part 23

5.5K 254 0
                                    

Happy reading:)

Kini dara dkk sudah berada di privat room milik dara. 

Ketiganya sibuk dengan kegiatan masing masing.  Ella dan reina yg sedang menonton tv sambil memakan cemilan,  sedangkan dara yang duduk di balkon ruangan itu dan tengah asik dengan pikirannya sendiri sambil memandang gedung gedung bertingkat yang ada di kota itu.

Ekspresinya yg ditampilkannya sangat sulit untuk diartikan. Antara sedih, bahagia atau apalah.  Sangat susah untuk dijelaskan. 

" gw kasian sma dara na" ucap ella dengan pandangan yg menatap dara yg sedang melamun itu.

Reina yg mendengar ucapan ella kemudian menoleh ke ella kemudian beralih menatap dara.

" gw juga. Gw ngerasa bakal terjadi sesuatu,  firasat gw ada yg janggal nantinya. " balas reina menatap kosong kearah tv. 

Ella menatap reina bingung " maksud lo? " tanyanya.

Reina kemudian beralih menatap ella " gw juga gtw, tapi firasat gw bilang bakal ada yg terjadi nantinya sama hubunganya dara dan revan. " ucapnya.  " gw berpikir vanya bakal lakuin sesuatu nantinya. Tapi gw gk tau apa yg bakal dia lakuin" lanjutnya.

Ella menghela nafasnya " kyknya gw tau apa yg lo pikirkan.  Semoga aja pikiran kita gk bnr" ucapnya

Reina menganggukan kepalanya pertanda menyetujui ucapan ella. 

" kita samperin dara yuk" ajak reina yang diangguki sekilas oleh ella. 

Kemudian mereka bangkit dari duduknya dan berjalan menghampiri dara.

Sedangkan dara masih asik dengan lamunanya. 

"huhh.. Knp firasat gw gk enak ya?  Kayak bakal ada sesuatu yg terjadi.  Tapi ap?!  Gw takut sendiri nantinya.  Ya tuhan semoga gk terjadi apa apa. Semoga aku masih diberi kesempatan untuk membahagiakan orang yang aku sayang.  Semoga aku masih bisa bersama revan di hari hari terakhir. " ucap dara dalam hati.

Tepukan pada bahunya membuat dara tersadar dan langsung menoleh.  Ternyata ella dan reina yg menepuk bahunya. 

" lo knp ra? " tanya reina yang bersimpuh disamping dara dengan ella yg juga ada disampinya.

Dara mwmggelengkan kepalanya sambil tersenyum tipis.  " gw gpp kok" ucapnya.

Namun kedua sahabatnya itu tidak akan percaya begitu saja pada dara.  Terlihat dari matanya memancarkan sedikit kesedihan.  Dan mereka tau bahwa dara sedang banyak pikiran, terbukti dari tadi dara malah asik melamun dan menatap kosong kedepan.

" jangan boong ra!,  lo sahabatan sama kita udah lama.  Kita tau lo lagi banyak pikiran. kalo mau cerita, kita siap buat dengerin cerita lo" ucap ella yang diangguki oleh reina.

" bener kata ella.  Lo gk mungkin bisa boongin kita ra, kita tau ada yg ganggu pikiran lo.  " ucap reina.

Dara tersenyum,  ternyata sahabatnya sangat peduli kepadanya.  Dara sangat bersyukur masih memiliki sahabat seperti mereka,  meskipun dara yakin dia akan meninggalkan mereka nantinya.

" gk gpp kok.  Gw gk lagi kepikiran apa apa. Jadi kalian tenang aj ya? " balas dara.

Ella dan reina menggelengkan kepalanya pertanda dia tetap tidak bisa mempercai ucapan dara.

" ra!  Kalo lo masih nganggep kita sahabat seharusnya lo mau cerita sama kita.  Mungkin kita belum tentu bisa bantu lo,  tapi setidaknya hati lo jadi lebih tenang setelah cerita sama kita.  Jangan dipendem sendiri!  Lo juga butuh sandaran untuk. Keluh kesah lo.  Dan kita siap buat jadi sandaran lo" ucap reina panjang lebar. 

Dara menghembuskan nafasnya.  Sepertinya sulit untuknya membohongi kedua sahabatnya itu tentang keadaanya. 
" emm.. Gw takut" cicit dara pelan namun masih bisa didngar oleh ella dan juga reina.

" takut knp? "tnya ella bingung.

Dara kemudian beralih menatap kedepan lagi. " gw punya firasat buruk tentang hubungan gw sama revan. Gw ngerasa bakal terjadi sesuatu yang enggk gw inginkan, entah itu apa gw belum tau. Gw takut kalo suatu saat nanti gw bakal sendiri.  Gw gk tau knp hati gw resah" ucapnya dan tak terasa bulir bulir air mata kini sudah membasahi pipinya.

Kedua sahabatnya yang melihat dara menangis menjadi menatap sendu dara.  Mereka tau seberapa rapuhnya dara. Dara baru bisa merasakan kasih sayang dari revan dan nanti mungkin mereka akan terpisah lagi.  Belum lagi penyakit yg sedang menggerogoti tubuh dara membuat dara semakin lemah.

"gw juga punya firasat sama kayak lo ra"ucap reina dan ella dalam hati.

Reina dan ella memeluk dara bersamaan berusaha untuk memeberika kekuatan kepada dara.

" kita bakal selalu ada buat lo ra. Lo harus semangat, lawan penyakit itu demi orang orang yang sayang sama lo.  Lo harus sembuh.  Dan untuk firasat lo itu,  kita bakal selalu ada buat lo.  Lo gk akan pernah sendiri. Jadi kita minta lo harus semangat buat sembuh" ucap reina

Ella mengangguk semangat " iya!  Pokoknya lo harus sembuh.  Kita semua gk mau kehilangan lo" ucapnya sambil tersenyum.

Dara kemudian membalasnya dengan senyuman manis.  " thanks yaa.  Gw beruntung banget punya kalian" ucapnya.

" udah ahh,  kok jadi mellow sihh?! " ucap reina.  Kemudian mereka tertawa bersama. 

Mereka tidak sadar bahwa sedari tadi ada dua laki laki yang mendengar semuanya. Kedua laki laki itu kompak saling pandang. Kemudian kedua laki laki itu berjalan ketempat dara dkk. 

" dara sakit apa? " tanya laki laki yang satunya dengan nada datar. 

Pertanyaan tersebut sontak membuat dara dkk menoleh dan terkejut melihat kedua laki laki itu.

" kalian?!!" ucap dara dkk terkejut.
































-------------------------------

I Give UpWhere stories live. Discover now