part 54

14.4K 464 10
                                    

Happy reading:)

Kini sudah seminggu lebih dara dirawat dirumah sakit. Keadaanya belum juga menunjukkan perkembangan apapun. Arkan dkk setiap hari selalu menjenguk dara,  bahkan alfin pun selalu setia menemani dara.

Sampai saat ini pun revan tak mengetahui kondisi dara. Bahkan revan sekarang sudah tak memperdulikan apapun yg berurusan dengan dara.

Sepulang sekolah,  arkan dkk selalu datang kerumah sakit untuk melihat keadaan dara.

Di dalam ruangan tersebut sudah ada arkan yg menemani dara. Sedangkan yg lainnya diluar ruangan.

" raa.. Udah  seminggu lebih lo kayak gini.  Lo gk mau bangun ya? Disana lebih baik yaa daripda disini?  Pleasee bangun.. Kita semua kangen sama lo" ucapnya seraya menggenggam jari jemari dara.

Arkan terkejut saat merasakan pergerakan dari tangan dara. Kemudian pandangannya beralih menatap kelopak mata gadis itu yg perlahan terbuka.

" ra? Lo sadar?? " ucap arkan tersenyum. Kemudian arkan segera memencet tombol yg terdapat disana.

Tak lama kemudian seorang dokter dan Juga perawat datang.

" maaf.. Tolong keluar sebentar. Biarkan kami memeriksa nona dara" ucap sang dokter yg hanya diangguki oleh arkan.

Kemudian arkan berjalan keluar ruangan. Diluar ruangan arkan dapat melihat raut wajah panik dari keempat remaja.

" dara knp?  Dia gk papa kan? " tanya alfin panik.

" gw gk tau.  Tapi tadi tangannya gerak. " sahut arkan. Mereka mengangguk. Berharap keadaan dara membaik.

Tak lama dari itu,  dokter tadi keluar membuat kelima remaja itu menghampirinya.

" gimana dok? " tanya alfin.

" nona dara sudah siuman. Namun kondisinya masih lemah. Saya akan memindahkannya keruang inap. " ucap dokter itu.

Mereka berlima bernafas lega.

" VVIP dok! " ucap alfin. Dokter itu mengangguk dan berlalu darisana.

***

Perlahan kelopak mata cantik itu terbuka. Mata yg sudah lama terpejam kini kembali menampilkan keindahannya. Wajah pucatnya tak berpengaruh untuk kecantikannya.

"dara?  Lo udah sadar? " ucap ella girang saat melihat mata dara terbuka.

Sahabatnya yg lain pun berjalan menghampiri dara. Senyuman terbit di wajah kelima remaja itu.

"ha-us.. " ucap dara terbata. Dengan sigap alfin memberikan dara air.

" gw seneng lo udah sadar. Ada yg sakit? " tanya alfin. Sedangkan dara hanya menggeleng kecil.

Kemudian pikiran dara beralih mengingat kejadian sebelumnya. Dara menatap sahabatnya termasuk alfin.

" berapa lama gw gk sadar? " tanyanya pelan.

" lebih dari satu minggu" sahut ella. Dara mengangguk kemudian wajahnya kembali menampilkan raut sendu.

"revan? " batinnya.

" gk usah pikirin revan lagi ra!  Sekarang lo harus pikirin kesembuhan lo! " ucap alfin yang sepertinya mengetahui pemikiran sepupunya itu.

Dara kemudian menatap alfin dan sahabatnya yg lain. " gw gk tau apa gw bisa sembuh atau enggak. " lirihnya.

Yg lainnya kompak menggeleng.

I Give UpWhere stories live. Discover now