Bab 26

9.2K 1.3K 22
                                    

Holla para reader dan silent reader (sedih ah..😢) makasih udah menanti.
Mulai bab ini dan beberapa bab ke depan ceritanya akan flashback ya.. Jangan benci author karena MC kita romantis-romantisannya bukan sama Hubby..😂😂
~Happy Reading~
***

Mu Ge segera mengangkat Xu Liu ke tempat tidur. Ia segera keluar dan meminta pelayan untuk memanggil tabib.

He Yan yang bersembunyi segera keluar. Ia khawatir melihat wajah pucat Xu Liu, namun Ia tidak punya cukup waktu sampai Mu Ge kembali. Ia segera melompat keluar jendela dan menyelinap pergi.

Xu Liu demam selama tiga hari. Dalam tidurnya Ia memimpikan Xu Liu asli. Pria itu tersenyum padanya, mengambil tangannya, lalu menunjuk ke depan. Ke suatu tempat ditengah kabut yang pekat.

Tiba-tiba Xu Liu berdiri di sebuah halaman. Ia menyadari bahwa ini adalah halaman di kediaman Xu. Ia melihat seorang anak lelaki dan anak lelaki yang lebih kecil sedang bermain bersama, saling mengejar, tertawa dan gembira. Melihat situasi ini, Xu Liu tahu bahwa ini adalah lautan ingatan Xu Liu asli.

Seorang pria berjubah pengadilan tiba dihalaman. Itu adalah Xu Zheng namun dengan tampilan yang lebih muda. Kedua pria yang lebih kecil mendatangi Xu Zheng dengan gembira. Namun Xu Zheng bersikap dingin pada Xu Liu. Ia hanya menanggapi celotehan Xu Liu sesekali dan berbicara dengan Xu Zao.

Hari-hari berlalu seperti itu, Xu Liu terkadang menangis sendiri dikamar. Ia bertanya-tanya apa salahnya sehingga sang ayah tidak ingin dekat dengannya. Apakah dia anak yang nakal? Ketika akhirnya dia menanyakan hal itu pada sang ibu, Wen Niang berusaha menghiburnya dan mengatakan bahwa ayahnya memang adalah orang yang kaku dan dengan beban tanggung jawab yang besar sehingga tidak bisa bermain dengan Xu Liu.

Xu Zao yang melihat adiknya bersedih juga berusaha menyemangatinya dan bermain dengannya. Hubungan mereka sangat dekat dan rukun. Hingga suatu waktu Hao Lan juga menjadi temannya, mereka bertiga bermain dan belajar bersama.

Lalu Xu Zao bergabung dengan militer. Meski sibuk, Xu Zao menyempatkan diri untuk pulang dan menemani Xu Liu. Pada akhirnya Hao Lan mengikuti jejak Xu Zao untuk masuk militer. Fisik Xu Liu lemah sejak kecil. Lelah sedikit lalu dia akan jatuh sakit. Oleh karena itu Ia tidak bisa mengikuti mereka untuk masuk militer. Tapi Ia sering berkunjung untuk membawakan makanan serta melihat Xu Zao dan Hao Lan berlatih.

Waktu berlalu dan kedua orang yang dekat dengan Xu Liu mulai tidak ada waktu untuknya. Meski sedih dihatinya, Xu Liu tidak menunjukkannya di wajahnya. Kedua orang yang penting baginya sedang menuju kesuksesannya, maka Ia juga harus menapaki jalannya sendiri.

Xu Liu mengikuti ujian masuk sekolah Kekaisaran. Sekolah terbaik bagi pangeran serta para bangsawan untuk menuntut ilmu dan menjadi sarjana. Saat itulah Ia mengenal Zhuo Xuang. Hubungan mereka tidak terlalu buruk, namun juga tidak bisa dibilang baik. Mereka sama-sama bersikap sopan.

Xu Liu sangat baik dalam bidang seni dan sastra. Banyak guru menyukai dia. Kaisar (sebelumnya) kadang memanggilnya untuk bermain musik dan membacakan puisi.

Latar berubah. Xu Liu sedang bermain guqin di paviliun peony. Itu terletak di sayap bagian kiri istana. Tempatnya agak terpencil dan sangat tenang. Kaisar memberinya hak istimewa untuk menggunakannya sebagai tempat belajar dan berlatih.

Seseorang menyelinap ke paviliun. Ketika Ia mendengar suara musik yang merdu, Ia segera berhenti. Niatnya hanyalah bersembunyi sesaat sebelum Ia menyelinap pergi keluar istana. Karena penasaran, pria itu mengikuti arah suara dan menemukan pria tampan sedang bermain guqin. Visual itu seperti peri hutan yang sedang memainkan musik, membawa hembusan angin sejuk dan aroma bunga. Pria itu terpana, bahkan tak sempat berkedip.

[BL] Transmigrated to be A Male WangfeiWhere stories live. Discover now