26 : Kita

7.4K 346 15
                                    

......

Jenata menepati janjinya dengan mendatangi Bella, ditempat mereka membuat perjanjian.

"Tidak ada yang mengikutimu?" tanya Bella was-was sambil melihat kebelakang Jenata. Takut Jenata diikuti seseorang.

Jenata menggeleng. Bella bernafas lega. Bella menggiring Jenata untuk duduk dibangku taman, Jenata hanya mengikutinya.

"Katakan." ucap Jenata.

Bella menatap Jenata lama. "Aku mengatakan ini bukan karna membencimu dengan Jayden. Tapi..." Bella berhenti berucap, melihat kearah Jenata nampak tak yakin meneruskan perkataannya.

"Tapi...?" Jenata mempertanyakan lanjutan kalimat Bella, yang sangat menggantung.

"Ini kebenaran. Aku mengawasi kalian berdua selama ini dan menggali informasi tentang kalian. Hasilnya cukup mengejutkanku." ucap Bella, menarik nafas pelan.

"Awalnya aku berfikir, sudahlah bukan urusanku. Tapi, aku kasian denganmu." Bella menggeleng, menatap kasian Jenata.

Jenata cukup bersabar mendengar kisah bertele-tele dari Bella.

"Jadi, aku menyiapkan ini!" Bella menunjukkan map coklat pada Jenata.

Saat Jenata hendak mengambilnya, "Cabut dulu tuntutan atas namaku. Aku lelah jadi buronan, dan lagi aku tidak membunuhmu kau masih hidup." kesal Bella, melihat Jenata yang sehat didepannya sekarang.

Jenata menarik nafas kasar sudah ia duga, tak ada yang gratis didunia ini.

"Dasar ular, aku ingat terakhir kali kau ingin menyerahkan diri!" Jenata merebut paksa map coklat ditangan Bella.

"Aku berubah fikiran, lagian ini salah satu keuntungan yang harus kau balas."

"Keuntungan dalam hal apa, aku tak tahu isi map ini. Bisa saja kau hanya membohongiku."

"Untuk apa aku berbohong saat hidupku berada diujung tanduk? Jika bisa jatuh aku berniat membawa orang yang menghancurkan hidupku bersama-sama."

"Aku?" tanya Jenata menunjuk dirinya.

Bella menggeleng, "Orang yang membuatku jadi seperti ini?"

"Siapa?" tanya Jenata lagi.

"Buka sajalah!" titah Bella pada Jenata.

Jenata menuruti ucapan Bella dan membuka map coklat ditangannya. Dengan hati-hati Jenata membukanya, Bella secara sabar memperhatikan Jenata yang membuka map itu.

"Apa ini?" ada beberapa foto dan sebuah map lagi.

Jenata melihat foto itu lalu berpindah menatap Bella meminta penjelasan.

"Orang itu tertangkap CCTV memasuki kamar ayahmu, sebelum ayahmu meninggal." jawab Bella, menjelaskan yang ia tahu pada Jenata.

"Aku sudah berusaha mencari dia, tapi tidak tahu siapa dia. Terakhir ku lihat dia memasuki rumah Tn. Jem." lanjut Bella, sambil menunjukkam foto satunya.

"Dan kau tau, dia tidak pernah kelihatan keluar lagi." bisik Bella.

Jenata menggeleng menangkis semua fikiran buruknya. "Aku pergi." Jenata pergi meninggalkan Bella.

MISS JENATA [Revisi Lagi]Where stories live. Discover now