Bab40||Rain(Du)

346 45 8
                                    

Sesuatu yang sudah kita ikhlaskan, tak perlu diharapkan lagi. Biarkan ia menjadi hadiah untuk orang lain. Atau jika memang ia ditakdirkan untuk kita, biarkan Tuhan yang mengatur kapan ia kembali.

○●○

Mobil Zat bewarna hitam terparkir di salah satu apartement. Lelaki yang memakai hoodie hitam serta jeans hitam itu keluar dari mobil.

Dengan memakai kaca mata hitam dan tangan yang menarik koper berukuran sedang pria itu berjalan masuk ke apartement.

"Ternyata udah sampai," Ujar lelaki yang langsung menyambut hangat kedatangannya

"Iya nih bang," Balasnya

"Yaudah sekarang kamu istirahat! Besok aja keliling-keliling kota-nya,"

"Iya bang lagian aku juga cape mau istirahat,"

...

Pondok Al-Hidayah suasana yang paling nyaman untuk berdiam, apalagi sore hari banyak anak-anak yang bersemangat untuk mengaji.

Sudah lama Billa dan teman-temannya bermain di Panti Asuhan Mentari Indah bersama Ara dan anak-anak lainnya.

Umma yang turut bahagia melihat Ara anak asuh kesayangannya bisa tersenyum kembali bersama Billa. Umma selalu berharap Billa bisa berjodoh dengan anak semata wayangnya. Akmal.

"Oh iya nak Billa boleh kita ngobrol sebentar? Ada yang mau umma tanyakan," Ujar Umma saat mendekati Billa

"Boleh Umma,"

"Kita ngobrolnya di luar aja yu!"

Aku hanya tersenyum dan mengangguk.

Kitapun duduk di kursi teras panti sedangkan yang lain sedang bermain di dalam.

"Gini nak Billa umma mau nanya, kamu udah punya pasangan?" Ujar Umma yang membuatku terdiam

"Mmm belum Umma, emang kenapa?"

"Kalau kamu Umma jodohin sama Akmal gimana? Mau gak?" Ujar Umma spontan

"Maaf umma bukannya Billa gak sopan, tapi Billa belum ada pikiran sampai kesana. Lagian perjalanan Billa untuk mencapai cita-cita Billa masih jauh," Balasku sambil menunduk

Umma menghembuskan nafas pelan, "Gak papa Umma paham kok, Umma cuma berharap aja kamu bisa bersatu dengan Akmal. Apalagi sekarang kamu deket sama Ara dan udah di anggap Bundanya. Tapi Umma akan selalu mendo'akan yang terbaik buat kalian. Perihal jodoh kita serahkan saja sama Tuhan, maafin Umma ya kalau sudah lancang bicara seperti tadi," Ujar Umma sambil tersenyum

"Enggak papa kok Umma, Billa ngerti kok,"

"Yaudah besok kamu ajak jalan Ara ya, mumpung besok libur. Kasihan juga Ara diem mulu disini,"

"Iya Umma besok Billa kesini lagi jemput Ara,"

"Makasih ya udah hadir dikehidupan Ara,"

Aku tersenyum, "Sama-sama Umma,"

...

Raffa membuka pintu saat suara bell berbunyi berkali-kali. Terlihat gober yang memakai seragamnya, "Apa benar ini dengan rumahnya Cahaya Salsabilla?" Tanya tukang gober itu

"Iya, ada apa ya?" Tanya Raffa heran

Gober itu memberikan sebuah kotak berukuran sedang, "Ada paket buat Cahaya Salsabilla,"

Raffa mengambil paket itu dan terus memperhatikan paket itu dengan sedikit keheranan, "Maaf ini dari siapa ya? Kok gak ada nama pengirimnya,"

"Saya tidak tahu, saya hanya mengirim saja,"

Hijrah Cinta Menuju Cahaya(END)Where stories live. Discover now