58 : Happy End

15.2K 369 62
                                    

.....

Jayden menemani Jenata, Jenata ingin melihat bulan dan Jayden menyetujuinya tanpa berucap apa-apa nampak sekali Jayden berusaha keras menahan tangis.

Jayden tahu kapan saja Jenata bisa pergi, kapan saja Jenata bisa meninggalkannya. Karena, kita tidak pernah tahu umur dan apa yang terjadi kedepannya.

Jenata menatap bulan, "Aku ingin lama berada disampingmu." ucap Jenata memeluk lengan Jayden. Jenata menangis, sesak dadanya sakit.

Jayden memeluk Jenata dari belakang, "Kau harus lebih lama berada disampingku. Jangan pernah pergi, aku akan sangat membencimu." kata Jayden, perlahan air matanya jatuh.

Jayden mencium puncak kepala Jenata sambil menenangkan Jenata yang menangis.

"Jay, setelah ini jangan pernah datang lagi, fokuslah kekeluargamu dan bahagiakan mereka. Maaf karena mengganggumu disaat-saat terakhirku."

Tak ada jawaban dari Jayden, Jayden hanya menangis sejadi-jadinya.

"Jay, bagaimanapun akhirnya ingatlah nanti, dikehidupan selanjutnya jangan pernah bertemu seseorang seperti ku lagi." ucap Jenata lagi.

Jayden tak sanggup tapi Jayden berusaha tersenyum, "Dikehidupan selanjutnya aku akan mencarimu dan menikahimu lalu kita punya anak." ucap Jayden menyusun kehidupan nantinya.

"Maafkan aku, karena tidak bisa membuatmu bahagia sampai akhir, maaf karena tidak bisa menepati janjiku untuk membahagiakanmu, dan Jayden Alexander aku Jenata Ayrellia akan mencintaimu sampai akhir. Kau tahu itu, tapi, satu permintaanku cukup lupakan aku dan jangan aku lagi." Jenata menatap langit lagi dan menciumi tangan Jayden.

Jayden menggeleng, "Ayo masuk ini terlalu dingin tidak baik untuk kesehatanmu." Jayden ingin menarik tangannya, tapi ditahan Jenata.

"Sebentar lagi, aku ingin bersamamu lebih lama." pinta Jenata dan Jayden menurut.

Lama mereka saling diam, sampai Jenata berucap, "Jay, aku mengantuk." ucap Jenata.

Jayden mendengarnya hanya menangis tak sanggup berkata-kata lagi, Jayden memeluk Jenata lama sampai Jenata benar-benar tidur dipelukannya dan menghembuskan nafas terakhirnya.

Jayden menangis merasakannya tak adalagi hembusan nafas yang terasa dilehernya. Hanya berat dari kepala Jenata yang Jayden rasakan.

Tuhan tahu sesuatu yang terbaik untuk umatnya, mungkin kebahagiaan Jayden saat ini bukan Jenata dan mungkin ada hal yanh tidak bisa Jenata lalui kedepannya.

Tuhan sangat menyayangi Jenata oleh sebab itu Tuhan ingin mempertemukan wanita malang ini dengan kedua orangtuanya. Dan tentunya Tuhan tidak ingin Jenata merasakan sakit lagi.

Mungkin doa Jayden untuk Jenata bukan yang terbaik untuk mereka berdua makanya Tuhan tidak mengabulkan doa itu.

"Aku akan selalu menyayangimu." ucap Jayden.


.....

Pemakaman Jenata dilakukan di negaranya,  Adel dan Daren sudah tidak sanggup lagi menahan tangis, Adel menangis sesegukan ia tak menyangka secepat ini.

Tapi, Jayden hanya menatap kosong, Ny. Rita menaburi banyak bunga dipemakaman Jenata.

"Beristirahat dengan tenang anakku."

MISS JENATA [Revisi Lagi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang