53 : Bodoh Jenata Bodoh

5.6K 255 17
                                    

......

Hari Ke-7 setelah Jenata menghilang tanpa ada yang tahu keberadaannya. Bahkan Bir ikut khawatir dan berusaha mencari, sedangkan Jayden sudah menyerah mencari kesegala tempat, bahkan Daren yang memutuskan untuk cuti setelah Jayden mendatanginya.

Jayden menatap langit, hidup Jayden tidak terurus lagi. Seperti deja vu yang mentadatangi Jayden lagi, Jenata pergi lagi tanpa Jayden tahu keberadaannya.

Algar menatap lama bossnya, jika tahu akan seperti ini Algar tidak akan pernah mengijinkan Jenata untuk kembali bahkan jika ia harus melawan Jayden sekalipun. Algar cukup sedih melihat Jayden yang seperti sekarang, bosnya dicampakan tanpa alasan lagi, bosnya dibuang lagi.

"Kemana kau pergi, Jenata!" teriak Jayden dan terduduk. Algar membantu Jayden untuk berdiri, dan membawa Jayden kebangku.

"Hari itu, aku juga kelelahan seperti ini mencarinya." ucap Jayden dan tertawa sedih.

Algar tidak tahu percintaan bosnya akan sebangsat ini, "Bos, aku akan mencari lagi dan menghubungi kenalannya. Aku sudah mengirim pesan pada Fiona menyuruhnya menjemputmu." Algar berucap dan beranjak pergi dari hadapan Jayden.

Tak lama Fiona berlari kearah Jayden, membawa Jayden pergi dan membantunya masuk mobil. "Pak, ayo aku antar pulang."

Jayden nampak menurut, Jayden ingin menyerah dengan kehidupannya sekarang tapi, takut Jenata pulang.

Tak ada kata perpisahan, tak ada kata selamat tinggal. Mungkin bagi orang yang meninggalkan itu hanya sebatas kepergian yang mungkin akan terlupakan, tapi, bagi orang yang ditinggalkan itu seperti luka yang tak mudah sembuh. Seperti luka yang terus berdarah kesekian kalinya, bagi Jayden sendiri kepergian Jenata bukan pelajaran agar ia bisa lebih tabah dan ikhlas. Tapi, kepergian Jenata adalah luka yang mungkin perlu waktu bertahun-tahun lamanya untuk sembuh.

Fiona yang menyetir menatap Jayden dari kaca depan, melihat Jayden seperti itu membuat hati Fiona sakit. Sangat sakit.

Sesampainya diapart, saat Fiona ingin mengantar Jayden ditolak oleh Jayden. Dan Fiona mengerti Jayden tidak dalam keadaan baik-baik saja tentunya.

Jayden tersenyum menatap apart nya yang kosong, biasanya ada Jenata yang duduk di sofa menatapnya saat dia datang tapi sekarang tidak ada lagi sosok Jenata. Jayden rindu dengan suara tawa itu, jika Jayden tahu hari itu adalah perpisahan mungkin Jayden tidak akan pernah melepas tangan itu.


......

"Kepergian Sella, selalu menjadi pelajaran yang tidak terlupakan untukku. Sella adalah satu-satunya wanita yang dicintai orang yang ku cintai. Kau paham bukan, aku menulis buku ini adalah bukti dari perjalanan cintaku yang berakhir selama 5 tahun dan memilih menyerah." ucap Adel sambil memegang buku yang ditulisnya.

"Lalu kenapa kau menyerah, jika sampai sekarang kau tidak bisa melupakannya?"

Adel tertawa kecil, "Terdengar naif saat aku mengatakan, aku Ingin Sean dalam buku ini bahagia dengan Sella. Padahal aku masih sangat mencintai Sean. Tapi, itulah kenyataannya, bukankah bukti cinta adalah saat kau merelakan orang yang kau sayang dengan orang pilihannya? Aku selalu berfikir seperti itu, Sella adalah wanita yang cocok untuk pria seperti Sean." cerita Adel lagi tentang bukunya, yang mungkin Adel ambil dari kisah cintanya sendiri.

MISS JENATA [Revisi Lagi]Where stories live. Discover now