Bab31||Kesabaran

323 46 0
                                    

Jadilah seperti bunga yang memberikan keharuman bahkan terhadap tangan yang menghancurkannya

-Ali Bin Abi Thalib R.A-

°·°

Jam pertama telah selesai semua mahasiswa dan mahasiswi dipersilahkan untuk istirahat.

Alisa menggeser kursinya mendekatiku"Gimana seru gak?" Tanya Alisa sambil membantu membereskan buku-buku ku

Aku menoleh ke arahnya, "Alhamdulillah,"

"Syukurdeh, semoga kamu betah. Nih bukumu," Lirihnya sambil memberikan buku terakhir padaku

"Aamiin, insyaallah," Jawabku

"Ke kantin yu laper nih,"

"Kamu duluan aja! Aku mau ke Mushola dulu,"

"Mau ngapain?"

"Shalat Duha,"

"Masyaallah, aku ikut deh,"

"Loh katanya laper,"

"Emang kamu tahu musholanya dimana?"

"Hehe enggak sih,"

"Yudah ayo aku anter sekalian aku juga mau ikut shalat duha bareng kamu, boleh kan?"

"Ya bolehlah, malahan aku seneng ada temennya,"

"Ok deh yu!"

Alisa merangkulku, di sepanjang jalan dia tak bisa diam terus saja menari-nari dan bersenandung kecil. Aku terkekeh melihat tingkah lakunya yang tak jaim, gak jauh beda sama teman-temanku yang di Jakarta.

"Li, Zah, Yu, Rah, aku rindu," Melihat tingkah Alisa malah meegingatkanku pada teman-temanku, Mereka begitu berharga buatku hari-hari yang selalu dihabiskan dengan canda tawa, kesan yang selalu ada disetiap momentnya dan memori kebahagiaan yang sudah terekam dalam ingatan.

Dan sekarang temanku bertambah lagi satu, Alisa Arkandini. Nanti jika Allah berkendak dan meridhai akan aku kenalkan Lisa kepada teman-temanku, Aamiin.

"Kita sampai," Kata Alisa spontan yang membuat lamunanku buyar seketika

"Astagfirullah,"

"Kamu kenapa? Aku ngagetin? Maaf ya,"

"Enggak kok, yaudah yu ambil wudhu dulu,"

"Bentar dulu, aku lagi nunggu seseorang,"

"Maksud kamu?"

Dia tak menjawab pertanyaanku dia hanya terkekeh dan semenit kemudiam, "Tuh pangeran surgaku datang," Lirihnya sambil menunjuk ke arah depan

Mataku membulat sempurna, yang kulihat saat ini adalah lelaki yang gak sengaja tabrakan denganku pagi tadi, "Astagfirullah," Aku berigstighfar dan langsung menundukan pandangan

"Masyaallah begitu sempurna ciptaanmu Ya Allah," Mata Alisa masih memperlihatkan kebinaran dan kekagumannya, "Hati-hati loh nanti bisa Zinah mata," Lirihku terkekeh yang melihat ekspresi Alisa jadi cemberut

Hijrah Cinta Menuju Cahaya(END)Where stories live. Discover now