Bab33||I'm Fine

325 52 2
                                    

Dapat salam dari heningnya malam, dari semulir angin dan dari jarum jam yang menunjukan angka 2 dan 3.
Kata Allah "kapan mau curhat lagi"?

...

Jangan bersedih! Sebab Allah mengirimkan harapan, disaat yang paling menyedihkan. Karena hujan yang melimpah, datang hanya dengan awan yang gelap.

Aku terima ikhlas semuanya. Aku percaya, Allah sedang mengujiku, dengan memberikan cobaan ini.

Tidak peduli hatiku terluka, aku tetap percaya, mimpi yang aku inginkan, akan menjadi nyata.

Di puncak rasa sakit, aku tak akan lagi merasakan, perihnya penderitaan. Ketika aku memutuskan untuk berdamai, dan menerimanya sebagai bagian dari kehidupan.

Rasa sakit yang menyerang bertubi-tubi, akan menciptakan kekebelan. Jiwaku akan lebih kuat, dan lebih siap menghadapi segala bentuk kepedihan.

Berpikirlah Positif! Untuk diri yang mencoba berdamai, dengan keadaan.

___________________________

Perlahan mata Bila terbuka, cahaya mentari dari celah jendela membuat mata Bila sedikit sakit. Bilapun mengerjap-ngerjapkan matanya, pelan.

Terasa pusing di kepalanya, Bila berusaha melihat sekeliling namun nampak buram. Dengan perlahan Bila memfokuskan pandangannya dan nampak langit-langit berwarna putih.

Bila kembali melirik kanan dan kiri ternyata buka ruangan toilet, lalu dimana Bila sekarang? Pikirnya.

Suara pintu yang terbuka berhasil membuat Bila menoleh ke arah depan, dengan susah payah mata Bila menerawang siapa yang datang, ternyata kakak Iparnya.

"Bila kamu udah sadar?" Ujar kak Putri sambil menaruh sebuah bingkisan dinakas

"Emang Bila kenapa kak? Terus Bila dimana?" Tanyaku pelan

"Kamu di Rumah Sakit sayang,"

"Bukannya Bila ada di toilet ya,"

Belum sempat kak Putri menjawab pintu kembali terbuka, ternyata kak Raffa.

"Adhe, kamu udah bangun? Alhamdulillah," Ujar Raffa sambil memanjatkan do'a

Kak Raffa berjalan mendekatiku, Dia mengusap wajahnya pelan sambil sesekali menarik nafasnya gusar.

"Kamu ada masalah apa dikampus, cerita sama kakak,"

"Ma-maksud kakak apa? Bila gak papa kok,"

"Gak mungkin kamu gak papa, kemarin kamu ditemukan pingsan di dalam toilet dengan keadaan basah kuyup. Dan kata Dokter, kakak diminta harus lebih memperhatikan aktivitas mu,"

"Emang kakak dapat kabar dari siapa Billa pingsan?"

"Kemarin kakak dapat kabar kamu di Rumah Sakit dari temen kamu, Alisa. Pas kakak kesini dan tanya-tanya apa yang terjadi katanya kamu ditemukan tergeletak di toilet. Pas kakak tanya masalahnya apa temen kamu sempat kok keceplosan, dia bilang mungkin ini ulah kak Saski. Apa benar dan siapa dia?"

Aku menggigit bibir bawahku, "Aku harus bagaimana?" Batinku

"Kamu adalah tanggung jawab kakak jadi plies ceritakan apa yang terjadi. Kakak gak tega lihat kamu kaya gini dhe,"

Aku menatap mata kak Raffa nampak rasa khawatir diwajahnya. Aku tahu betapa sayangnya kak Raffa padaku, dan akupun tidak mau membuatnya khawatir seperti itu.

...

Alisa baru selesai melaksanakan shalat Duha, sekarang dia berjalan sendiri. Ketika di depan mesjid tiba-tiba Kak Akmal berjalan menghampirinya. Tentu membuat jantung Alisa berdetak kencang. Bagaimana tidak Akmal adalah senior yang dia kagumi sejak lama.

Hijrah Cinta Menuju Cahaya(END)Where stories live. Discover now