Bab2||Kantin sekolah

881 208 99
                                    

Kriiing kriiing
Bel istirahat berbunyi.

"Guys yo ke kantin!" Ajak gue sambil berdiri

"Ayo!" Ayu

Kita pun berjalan menuju kantin sekolah.  Tak aneh di sepanjang jalan banyak cowo yang selalu menyapa, tapi gue hanya balas dengan senyuman doang.

Tiba di kantin sekolah, tempat yang biasa kita tempati sudah di tempati orang lain.  Kita tidak mempermasalahkannya karena geng rusuh kita sekarang sudah berbeda semenjak kita bertemu Zizah.

Hanya saja, geng kita sekarang di segani bukan di takuti. Akhirnya, mereka langsung berlalu dan berpindah tempat. Kita pun duduk dan mulai memesan makanan.

"Aneh, padahal gak usah pindah juga," Gue tersenyum kecut

"Yakan udah jadi kebiasaan mereka," Rahma

"Sekarang kita udah belajar banyak dari Zizah. Bisa-bisa nanti kita juga berhijab wkwk," Celetuk Dahlia

"Lucu juga kalau loe di hijab Li, kesannya si tomboy berhijab ck," Rahma

"Apalagi Ayu, tiap hari pasti nyerocos gerah lah, inilah, itulah hha," Ucap Dahlia lagi

"Kalau gue pasti makin cantik," Gue emang suka pd sendiri

"Kalian pasti akan terlihat cantik. Ya, meski gak akan secantik dengan rambut yang terurai. Tapi setidaknya, kita bisa menutup aurat, itu juga udah satu kecantikan dari dalam," Jelas Zizah

"Ohh iya, kok loe bisa istiqomah berhijab sih Zah? Gak gerah apa? Apalagi panas-panas gini," Tanya Dahlia

"Gerah sih, tapi inikan satu kewajiban jadi aku ya belajar membiasakannya. Mending kepanasan di dunia dari pada harus kepanasan diakhirat," Zizah

"Uhhuuk," Dahlia kaget hingga tersedak hha

"Loe mah nakut-nakutin aja Zah," Dahlia

"Bukan nakut-nakutin tapi emang iya," Zizah

"Kok loe bisa nyaman banget pake hijab? Udah dari kecil ya?" Tanya gue lagi

"Enggak kok, aku juga dulu kaya kalian rambut terurai dan punya Geng. Tapi itu pas aku masih kelas 7 8 SMP. Dan semenjak aku kenal Rita, teman baruku pas kelas 9 SMP. Aku belajar banyak hal darinya, ya  hingga jadilah aku sekarang," Zizah

"Pantas loe gak heran berada di sekeliling kita," Ayu

"Siapa tahu nanti kalian juga bisa hijrah," Zizah

"Lucu yah geng rusuh pensiun, berubah jadi the geng hijabers," Celetuk rahma sambil tertawa

"Yaudah gue mau bayar makanan kita dulu," Bila

Gue berdiri dan berjalan menuju ibu kantin. Berniat mau bayar makanan, ehh lagi-lagi gue bertabrakan dengan orang.

Bruuk
Gue terjatuh di lantai, "Aduuhh," Ringis gue

Billa berdiri dan sesekali merapikan seragamnya.

"Untung gak kotor," Gerutu ku

"Siapa sih yang nabrak? Diam aja lagi. Bantuin berdiri kek, minta maaf kek," Gerutu gue yang masih merapikan baju tanpa melihat siapa yang nabrak gue

"Maaf gak sengaja," Lirihnya

"Gue berasa kenal suara maaf itu, tapi siapa ya?---ohh iya itukan suara yang tadi nabrak gue dekat toilet," Bantinku

Aku melirik dan yah, dia cowo aneh yang hanya menunduk tanpa melihat wajah gue.

"Loe lagi, ehh cowo aneh bisa gak kalau minta maaf itu yang sopan dikit! Tatap wajah gue! Bukannya nunduk mulu," Gerutu Bila

Hijrah Cinta Menuju Cahaya(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang