51 : Aku Kuat?

5.3K 285 22
                                    

......

Jayden pulang dengan keadaan berantakan, membuka pintu dan melihat Jenata yang tertidur sofa membuat Jayden terdiam.

Jayden jongkok didepan wajah Jenata, menatap wanita ini lama, Jayden mengusap wajah Jenata dan terdiam sebentar.

Jayden berdiri dan mengangkat tubuh Jenata membawa Jenata kekamar mereka dan merebahkan Jenata secara perlahan.

"Apa yang kau sembunyikan dariku, Jen?" tanya Jayden menatap Jenata, Jayden tertawa sebentar dan beranjak untuk membersihkan dirinya.

Tiba-tiba Jenata membuka matanya dan menatap pintu kamar mandi, "Maafkan aku." ucap Jenata pelan dan memejamkan matanya lagi.

......

Pagi-pagi sekali, Jenata merasakan mual dan buru-buru kekamar kecil.

Sekarang Jenata sering mual, untung Jayden masih tertidur pulas. Jenat kembali kekasur dan merebahkan dirinya lagi, karena sekarang baru jam 6 pagi dan itu masih sangat pagi.

Tak berapa lama Jayden bangun, dan bergegas kekamar mandi.

Jenata ikut bangun. Jayden keluar dari kamar mandi dan menatap Jenata lama, melihat wanita itu yang hanya terdiam lama dengan tatapan kosong.

Jayden melewati Jenata yang tak bergerak, Jayden duduk didepan Jenata dan menyantuh wanita itu.

"Kenapa?" tanya Jayden. Jenata yang kaget hanya tersenyum dan menggeleng, Jenata buru-buru kekamar mandi untuk menghindari Jayden.

Jayden tak ambil pusing dan melanjutkan kegiatannya.

Setelah berpakaian Jayden turun kebawah dan memakan beberapa roti serta membuat secangkir kopi.

Jenata turun juga duduk didepan Jayden, takut-takut Jenata ingin memberitahu Jayden. Jenata menatap Jayden lama, Jayden ikut menatap Jenata dan akhirnya mereka bertatapan lama.

"Jay," panggil Jenata.

"Hm?" sahut Jayden masih menatap Jenata.

"Aku, tidak, temanku Bir akan menikah, pandanganmu sebagai lelaki bagaimana?" tanya Jenata.

Jayden menatap Jenata, nampak bingung, "Bir hendak menikah dengan siapa?" tanya Jayden yang tak menyangkanya, padahal kemarin dia marah-marah pada Bir. Jayden menyesalinya.

Jenata nampak berfikir, "Dengan seorang wanita di Prancis. Tapi, tidak itu pokok permasalahannya, wanita itu hamil anak Bir, menurutmu Bir akan menerimanya atau tidak?" tanya Jenata.

"Kenapa tidak bertanya pada Bir nya saja, aku bukan Bir, Jenata." sahut Jayden mengangkat sebelah alisnya.

Jenata mengangguk, "Tapi Bir tidak tahu, bahwa wanita itu hamil, maka dari itu aku minta saranmu lebih dulu. Bagaimana jika itu terjadi padaku?" tanya Jenata.

Jayden berfikir, "Jika aku yang ada diposisinya, jelas aku akan menerima dengan sukacita aku ayahnya. Tapi, untuk sekarang sepertinya tidak dulu, aku terlalu sibuk dengan kerjaanku. Ditambah lagi, aku belum siap untuk punya anak diumurku sekarang. Tapi, tidak tahu jika Bir." jawab Jayden membuat Jenata menciut. Jenata ingin menangis sekarang bagaimana nasibnya dan anaknya sekarang.

MISS JENATA [Revisi Lagi]Where stories live. Discover now