Bab 10

16.4K 1.8K 21
                                    

Saat itulah Xu Liu melihat cahaya dari kejauhan dan kembang api besar dengan pola tertentu terlihat muncul dilangit. Mu Ge segera memberikan perintah pada anak buahnya lalu mendekati Xu Liu. Ia setengah menyeret Xu Liu ke dekat kuda lalu dengan gerakan cepat menaikkan Xu Liu ke atas kuda.

Mu Ge juga naik kuda dan duduk dibelakang Xu Liu. Mengambil tali kekang, Ia segera memacu kuda untuk berlari. Dibelakang prajurit lain juga mengikuti Mu Ge.

"Siapa yang menyerang kita?" tanya Xu Liu ditengah deru angin selama perjalanan.

"Negara Qin."

Xu Liu berpikir jika negara Qin juga ikut dalam pelatihan ini. Betapa liciknya mereka memanfaatkan keadaan ini untuk melakukan serangan menyelinap.

Perjalanan mereka dihadang oleh prajurit negara Qin. Mu Ge menarik pedangnya dan menebas prajurit yang menyerangnya. Xu Liu gugup terlibat dengan perang yang tiba-tiba dan memandang tubuh mati prajurit itu dengan ngeri.

Mu Ge berusaha membawa para prajurit ke markas militer kota Cheng An. Namun perjalanan menuruni gunung menjadi sulit ditengah serangan bertubi-tubi.

Hao Lan memacu kudanya disamping Mu Ge. "Jenderal Mu..apa yang akan kau lakukan sekarang?"

"Pertama-tama kita akan pergi ke markas militer di barat kota Cheng An. Itu yang terdekat dari sini. Aku sudah mengirim anak buah untuk meminta bantuan dari ibu kota."

"Tapi itu pasti akan memakan waktu. Kita harus merencanakan strategi untuk menghadapi mereka dalam waktu dekat."

Mu Ge tidak menjawab, dia mengayunkan pedang lagi untuk menebas prajurit lain yang menyerangnya. Setelah perjalanan yang sulit, mereka sampai di markas barat kota Cheng An.

Ketika mereka tiba, prajurit di markas segera menyambut jenderal tertinggi mereka. Setelah memberi hormat dia langsung menjelaskan situasinya dengan seksama. Untungnya Cheng An merupakan salah satu kota penting di negara Ming. Sehingga jumlah prajurit juga tidak terlalu sedikit. Namun tidak akan cukup untuk menghadapi jumlah prajurit negara Qin.

Meskipun Hao Lan tidak menyukai Mu Ge secara personal, Ia harus mengakui bahwa Mu Ge adalah prajurit yang hebat dan sangat cerdik dalam strategi. Mereka sudah sepakat dengan strategi mereka bersama beberapa Jenderal dari negara lain.

"Ah Liu kau bagus dalam serangan jarak jauh. Kau akan bergabung dengan pasukan pemanah di benteng kota bersama Bo Jiang." Mu Ge menjelaskan.

Xu Liu mengangguk. "En..aku mengerti."

Setelah itu mereka pergi ke posisi masing-masing. Tentu saja Mu Ge dan jenderal lain terlibat langsung dalam pertempuran. Pada hari pertama mereka menjalankan strategi, mereka berhasil mengecoh lawan dan membuat mereka kewalahan.

Malamnya para prajurit kembali dengan wajah-wajah lelah. Xu Liu memandang tangannya yang gemetar. Ini pertama kali dalam seumur hidupnya dia menghabisi nyawa orang lain, meski dari jarak jauh. Ingatan akan pemandangan dari tubuh-tubuh yang gugur dalam perang membuat Xu Liu merasa sedikit mual.

Mu Ge dan jenderal lainnya berdiskusi lagi. Gelombang pertama kavaleri akan tiba besok. Mereka harus bertahan dengan jumlah prajurit yang ada untuk mempertahankan perbatasan.

Sebenarnya prajurit negara lain tidak harus ikut bertempur, karena negara Qin berniat menyerang negara Ming sejak awal. Namun mereka juga terlibat ketika penyerangan itu terjadi, harga diri mereka tidak mengizinkan untuk mundur saat ini.

Tak disangka pasukan musuh mendapatkan bantuan dari negara Barat. Gelombang pasukan kavaleri pertama tiba di Cheng An, namun tidak banyak mengubah situasi mereka. Mereka dikepung dari segala sisi dan sebagian besar pasukan dihabisi. Pasukan pemanah bahkan harus turun secara langsung dalam pertempuran.

[BL] Transmigrated to be A Male WangfeiKde žijí příběhy. Začni objevovat