Bab 32

8K 1K 90
                                    

Xu Zao melihat kekhawatiran dimata Xu Liu dan mengkonfirmasi kecurigaannya. Ia menghela nafas. "Saat kau demam waktu itu, kau mengigau dan menyebut namanya. Kau berkata..kau mencintainya. Didi..biarkan Dage bertanya dan tolong jawab dengan jujur. Apakah itu hanya perasaanmu sendiri? Atau kalian memang menjalin hubungan?"

Xu Liu menggigit bibirnya. Dia menyesali kelalaiannya karena menyebutkan nama Zhuo Yan secara tidak sadar. "Dage..itu.."

Xu Zao bangkit dan berdiri dihadapan Xu Liu. Mengangkat dagunya agar bisa menatap matanya. "Didi..kau harus berkata jujur pada Dagemu. Ini bukanlah hal yang kecil untuk disembunyikan. Jika rumor ini menyebar, kau tau apa yang akan terjadi pada Putra Mahkota dan keluarga kita?"

Xu Liu menatap Xu Zao dengan mata yang sedikit basah, membuat hati Xu Zao sangat kesakitan. Sebenarnya Ia sudah bisa menebak, namun Ia tidak mau menerimanya. Ia sudah menumbuhkan perasaan yang tidak pantas kepada Didinya sejak lama. Ia tahu itu adalah dosa, namun Ia tidak bisa menghentikan dirinya untuk mencintai adiknya.

"Dage..aku mencintainya. Dia..dia juga berkata bahwa dia mencintaiku. Aku tau ini salah dan tidak pantas. Tapi..hiks..apa yang bisa aku lakukan?" Xu Liu merosot di depan Xu Zao.

Xu Zao memijat pelipisnya. "Didi..kau harus mengakhiri ini secepatnya. Ini tidak akan berhasil. Ini hanya akan menghancurkan kehidupan kalian berdua."

Xu Liu menangis tertahan dan berkata dengan suara sangat kecil "Aku tau Dage. Tapi aku..aku tidak bisa melepaskannya. Dia adalah hidupku."

Xu Zao tidak tahan lagi. Dia berjongkok di hadapan Xu Liu. "Didi..sadarlah. Kau pikir berapa lama hubungan seperti ini akan bertahan? Dia sudah memiliki istri dan suatu saat dia akan memiliki anak. Lalu apa yang tersisa darimu? Kau hanya akan tersingkir."

"Dage.." Xu Liu hanya bisa menangis.

Hati Xu Zao terasa diremas. Kecemasan, obsesi, dan kecemburuan menguasainya sehingga menghilangkan akal sehatnya, membuatnya mengatakan hal yang kejam. Xu Zao menghela nafas dan setelah tenang Ia berkata "Baik. Dage akan merahasiakan semua ini untukmu. Tapi jika terjadi sesuatu, kau harus mengatakannya pada Dage. Kau mengerti?"

Xu Liu hanya menatap Xu Zao dan mengangguk. Xu Zao merengkuhnya dalam pelukannya dan menepuk-nepuk lembut punggungnya. Ia adalah orang yang munafik. Didepan Xu Liu bersikap sangat baik dan penyayang, namun sebenarnya Ia mengambil keuntungan agar Xu Liu semakin bergantung padanya.

Keesokan harinya pagi-pagi sekali terjadi kegemparan diistana Putra Mahkota. Zhuo Yan mengamuk menyadari Ia telah berhubungan intim dengan Bai LiuRan. Ia mengusir Bai LiuRan kembali ke istananya dan mengunci dirinya dikamar, membuat para kasim dan pelayan cemas. Kepala Kasim berdiskusi dengan Kepala Kasim yang melayani Bai LiuRan agar bisa menenangkan Bai LiuRan dan mencegah rumor agar tidak beredar. Akan sangat memalukan bagi kedua belah pihak bila rumor ini diketahui oleh pihak lain.

Kepala Kasim juga menyuruh seorang pelayan untuk meminta Xu Liu datang ke istana diam-diam untuk membujuk Zhuo Yan.

Satu jam kemudian, Xu Liu datang ke istana. Ia mengetuk pintu kamar Zhuo Yan dengan perlahan. "Yang Mulia..ini Xu Liu. Tolong buka pintunya."

"..." Tidak ada jawaban.

"Ah Yan. Aku mohon..jangan membuatku cemas. Ayo bicara."

Setelah beberapa menit, pintu dibuka dari dalam dan sebuah tangan menarik Xu Liu masuk. Zhuo Yan yang berantakan langsung memeluk Xu Liu.

"Ah Liu..apa yang harus aku lakukan?Aku tidak sengaja menyentuhnya. Ini salahku."

Xu Liu mengusap-usap kepala Zhuo Yan untuk menenangkannya. "Tidak apa Yang Mulia. Apa salahnya menggauli istri Anda sendiri? Itu tidak apa."

[BL] Transmigrated to be A Male WangfeiWo Geschichten leben. Entdecke jetzt