Bab 16

13.7K 1.6K 14
                                    

Setelah mendapatkan izin dari Kaisar, rombongan Xu Liu berangkat ke negara Fu. Mu Ge membawa dua puluh prajurit terpercayanya untuk pergi ke Fu.

Di dalam gerbong kereta, Xu Liu menuangkan teh untuk Mu Ge. Mu Ge mengambil cangkir dan menyesap tehnya, lalu memandang Xu Liu. Kekasihnya itu nampak bersemangat dengan pipi kemerahan, membuat binatang buas dalam diri Mu Ge ingin menerkamnya.

"Mengapa kau memandangku seperti itu?" tanya Xu Liu.

"Apakah tidak boleh untuk memandangi istriku sendiri?"

Xu Liu merasa malu, telinganya memerah. "Wangye..jangan berbicara seperti aku adalah seorang wanita."

"Kau bahkan lebih indah dari mereka."

Semburat merah di pipi Xu Liu semakin merah. "Hentikan."

Mu Ge mendekatkan dirinya ke arah Xu Liu dan mendekapnya. Berbisik ditelinganya. "Apa kau malu?"

Xu Liu sedikit menghindar. "Tidak. Aah..apa yang kau lakukan?" Xu Liu merasa geli karena Mu Ge menjilat daun telinganya.

"Kau membuatku ingin memakanmu." nafas Mu Ge semakin berat.

Xu Liu menggeser tubuhnya lalu membuka tirai sedikit untuk melihat keluar. Senja telah tiba. Ia menghela nafas. "Wangye..bisakah kau menahan diri sedikit. Sebentar lagi kita akan istirahat."

Mu Ge hanya tersenyum. "En..baiklah. Pastikan kau melayani Pangeran ini dengan baik malam nanti."

Xu Liu hampir tersedak mendengar kata-kata vulgar yang tanpa filter itu. "Berhentilah bicara omong kosong."

"Setidaknya biarkan aku menciummu."

Mu Ge menarik dagu Xu Liu dan melumat bibirnya lembut. Lidahnya menyusup dengan lincah untuk merasakan manis dibagian dalam mulut Xu Liu. Erangan lolos dari bibir Xu Liu. Suara basah dari air liur mereka menimbulkan suara erotik yang bergema ditelinga Xu Liu, membuatnya semakin malu. Namun Ia juga enggan melepaskan. Semakin mereka bersama, Xu Liu semakin merasakan kasih sayang untuk suaminya.

Mereka selesai berciuman, Mu Ge menempelkan dahinya pada dahi Xu Liu. Nafas mereka terengah-engah.
"Wangfei..kau membuatku gila."

Ketika malam tiba mereka akan mencari penginapan untuk beristirahat atau mendirikan tenda jika tidak bertemu kota. Hampir tiga minggu perjalanan, mereka pun tiba di gerbang kota Fu. Mu Ge mengeluarkan token giok yang pernah diberikan Kaisar Zhuo padanya dan mereka pun masuk dengan mudah.

Ketika rombongan itu pergi menuju kediaman Xu, itu menarik perhatian orang-orang yang lewat. Mereka tiba hampir sore hari. Mu Ge turun dari kereta terlebih dahulu diikuti Xu Liu dibelakangnya.

Xu Liu sudah mengirim surat pada keluarga Xu sebelumnya bahwa mereka akan berkunjung. Ayah dan Ibu Xu telah menunggu di depan gerbang ketika mendengar bahwa rombongan tiba digerbang kota.

"Selamat datang di kediaman Xu, Jenderal Mu." Sambut ayah Xu, Xu Zheng.

"Salam kepada ayah mertua dan ibu mertua. Baru sekarang Mu Ge bisa berkunjung karena berbagai hal yang terjadi. Maafkan ketidaksopanan menantu Anda."

"Tidak apa-apa menantu. Ayo mari silahkan masuk." Ibu Xu, Wen Niang menyambut putra dan menantunya.
"Ah Liu..ibu senang kau baik-baik saja." Wen Niang memeluk putranya.

Xu Liu merasakan hangat dihatinya. Ia masih tidak percaya dikehidupan ini Ia memiliki orang tua yang masih hidup. "Ibu.." Xu Liu balas memeluk Ibu Xu.

Meski ini pertama kalinya dia bertemu dengan kedua orang tua itu, Ia bisa merasakan kedekatannya. Dalam kehidupan ini, Ia ingin berbakti pada mereka sebagai ganti untuk kehidupannya yang lalu.

[BL] Transmigrated to be A Male WangfeiWhere stories live. Discover now