Bab 45

9.3K 1.4K 111
                                    

Selamat malming semua.
Okay..akhirnya up lagi untuk minggu ini,,walaupun masih belum bisa mempertemukan "mereka",,jangan kecewa..
Karena akan ada kejutan di chap ini..
Semoga terpuaskan...

~Happy Reading~
***

Malam itu, Xu Liu bermimpi. Ia melihat seekor naga emas dan burung phoenix terbang di atas langit biru yang luas. Kedua binatang mitologi itu nampak bertarung di atas..tidak..tidak..itu lebih seperti mereka saling bercengkrama. Xu Liu hanya pernah mendengar legenda tentang kedua binatang mitologi itu, tapi Ia tidak berpikir akan melihat dengan mata kepalanya sendiri.

Seakan menyadari kedatangan Xu Liu, kedua binatang itu menoleh lalu terbang ke arahnya. Keduanya menapakkan kaki di atas tanah lalu bersujud di kaki Xu Liu. Xu Liu tercengang dan kebingungan lalu terbangun dari tidurnya. Melihat cahaya masuk melalui jendela, Ia menyadari bahwa hari sudah berganti.

Xu Liu duduk di ranjang dan mengelus perutnya. Ia merasakan gerakan di dalamnya. Bayi ini benar-benar hidup diperutnya. Tiba-tiba Ia teringat akan Mu Ge. Ia sudah tidak melihat Mu Ge selama dua bulan dan sangat merindukannya. Tapi sepertinya tidak demikian dengan Mu Ge. Buktinya..Mu Ge bahkan tidak berpikir untuk menyusulnya. Mungkin juga Mu Ge akhirnya memutuskan untuk menikahi Li Yuan sehingga tak ingin repot untuk melihatnya.

Xu Liu tertawa pahit. Ia berpikir setidaknya Ia memiliki harapan jika saja Mu Ge pergi menyusulnya. Namun kenyataan memang sangat kejam. Sekarang Ia bisa dengan jelas mengatakan bahwa Mu Ge tidak perduli dengannya.

"Tuan Muda..Anda sudah bangun?" Du Meng masuk ke dalam kamar ketika mendengar gerakan dari dalam.

"En..bawakan aku air untuk mandi."

"Baik." Du Meng segera keluar. Tak lama Ia kembali lagi dengan membawa air panas dan mengisi bak mandi.

Setelah selesai mandi, Du Meng dan seorang pelayan wanita membantunya berdandan sebagai penyamaran. Xu Liu merasa sangat malu melihat wajahnya di cermin. Ia tidak pernah berpikir untuk memakai pakaian wanita dalam hidupnya, namun kondisinya saat ini mengharuskannya. Akan sangat aneh untuk melihat pria membawa perut besar kemana-mana.

"Tuan Muda. Apakah Anda ingin makan sekarang?" tanya Du Meng. Setelah selesai mendandani Xu Liu, pelayan wanita pun keluar.

"En.." Xu Liu mengangguk. Ia benar-benar merasa lapar. Akhir-akhir ini, sebanyak apapun dia makan, Ia akan selalu merasa lapar.

Setelah selesai memakan sarapannya, Xu Liu memutuskan untuk berkeliling. Mereka yang mengungsi membantu penduduk desa untuk menanam tanaman pangan juga memanen tanaman obat. Xu Liu bisa mencium aroma herbal di sepanjang jalan.

"Sangat menyegarkan." Celetuk Xu Liu.

"Benar Tuan Muda. Desa ini sangat nyaman bukan? Guru menemukan tempat ini saat dalam pelarian. Ada pelindung alami disini. Juga orang suku kami telah belajar bela diri. Kita akan aman disini."

"En." Xu Liu mengangguk setuju.

"Tapi..bagaimana jika Wangye mencari dan tidak menemukan kita? Pasti dia sangat khawatir padamu."

"Khawatir apa? Jika dia khawatir, dia akan menyusulku ketika kabar serangan bandit tiba di Ibu Kota." Xu Liu berkata dengan sinis.

"Eh..ehmmm..itu benar. Apa yang dilakukan Wangye selama ini? Mengapa dia tidak menyusul kita?"

"Mungkin dia tidak mau repot berurusan denganku mengingat dia akan memiliki istri yang cantik."

Du Meng menoleh pada Xu Liu dan melihat kepahitan dimatanya. Tau bahwa Tuan Mudanya pasti sangat sedih. "Tuan Muda. Itu belum tentu benar. Mungkin saja Wangye memiliki hal untuk di urus sehingga tidak bisa cepat menemukan kita?"

[BL] Transmigrated to be A Male WangfeiWhere stories live. Discover now