part 7

9.2K 523 75
                                    

Happy reading:)



Kring kring kring

Bel tanda berakhirnya pelajaran menggema di penjuru AHS.  Di kelas 11 Mipa 1 hanya tinggal beberapa siswa yang masih diam dikelas termasuk dara dkk revan dkk dan vanya tentunya.

" ra pulang yuk" ajak ella yang diangguki oleh reina. dara yang sedang memasukkan buku nya ke dalam ranselnya itu.

" kalian duluan aja,  gw mau ke ruang osis dulu" ucap dara.

" lo ngapain ke ruang osis?,  lo kan gak ikut organisasi osis" tanya reina kepada dara.

" lo gak lagi pengen masuk organisasi laknat itu kan ra?" tanya ella penuh selidik.

" ya enggaklah,  ngapain juga gw ikut kek begituan." jawab dara sambil terkekeh.  Kalian tau revan dkk dan vanya dimana?  Mereka sedang menyimak pembicaraan antara dara dkk.

" ya teruss lo ngapain kesana dara yang cantik bin imut tapi masih cantikan gw" ucap reina yang sudah gemas karena sedari tadi dara belum juga memberitahu mereka.

" gw ada urusan sama kk bara" jawab dara enteng. Sedangkan kedua sahabatnya hanya melongo dan mencerna ucapan dara.

" lo ada urusan apa sama ketos ganteng?  Lo deket sama dia?  Lo lagi pdkt ya sama dia?  Atau lo udah pacaran sama dia?  " tanya ella beruntun.  Dara hanya memutar bola matanya malas melihat tingkah sahabatnya yang satu ini.

BARA MICHEL VERANO adalah ketua osis AHS. Dia tampan, putih,  tinggi dan pintar. Banyak siswi yang mengagumi bara,  bara kelas 12 mipa 1. Tak heran jika banyak yang menyukai bara karena selain pintar dan tampan bara juga ramah dan baik.

" huhh.. Kk bara partner olimpiade gw bulan depan.  Jadi gw mau ke ruang osis buat belajar bareng sama dia.  Dan gw gak lagi pdkt an atau apalah itu.  Gw sama dia cuman sebatas partner doang.  Oke?! " jawab dara.  Kemudian dia menyampirkan ranselnya ke bahunya dan berniat untuk melewati sahabatnya itu.

" ehh tunggu ra.. Gw ikut ya... Ya yaaa.  Gw juga pengen liat ketos ganteng. ya siapa tau bisa lah digebet" ucap ella dengan tampang memelasnya.

" enggak!!  " tegas dara

" yahh ra lo mah gitu biarin kita ikut ya ra" mohon reina.

" sekali enggak tetep enggak!!  Udah mending sekarang kalian pulang gw buru buru gw udah ditunggu" suruh dara sambil melirik hp nya dan berlalu begitu saja.

Sepeninggalan dara, revan diam.

"apa dara deket ya sama bara?  Knp gw enggak suka ya kalo dara deket sama bara. " batin revan

" ehh bebeb dara gw mau direbut sama si bar bar.  Wahh gk bisa dibiarin nihh" ucap rafa yang berniat menyusul dara namun di tahan oleh arkan dan mendapat tatapan maut dari revan.

" lo mending ngaca dehh. Jangan kebanyakan ngehayal jadi orang.  Mana mau dara sama bentukan kera kayak lo" ucap arkan.

" ye lo mah sirik aja sama kegantengan gw. " balas rafa kemudian mendekat ke arah arkan.  "ntar kalo revan sama dara putus gw yang mau daftar pertama jadi calon suaminya.  Lo harus dukung gw ya ar! " bisik rafa ditelinga arkan namun masih didengar oleh revan.

" lo udah bosen hidup raf.  Lo tinggal pilih mau masuk rs dulu atau mau langsung masuk ke tanah?? " tanya revan sambil manatap Tajam rafa.  Rafa hanya nyengir sambil mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya membentuk huruf v.

