O1 : Jalan Pintas

71.6K 1.2K 18
                                    

❝...❞

Teruslah bahagia meski kamu sedang berada dititik terendah sekalipun.

Jenata-

...

Semuanya telah hancur bagi Jenata, tak ada kekuasaan bagi dirinya. Ia hanya meratapi nasib bodohnya sambil berbaring layak orang yang tak punya kehidupan. Miss Jenata gelar itu sudah punah, digantikan dengan 'Jenata si wanita penghibur' ya itulah pekerjaannya sekarang. Ia tak melayani kaum pria tapi ia penari panggung.

Tak ada pilihan lain bagi dirinya, mengingat ayahnya yang berbaring sakit karena serangan jantung membuatnya harus menerima pekerjaan brengsek ini. Bahkan setiap malam ada yang selalu mengejeknya, menghinanya dan merendahkannya. Jenata sadar mungkin itu balasan dari sifat sombongnya selama ini.

Sekarang ia tengah berlenggak-lenggak dengan lihainya diatas panggung dengan pakaian yang sangat minim.

Disisi lain ada seorang pria yang tak henti menatap Jenata, bagaikan sang harimau yang melihat mangsanya. Jayden Alexander, pria berkebangsaan Amerika-Indonseia itu tengah mengagumi bertapa indahnya tubuh seorang Jenata.

Musik berhenti menampilkan Jenata yang berhenti menari dan turun dari panggung, beberapa pria menatap Jenata lapar. Jenata tak peduli ia tetap berjalan kemeja bar untuk menghilangkan rasa hausnya.

"Kudengar dia masih sulit untuk didapatkan." kata seseorang yang menghampiri Jayden dan duduk disebelahnya.

Jayden hanya terkekeh, "Apa yang tak bisa kudapatkan?" tanyanya menatap remeh sang lawan bicara.

"Baiklah aku mengerti bro, jika kau bisa mendapatkannya malam ini mobil yang baru kubeli ku serahkan untukmu." ucap teman Jayden.

Jordi Rusell, teman Jayden yang sangat tau betapa bejadnya seorang Jayden. Mereka sudah berteman sejak SMA, seorang pria yang memiliki lesung pipit ini tersenyum manis saat Jayden menginginkan wanita yang mustahil.

"Tak ada yang pernah menolak pesonaku, ingat itu Jord, siapkan kuncimu kudapatkan ia malam ini!" ucap Jayden sangat tenang, lantas ia pun berdiri menghampiri Jenata yang sedang duduk menegak beberapa alkohol.

"Bunga tak pernah menghampiri lebah." Jayden berucap sambil duduk disebelah Jenata, terlihat betapa Jayden menikmati betapa indahnya dua gunduk kembar itu, tangannya mungkin terisi penuh.

Jenata nampak menghiraukannya, sudah ada empat pria malam ini yang ingin membawanya keranjang tapi selalu mendapatkan tolakan darinya. Baginya tubuhnya bukan untuk dijual, ia menyayangi tubuhnya sangat menyayangi sedikitpun ia tak suka jika tubuhnya disentuh oleh pria.

"Lebah selalu menghampiri bunga, karna lebah memerlukan bunga dan sebaliknya. Tapi kenapa bunga tak pernah menghampiri lebah padahal ia juga memerlukan lebah?" tanya Jayden yang menyentuh kepala Jenata dengan wajah yang tersenyum.

Jenata menangkis tangan Jayden, ia tak suka dengan sentuhan menjijikan dari pria. "Maaf tuan pertanyaan mu sangat bodoh. Jika bunga tau ia akan didatangi untuk apa ia mendatangi?" Jenata sangat ingin meninju pria didepannya sekarang.

Jayden hanya tertawa, kemudian menangkis jaraknya dengan Jenata. Mungkin hanya tersisa 5cm, "Aku suka kau berbicara nona, sangat sexy menurutku." kemudian dengan gerakan cepat Jayden mencium Jenata sekilas, meninggalkan Jenata yang mematung memegang bibirnya.

MISS JENATA [Revisi Lagi]Where stories live. Discover now