Bab 73

7K 998 41
                                    

Selamat malam semua,, maaf baru bisa up ya..🙏

~Happy Reading~

***

Mu Ge memandang Jin WeiShan dengan ragu-ragu. Telah hidup bertahun-tahun sebagai perwira militer, Mu Ge tidak pernah kehilangan kata-kata. Hanya saja masalah ini bukanlah masalah yang bisa Ia bicarakan secara sembarangan.

Mu Ge terdiam cukup lama yang membuat Jin WeiShan semakin gelisah.

"Paman..tolong jujurlah. Aku tidak ingin menjalani hidupku di atas kebohongan. Lebih baik mengatakan kebenaran meski hal itu menyakitkan. Aku juga berhak mengetahuinya."

Mu Ge menghela nafas. "Baiklah. Aku pikir kau sudah cukup dewasa untuk mengetahui kebenarannya. Darimana kita akan mulai?"

"Apa benar aku adalah puteramu dan Paman Xu?"

"Itu benar."

Mata Jin WeiShan terbelalak tak percaya. "Tapi..tapi bagaimana bisa? Paman Xue adalah pria."

"Tubuh Xu Liu sedikit istimewa, yang memungkinkannya untuk mengandung bayi. Kau dan RanRan adalah saudara yang lahir di hari yang sama."

"Jadi mengapa aku bisa berada di istana dan menjadi putera Ayah dan Ibu Kekaisaranku?" Jin WeiShan yang bingung bertanya.

"Kau tau Kakek Kekaisaranmu telah menyiapkan Putera Mahkota sebagai calon Kaisar, namun suatu hari tabib mengatakan bahwa Ia tidak akan bisa memiliki keturunan. Istana adalah tempat yang penuh intrik politik, jadi Kakekmu tidak akan membiarkan seluruh rencananya hancur. Mendengar Xu Liu melahirkan putera dan puteri, Kaisar meminta kami menyerahkanmu untuk di asuh sebagai pewaris Putera Mahkota."

"Jadi..kalian begitu saja menyerahkanku?" Jin WeiShan merasa marah. Bagaimana bisa ayah dan ayahnya menyerah padanya begitu saja.

"Kau pikir kami ingin melakukannya? Kami tidak punya pilihan. Jika tidak..seluruh keluargaku akan berada dalam bahaya. Xu Liu juga akan dalam bahaya. Aku tidak akan membenarkan diriku atas keputusan yang aku buat. Tapi percayalah..Xu Liu sangat sedih untuk melepaskanmu saat itu. Mungkin bila dikatakan siapa yang paling menderita atas keputusan itu, itu adalah Xu Liu. Kasih sayang Xu Liu padamu tidak pernah berubah hingga saat ini. Aku mohon jangan membencinya. Jika ada yang ingin kau salahkan..salahkan saja aku."

Hati Jin WeiShan tidak mampu menerima kejutan yang luar biasa ini sehingga Ia mulai berbicara melantur. "Jadi sebenarnya..aku sama sekali tidak berhak mewarisi tahta bukan? Lalu apa gunanya pengorbanan semua orang itu? Apa gunanya kalian berbuat sejauh ini? Apa gunanya kematian nenek? Apa kau juga memiliki motif khusus untuk kekuasaan? Seandainya..seandainya aku mati saat itu..kita tidak perlu mengorbankan banyak orang. Aku tidak berhak sama sekali. Aku..."

Plak!!

Sebuah tamparan keras terdengar di ruangan.

Mu Ge juga terkejut menatap tangannya sendiri. Tapi Ia benar-benar marah. Bagaimana bisa Jin WeiShan menganggap enteng semua usaha semua orang dan berbicara tentang kematian? Seolah-olah kematiannya bisa menebus segala hal.

"Apa yang kau bicarakan? Apa kau pikir jika kau mati semuanya akan selesai? Pikirkan bagaimana perasaan Xu Liu ketika Ia harus melihat kematianmu di depan matanya sendiri. Bagaimana usahanya untuk menjadi sandera di istana hanya untuk memastikan kau selamat dan memiliki dukungan. Pikirkan para prajurit itu yang rela berjuang untuk kemenanganmu. Semuanya adalah demi mendudukanmu di tahta. Agar kau bisa melindungi rakyatmu. Jika kau pikir aku memiliki motif untuk kekuasaan..maka itu hak-mu untuk bicara. Tapi jangan kau ingkari usaha orang-orang yang mendukungmu."

[BL] Transmigrated to be A Male WangfeiWhere stories live. Discover now