part 9

8.6K 517 42
                                    

Happy reading:)

" maaf mbak.  Tapi nona dara adalah anak dari pemilik maal ini,  jadi waupun nona dara belum membayar barangnya, tetap saja barang yang di ambil oleh nona dara akan tetap menjadi miliknya" ucap pelayan itu. 
Vanya bungkam dia tidak bisa membantah lagi.

" nah malu sendiri kan." sindir ella

" udah ya nya kita cari yang lain aja kan masih ada yang lebih bagus. " ucap revan.
Dara tetap diam,  dia malas jika berada di posisi seperti ini.

" tapi aku pengen yang itu van,  aku gk mau yang lain.  Kalo aku gk dpet hoddie yang itu aku gk mau pulang" sahut vanya yang masih tetap keras kepala.

" lo gk tau diri banget sihh,  punya malu dikit napa elahh" ucap reina sambil menatap vanya sinis.

" ra kasi hoddie nya ke vanya ya, lagian kamu bisa beli yang lain kan. Kasian vanya" ucapan revan sukses membuat mata ella dan reina melotot,  dara yang terkejut,  sedangkan vanya tersrenyum penuh arti.

" lo gk bisa gitu dong van,  ini itu hoddienya dara.  Janganentang mentang vanya sahabat lo, jadi lo seenaknya ngorbanin dara.  Inget ya dara itu masih tunangan lo dan vanya CUMAN sahabat lo. " sarkas ella

" gw ngmong sama dara bukan sama lo" sahut revan sambil menatap datar ella

" tapi dara sahabat gw,  ya gw gk terima lah" balas ella.

" udah? " tnya dara kepada mereka
Mereka diam sambil menatap dara.

" aku gk tau knp kamu sampek segitunya belain vanya dan bahkan rela ngorbanin aku yang masih jadi tunangan kamu. " ucap dara sambil menatap revan.  " dan lo!  Lo mau hoddie itu?!  Ambil!!  Gw gk pengemis kayak lo" ucap dara sambil menunjuk vanya.

" mbak kasi aja hoddienya sama dia,  dan saya minta manager di sini untuk menemui saya nanti di kantor tuan adnan anderson. " ucap dara kepada pelayan itu.

" baik nona" ucap pelayan itu seraya membungkuk dihadapan dara.

" ehh satu lagi mbak.  Tolong siapkan belanjaan teman saya bilang urusan pembayaran nanti saya yang akan transfer" ucap dara menghentikan pelayan itu. Pelayan itu hanya mengangguk dan tersenyum.

" aaa dara thankyuuuu my dear" ucap ella dan reina.

" udah santai aja" ucap dara.  Sambil menatap revan dan vanya yang masih diam ditempatnya. Tak lama setelah itu pelayan tadi kembali dengan membawa beberapa paper bag ber merek. 

" ini nona" ucap pelayan itu sambil memberika paper bag kepada ella dan reina,  dan dengan senang hati mereka mengambilnya.

" terima kasih" ucap dara,  pelayan itu mengangguk kemudian berlalu dari hadapan mereka.

" yuk ra,  kita ke salon.  Udah enek gw disini liat anak monyet gelayutan dari tadi mna sama pasangan orang lagi. Gak tau diri banget" sindir ella

" iya yuk ra,  gw udah mendidih nih pengen banget tu monyet gw mutilasi" sambung reina

Dara hanya mengangguk kemudian berjalan bersama sahabtnya,  namun saat dara melewati revan dia menatap revan dengan tatapan kecewa kemudian berlalu begitu saja.
Setelah kelergian dara dkk, revan kembali mengantarkan vanya berbelanja.
.
.
.

Kini dara dkk sedang berjalan di mall.  Banyak yang menatap mereka kagum apalagi dara. Namun mereka tidak menghiraukan itu.

" ra makan dulu yuk, gw laper nih" ucap ella sambil memegangi perutnya.

"yee dasar karung beras" ucap reina

" wajar dong gw laper, gw kan makhluk hidup butuh makan buat mempertahankan hidup" balas ella

I Give UpWhere stories live. Discover now