Bab 20

12.7K 1.4K 71
                                    

Mu WeiYang memutuskan untuk menginap dikediaman Mu selama beberapa hari karena Ia harus melakukan beberapa bisnis di ibu kota.

"Besok rumah lelang HuaLian akan mengadakan lelang. Aku mendapat tiket emas. Apa kalian tertarik untuk melihat?" tanya Mu WeiYang sambil menyesap tehnya.

Mu Ge, Xu Liu dan Mu WeiYang sedang bersantai di gazebo sambil melihat langit malam.

"Apa yang akan dilelang kali ini?" tanya Mu Ge.

"Aku dengar ada hartu karun dari suku BanYue. Namun untuk tepatnya barang apa itu, aku tidak bisa mencari tau."

"Harta karun suku BanYue?" tanya Xu Liu penasaran.

"En. Aku dengar itu adalah giok langka yang sangat indah berusia lebih dari seribu tahun."

"Apakah Wangfei ingin melihat-lihat?" tanya Mu Ge sambil bermain-main dengan rambut Xu Liu

Xu Liu tidak punya waktu untuk terganggu pada keusilan Mu Ge. Ia mengangguk, sedikit bersemangat. "Aku rasa ini menarik. Aku penasaran tentang harta karun itu."

"Baiklah. Sudah sepakat. Besok siang kita akan pergi ke pelelangan. Sekalian aku bisa berkencan dengan Ah Zu-ku." Mu WeiYang menggosok telapak tangannya sambil tersenyum konyol.

"Wangfei. Ayo kita tidur. Sudah larut." ajak Mu Ge. Tangannya terulur untuk menarik Xu Liu bangkit.

Keesokan harinya dengan semangat yang berapi-api, Xu Liu berdandan dengan rapi. Mengenakan jubah brokat berwarna merah marun yang membuatnya terlihat anggun. Rambutnya disanggul dengan rapi menggunakan tusuk rambut yang ujungnya berbentuk bunga plum.

Mu Ge yang baru selesai latihan pedang, terkejut melihat penampilan rapi Xu Liu. Ada kekaguman sekaligus kekesalan dimatanya.

"Wangfei..apa kau perlu berdandan secantik ini ke pelelangan? Aku takut mereka justru akan melelangmu." Mu Ge memeluk Xu Liu dari belakang.

"Aw..Wangye pergilah mandi. Kau berkeringat." protes Xu Liu. Ia berbalik dan membantu Mu Ge melepaskan jubahnya.

"Cih..aku jadi ingin membatalkan kepergian kita."

Xu Liu mendongak dan menatap Mu Ge dengan mata sedih. Matanya yang lembab dan jernih membuat hati Mu Ge menjadi gatal. Seakan-akan ada cakar kecil yang menggaruknya.

"Wangye..kau tidak bisa menarik ucapanmu."

"Tsk..jangan menatapku dengan wajah itu atau aku tidak akan bisa menahan untuk memakanmu." Mu Ge segera pergi ke ruang sebelah untuk mandi.

Karena desakan Mu WeiYang, Mo Zu terpaksa ikut ke pelelangan. Xu Liu, Mu Ge, Mu WeiYang, dan Mo Zu berangkat menggunakan kereta milik Mu Ge.

"Ah Zu..bagaimana kabarmu? Apa kau merindukanku selama ini? Aku benar-benar merindukanmu." goda Mu WeiYang.

Mo Zu menggeser tubuhnya menjauh dari Mu WeiYang dengan tidak nyaman. "Aku baik-baik saja Tuan Muda."

"Aah..Ah Zu benar-benar tidak imut. Bagaimana kau masih begitu dingin padaku?" Mu WeiYang masih tidak menyerah.

"WeiYang berhenti mengganggunya." Tegur Mu Ge, namun tangannya sendiri terulur untuk melingkar dipinggang Xu Liu yang sedang melihat ke luar jendela.

"Wangye..lepaskan tanganmu." Xu Liu merasa risih.

"Mengapa aku harus melepasnya?" Mu Ge menarik tangan Xu Liu, membuat Xu Liu jatuh kepelukannya.

Xu Liu ingin memutar matanya. Iblis ini benar-benar tidak tahu malu.

[BL] Transmigrated to be A Male WangfeiOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz