part 41

6.4K 268 0
                                    

Happy reading:)


" hai ra.. " sapa laki laki itu kepada dara.

Dara pun menoleh termasuk yg lainnya. Sedangkan revan sudah menatap datar laki laki itu.

" kk bara?  Knp kk? " tanya dara kepada laki laki itu yg ternyata adalah bara.

" bisa bicara sebentar? " tanya bara kepada dara.

Saat dara akan menjawab, revan lebih dulu memotongnya.

" ngomong disini aja! " ucap revan datar.
Bara menoleh ke arah revan.  " gw mau ngomong sama dara empat mata!  Sebentar doang! " balasnya.

Saat revan akan membalas ucapan bara,  dara lebih dulu menghentikannya.  Dara tau kedua orang itu akan terus adu mulut tanpa mau mengalah.

" udah van!  Biar aku bicara berdua sama kk bara. Cuman sebentar doang. Oke! " ucap dara.

Revan menghela nafasnya kemudian menatap bara tajam.

" jangan aneh aneh!! Dan inget. Cuman sebentar! " ucap revan penuh penekanan.

Kemudian dara bangkit dari duduknya. " yuk kk! " ucapnya kepada bara.

Bara mengangguk dan kemudian mereka berdua berjalan menjauh dari kantin.

Revan menatap datar punggung keduanya.

Rafa menepuk bahu revan." santai aja van. Gk bakal diembat kali" ucap rafa.

Revan menoleh " gw gk akan bisa santai kalo berurusan sama tuhh mantan ketos!! " ucapnya dingin.

Sedangkan yg lainnya hanya menggelengkan kepalanya melihat sifat possesive revan.

***

Sedangkan di taman belakang kini sudah ada dara dan juga bara. Mereka duduk dibangku taman. Sejak tadi bara belum mengeluarkan sepatah katapun, membuat dara bingung.

" kk mau ngomong apa? " tanya dara setelah lama terdiam.

Bara menoleh dan menatap dara lekat. Itu sukses membuat dara sedikit risih karna ditatap seperti itu.

" kalo gw jujur tentang sesuatu ke lo, apa lo akan marah?" tanya bara.

Dara mengernyit bingung. " maksud kk? " tanyanya.

Bara mengalihkan pandangannya kedepan. Menghela nafas dalam.

" gw tau kok kalo perasaan gw ini salah. Gw juga tau gk seharusnya gw suka sama lo yg sekarang berstatus milik orang lain, dan itu adalah revan. Tapi gw gk bisa bohongin diri gw sendiri ra.. Gw gk bisa nyuruh perasaan itu untuk gk suka sama lo. Gw udah suka sama lo semenjak pertama kali lo masuk sini. Bahkan gk ada alasan buat gw untuk gk suka sama lo. Lo cantik, lo juga baik. Dan lo cewek yg kuat. Itu terbukti dari seberapa kuat lo bersikap biasa aja saat revan lebih deket sama vanya daripada lo. Gw tau semua itu ra. Gw tau apa yg lo rasain saat itu. "

Dara tetap diam mendengarkan bara. Dia cukup terkejut dengan pengakuan bara, tapi dia berusaha untuk tetap biasa saja.

" gw cuman pengen ngungkapan rasa yg gw punya ke lo. Gw gk berharap lo balas perasaan gw. Gw tau lo sayang sama revan. Dan gw bukan tipe cowok yg mau ngerusak hubungan orang lain. Gw cuman pengen lo tau tentang ini karna gw gk mau terus terusan bohong tentang perasaan gw ke lo. " ucap bara. Terdapat helaan nafas di akhir kata yg diucapkan bara.

" maaf" ucap dara pelan. Bara menoleh

" maaf buat apa? "

" maaf karna gk bisa balas perasaan lo kk. Dan maaf karna secara gk langsung gw udah bikin lo kecewa. Lo tau kan kk, kalo gw sayang sama revan. Yaa meskipun dulu adalah masa masa tersulit buat gw. Tapi untuk saat ini hubungan gw sama revan udah baik baik aja. Gw gk mungkin nyakitin orang yg gw sayang. Sekali lagi maaf karna buat lo kecewa. Tapi gw berterima kasih karna lo udah tulus sayang sama gw. Makasi buat semua rasa lo ke gw. " ucap dara.

Bara tersenyum kecil. " lo gk salah ra. Gw udah cukyp seneng karna lo udah mau dengerin gw. Itu udah cukup buat gw. Setelah ini gw pengen lo bahagia gw gk mau lo sedih. Lo harus janji! " ucapnya.

" gw gk bisa janji untuk gk sedih, tapi gw akan berusaha buat nepatin janji itu. " balas dara.

" oke.  Kalo gitu gw duluan ya?  Makasi udah luangin waktunya. " pamit bara.

Dara mengangguk kemudian keduanya bangkit dari duduknya. " hati hati kk" ucap dara.

Bara mengangguk, kemudian berlalu dari hadapan dara.

" lo harus dapet wanita yg jauh lebih baik dari gw kk" gumam dara.

















-----------------------------

I Give UpWhere stories live. Discover now