Bab29||Perpisahan

335 50 11
                                    

Aku sempat berpikir kita masih bisa bersama. Tapi sayangnya, Allah sudah punya cara indah untuk menjauhkan kita lagi. Karena mungkin aku memang harus lebih berkaca, aku terlalu maaf untuk kau terimakasihkan </3

🎵Ajari aku membencimu-HanyasWara🎵

°·°

Siapa bilang melepaskan akan membuat kita kehilangan? Tidak begitu, wahai. Justru dengan melepaskan akan ada sosok baru yang jauh lebih baik, lebih shaleh, dan tentu saja lebih mencintaimu.

Sudah, ya. Jangan menyiksa hatimu terus, kasihan. Dia berhak tenang, dia berhak tersenyum, dan kamu sebagai seseorang pengendali hatimu sendiri, bangkitlah! Cari kebahagiaan mu, ikhlaskan dia, Allah sudah menyiapkan rencana indah untuk mu.

______________

"Loe jahat Bil, loe tega ninggalin kita. Bukannya kita udah sepakat untuk terus bersama dan sukses bersama juga," Kata yang terlontar dari bibir Dahlia begitu menyakitkan untuk aku dengar

Susah payah aku menyiapkan mental untuk menyampaikan perpindahanku, susah payah aku menahan tangis agar tidak terlihat lemah, namun semuanya kalah oleh arti perasaan cinta terhadap Sahabat.

Aku terima kemarahan mereka, semua ini memang pantas aku dapatkan. Karena keegoisanku sendiri aku telah menghancurkan impian kita, Impian yang akan kita wujudkan bersama.

Dulu kita tak pernah ada niat untuk satu kampus bareng, tapi karena kita ingin menggapai kesuksesan bersama kita sepakat untuk berada di kampus yang sama lagi. Tapi kini, malah aku yang harus menghancurkan semuanya, maafkan aku tapi insyaallah ini sudah menjadi keputusan terbaikku.

Mereka bukan hanya sahabat bagiku, mereka sudah ku anggap sebagai keluargaku sendiri. Jelas, jika perpisahan ini terbilang menyakitkan untukku, bahkan untuk mereka juga.

Aku mendekat ke arah Dahlia, aku mencoba menatap wajahnya namun Dahlia terus memalingkan tubuhnya, "Li kamu adalah salah satu temanku yang begitu aku sayang, kamu yang selalu menjagaku, kamu yang selalu ada ketika aku butuh bantuan. Jadi, jangan berpikir aku akan melupakanmu," Lirihku, tangisanku tak bisa lagi aku tahan pelopak mataku meneteskan air matanya begitu saja

Dahlia tak bergeming, dia berbalik dan langsung memelukku "Gue tahu loe gak akan lupain gue, yang gue takutin siapa yang bakal jagain loe nanti ketika loe di ganggu sama orang-orang  yang mau nyakitin kamu," Hatiku menangis, perih rasanya Dahlia mengucapkan kalimat itu. Memang pada dasarnya Dahlialah yang selalu menjagaku ketika aku di ganggu oleh orang yang akan menyakiti ku

Aku melepaskan pelukanku, "Insyaallah, aku bakalan baik-baik aja, kan ada kak Raffa yang akan jagain aku sama kak Putri juga," Lirihku dengan senyuman yang susah payah aku ukir

"Zah, Rah, Yu! Kalian jaga diri baik-baik ya! Jangan lupain aku," Aku menatap satu persatu manik mata temanku, terlihat begitu menyakitkan dengan air mata yang terus berjatuhan dari pelopak mata mereka

"Kita gak mungkin lupain kamu Bil," Kini Zizah membuka suara, "Kita bahkan bukan hanya sahabat kita adalah satu keluarga. Tidak apa-apa kita ikhlas semoga nanti Allah mempertemukan kita kembali di masa depan kita masing-masing," Lirihnya dengan tersenyum getir

"Insyaallah Zah, maaf ya aku gak bisa lama-lama aku harus cepat-cepat pulang,"

"Janji ya sama gue apapun keadaannya jangan lupa kabarin gue," Lirih Dahlia

Hijrah Cinta Menuju Cahaya(END)Where stories live. Discover now