Bab 31

8.2K 1K 21
                                    

Xu Liu membuka matanya pada siang keesokan harinya. Meski demamnya sudah turun, rasa sakit ditubuhnya masih terasa. Ia menoleh dan mendapati ibunya sedang duduk disampingnya.

"Ah Liu..syukurlah kau sudah sadar."

"En..maaf sudah membuat ibu khawatir."

"Apa yang kau bicarakan? Tentu saja ibu khawatir jika putra ibu sakit. Ini..minumlah. Setelah ini tubuhmu akan terasa lebih baik."

Wen Niang membantu putranya bangkit dan menyodorkan semangkuk sup obat ke bibir Xu Liu. Setelah selesai Ia menyerahkan lagi semangkuk bubur pada Xu Liu.

"Makanlah. Meski kau tidak nafsu makan..kau harus tetap makan agar kau segera pulih.

"En..baik Bu."

"Ibu tinggal dulu ma."

Wen Niang keluar dari kamar Xu Liu. Melihat ibunya pergi, Xu Liu meletakkan mangkuk bubur di atas meja. Ia benar-benar tidak nafsu makan sekarang.

Xu Liu memikirkan Zhuo Yan. Malam tadi seharusnya menjadi malam penyempurnaan pernikahan mereka. Zhuo Yan telah bersama wanita lain. Seiring berjalannya waktu, mereka akan saling menumbuhkan perasaan dan tidak akan ada tempat baginya. Xu Liu menutupi wajahnya dengan telapak tangan, terisak.

Hari berikutnya Xu Liu bangun dari tempat tidur. Ia sudah merasa lebih baik. Saat Ia hendak melepaskan pakaian untuk mandi, pintu dibuka dari luar. Xu Zao masuk dengan membawa nampan berisi makanan.

"Didi.."

"Dage."

"Bagaimana kondisi tubuhmu?" tanya Xu Zao dengan kening sedikit berkerut.

"Sudah lebih baik." Xu Liu tersenyum.

"Biar aku membantumu mandi." usul Xu Zao.

Xu Liu tertawa dan menggeleng. "Dage..aku baik-baik saja. Aku bisa mandi sendiri." Xu Liu hanya mengenakan celana, menampakkan tubuh ramping dan kulit pucat.

Xu Zao menatap gelisah pada Xu Liu. "Baiklah. Setelah mandi..kau harus makan. Dage akan keluar dulu."

"En..terima kasih Dage."

Setelah selesai makan, Xu Liu memutuskan untuk pergi ke paviliun peony dan membaca beberapa buku. Hanya tempat ini yang memberinya ketenangan. Juga, tempat ini masih dalam lingkup istana sehingga Ia bisa merasa tetap dekat dengan kekasihnya.

Saat sedang asyik membaca, Xu Liu dikejutkan dengan suara benda jatuh dari rak di sudut. Xu Liu bangkit untuk memeriksa dan melihat beberapa dokumen terjatuh dan jendela terbuka. Perasaan takut menghantui Xu Liu. Apakah ada pencuri masuk? Tidak..siapa yang berani mencuri di istana? Mungkin hanya kucing? Tidak mungkin kucing bisa membuka jendela.

Xu Liu mengambil dokumen yang jatuh dan mengembalikannya ke rak. Baru saja akan berbalik, tubuh Xu Liu dilingkupi oleh lengan besar.

"Kau tidak merindukanku?" suara magnetik yang memenuhi kepala Xu Liu dalam beberapa hari terakhir terdengar.

Tubuh Xu Liu kaku. "Ah Yan?"

"Hmm..ini aku."

"Apa yang Anda lakukan disini?"

"Apalagi? Tentu saja untuk menemuimu. Aku dengar kau demam kemarin. Apa kau baik-baik saja?"

Xu Liu tiba-tiba teringat mimpinya saat dalam kondisi tidak sadar dan merasa malu. Pipinya terasa panas dan bersemu merah. Ia merasa berdosa sudah memimpikan hal yang tidak pantas. Ia tidak berani berbalik untuk melihat pada Zhuo Yan.

Tidak mendengar jawaban Xu Liu, Zhuo Yan menegur. "Baby?"

"Ya. Aku sudah pulih."

"Syukurlah. Jika saja kau belum sembuh sampai hari ini, aku berniat menyelinap keluar istana untuk membawa dokter dan obat-obatan."

[BL] Transmigrated to be A Male WangfeiWhere stories live. Discover now