" santai van santai kayak dipantai.  Gw mahh bercanda elahh, lo mah baperan." ucap rafa. 

" udah udah ngapain sihh diem Disini emng lo pada mau jagain sekolah? " tanya ella pada mereka yang asik debat itu.

" ya enggak lahh ya kali keluarga gw bangkrut trus gw jadi satpam disini. " ucap rafa.

Akhirnya mereka keluar dari kelas dengan revan yang berjalan beriringan dengan vanya.

" van kamu gak cemburu liat dara sama kk bara? " tanya vanya sambil melihat revan.

" ya cemburu sih. mungkin iya, tapi kan mereka cuman partner olim aj" balas revan.

" ya aku bukanya mau manes manesin kamu tapi kalo misalnya mereka terus ketemu gak menutup kemungkinan kalo mereka saling suka kan" ini nihh kalo udah berubah jadi ular berbisa.  Uhh dasar kompor!.

Revan tampak memikirkan apa yang diucapkan vanya.  Benar juga apa yang dibilang vanya.  Pikir revan.
Vanya yang melihat revan terdiam menjadi tersenyum miring. " lo liat aja dara,  gw yang bakal dapetin revan dan gw bakal buat revan benci sama lo" batin vanya sambil tetsenyum licik didalam hati.

Mereka kembali berjalan. Beriringan dan saling bergandengan tangan.

***

Sedangkan dara kini sudah selesai dengan kegiatan belajarnya dengan bara.

" ya udah kk gw duluan ya " ucap dara sambil menyampirkan ransel nya.

" mau gw anter ra? " tanya bara sambil tersenyum.

" gk usah kk,  gw bawa mobil juga kok.  Kalo gitu gw duluan ya" pamit dara kemudian meninggalkan ruang osis.  Bara yang melihat dara keluar dari ruang osis hanya bisa membatin.  " lo cantik ra baik lagi bahkan gak ada alasan buat gw gak suka sama lo.  Cuman gw juga gk akan ngerebut lo dari revan, gw juga gak mau jadi perusak hubungan orang" batin bara

***

Kini dara sudah berada di parkiran, dia berjalan menuju mobilnya. Tiba di samping mobilnya, baru saja dara ingin masuk ke dalam mobilnya ada tangan yang menahannya membuat dara berbalik dan melihat laki laki tampan yang menatap nya lekat.

Dara hanya manatap laki laki itu datar kemudian menaikkan sebelah alisnya seolah bertanya 'apa? '

" maaf" ucap laki laki itu kepada dara.  Membuat dara mengkerutkan keningnya.

" untuk apa? " tanya dara.  Laki laki itu terus menatap dara lekat.

" buat yang tadi di kantin.  Aku gk ada maksud untuk bentak kamu ra.  Maafin aku tadi aku cuman emosi" ucap laki laki itu sambil menunduk.

" udah lah van, kamu gk salah aku yang salah.  Aku tau kamu cuman mau belain sahabat kamu itu.  Aku lagi males buat bahas itu lagi,  aku capek aku mau pulang." ucap dara lalu melepas genggaman tangan revan. Yap,  laki laki itu adalah revan.  Setelah mengantar vanya pulang revan kembali ke sekolah untuk menemui dara,  niatnya ingin meminta maaf kepada dara karena dia juga merasa bersalah karena telah membentak dara yang berstatus sebagai tunangannya itu.

" tapi ra aku.. " ucapan revan terpotong karena dara langsung masuk ke dalam mobilnya dan meninggalkan revan yang masih terdiam sambil menatap kepergian dara.

" arghhh.. Gw bodoh bodoh bodohh.  Maafin aku ra,  aku gk Mau kehilangan kamu tapi aku juga gak bisa milih antara kamu dan vanya" ucap revan menatap sendu gerbang sekolah.







-----------------------------

-----------------------------

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

Bara Michel Verano

I Give UpNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