Bab 42

9.1K 1.2K 66
                                    

Holla reader..😊
Okay..ini adalah chap terpanjang yang aku ketik sejauh ini..
Semoga kalian gk bosan-bosan sama cerita ini..

~ Happy Reading~

***

Hari berikutnya, Xu Liu bangun pagi berniat menyiapkan sarapan untuk Mu Ge. Ketika Mu Ge bangun, Xu Liu sedang duduk di kursi sambil meminum teh ginseng merah.

"Mandi cepat. Aku akan menyuruh mereka membawakan makanan."

Setelah Mu Ge selesai mandi dan mengenakan pakaian, makanan telah siap di atas meja. Mu Ge memakan sarapannya, namun melihat Xu Liu memakan makanannya dengan enggan.

"Kenapa? Tidak selera makan?" tanya Mu Ge.

Xu Liu meletakkan sumpitnya dan mengangguk. "Aneh. Bahkan aku tidak selera memakan masakanku."

Mu Ge mengambil nasi dan lauk di sumpitnya lalu membawanya ke mulut Xu Liu. "Aaa.." Mu Ge memberi isyarat.

Xu Liu menatap Mu Ge dan membuka mulut untuk menerima makanan dari tangan Mu Ge. Barulah saat itu dia merasakan makanan tidak terasa buruk. "Eh ini aneh. Rasanya tidak seburuk tadi."

"Aiya..bilang saja kau ingin ku suapi. Mengapa gengsi?" Mu Ge tertawa lalu menyumpit lagi untuk menyuapi Xu Liu.

Xu Liu merasa malu. Dia benar-benar merasa aneh dengan dirinya. Dia tidak dengan sengaja melakukannya ah. Itu dorongan dari dalam dirinya.

Setelah itu Mu Ge berangkat ke markas. Xu Liu menerima seorang tamu yang memintanya datang ke istana. Mengatakan bahwa Selir Liang Zu ingin bertemu dengannya. Ah..Xu Liu juga ingin melihat wanita itu dan mengetahui keadaannya baru-baru ini.

Xu Liu menuju istana dengan kereta. Pelayan mengantarkannya menuju halaman istana Liang Zu. Xu Liu melihat Liang Zu sedang duduk di gazebo sambil membaca buku.

Melihat kedatangan Xu Liu, Liang Zu memanggil. "Liu-Di"

(Di: berasal dari kata Didi yang berarti adik laki-laki)

"Zu-Jie" Xu Liu balas tersenyum.

(Jie: berasal dari kata Jiejie yang berarti kakak perempuan)

"Ayo duduk. Aku dengar kau baru kembali dari Fu. Padahal sudah lama aku ingin bicara denganmu."

"Benar. Aku mengunjungi orang tuaku. Bagaimana kabarmu?"

Wajah Liang Zu nampak cerah dan matanya berbinar. "Aku sedang mengandung."

"Wow..benarkah? Selamat Jie."

"Terima kasih." Liang Zu menuangkan teh untuk Xu Liu. "Minumlah. Aku membuat teh ini sendiri. Aromanya sangat harum."

Xu Liu mengangguk dan meminum teh yang harum itu. Mereka mengobrol untuk beberapa waktu. Xu Liu menceritakan banyak hal tentang kepulangannya ke Fu. Liang Zu juga menceritakan hal yang di alaminya setelah memasuki harem. Awalnya itu begitu buruk dan kesepian. Ia bahkan sering menangis karena merindukan orang tua serta kampung halaman. Namun setelah beberapa lama, Ia mulai terbiasa. Ketika Kaisar melempar stik dan mendapatkan namanya, untuk pertama kalinya Ia berbagi kamar dengan Kaisar. Dan hubungan mereka sangat baik.

"Aku senang mendengarnya. Semua akan baik-baik saja."

"En..aku harap anak ini akan tumbuh dengan sehat."

[BL] Transmigrated to be A Male WangfeiWhere stories live. Discover now