Bab 7

18.6K 2.1K 16
                                    

Xu Liu mengerjapkan matanya berkali-kali, namun Ia memang tidak mengenali pria itu karena jelas dia bukan Xu Liu yang asli. Xu Liu menormalkan ekspresinya, mencoba menyapa sewajar mungkin.

"Ah Lan?"

"Ya. Lama tidak bertemu. Senang melihatmu disini. Aku mengunjungi rumahmu sebulan yang lalu, tapi kau tidak ada."

"Ah..aku menjadi peserta juga."

"Benarkah? Berarti kita satu kelompok?"

"Tidak..itu.."

"Wangfei..pergilah tidur. Ini sudah larut." Mu Ge melingkarkan lengannya di pinggang Xu Liu, menyatakan hak miliknya.

"Eh.." Hao Lan terkejut.

"Ah Lan..besok kita bicara lagi." Xu Liu berbalik dan masuk ke tenda bersama Mu Ge.

Keesokan harinya mereka melanjutkan perjalanan ke Cheng An. Ketika mereka tiba di lokasi berburu, itu sudah sore hari. Xu Liu turun dari kudanya dan langsung didatangi Mu Ge.

"Kau pergilah bersama Bo Jiang dan yang lainnya. Aku memiliki beberapa urusan yang harus ku selesaikan."

"En..aku mengerti." Xu Liu mengangguk.

Xu Liu mendatangi para prajurit muda yang sedang membangun tenda. Khusus untuknya dan Mu Ge, mereka membuat tenda tersendiri. Baru saja Ia ingin menyapa teman-temannya, suara seseorang memanggilnya.

"Ah Liu." panggil Hao Lan.

Xu Liu berbalik. Pria yang tadi malam mendatanginya lagi. "Ah Lan."

"Ayo mengobrol." Hao Lan menarik tangan Xu Liu.

Hao Lan membawa Xu Liu ke tepi sungai. Mereka duduk di bebatuan dan merendam kaki mereka.

"Bagaimana kabar orang tuaku?" tanya Xu Liu.

"Apakah kau sudah lama tidak melihat mereka?" tanya Hao Lan lagi dengan heran.

"Eh..ya. Bagaimanapun situasinya sulit dijelaskan."

"Yah..mereka baik-baik saja. Namun ibumu bilang dia sangat merindukanmu."

Hati Xu Liu terasa hangat mengetahui ada seseorang yang merindukannya disana. Meski Ia tidak bisa bertemu, Ia bisa merasakan kasih sayang dari orang tuanya.

"Apakah kau tidak membantu membangun tenda?" Xu Liu baru sadar bahwa Hao Lan juga seorang prajurit.

"Haha..ada anak buahku yang mengerjakan."

"Yi..apa pangkatmu?"

"Aku wakil jenderal." Hao Lan tersenyum bangga.

"Berarti kau sering berhubungan langsung dengan Kaisar Zhuo?"

"Itu benar. Kebetulan Jenderal Xie memiliki urusan di perbatasan. Jadi akulah yang dikirim sebagai perwakilan."

"Wah..kau hebat."

"Tentu saja.Gege-mu ini jelas sangat berbakat. Apa kau mengagumiku sekarang?"

"Cih..lain kali aku tidak akan memujimu lagi." Xu Liu mencibir.

"Aku senang kau sudah bisa tertawa lagi. Sejak kematian saudaramu, kau menjadi sangat pemurung."

Xu Liu nampak terkejut. Apakah dia out of character? Xu Liu terdiam. Hao Lan yang melihat Xu Liu diam menyangka dia mengingat kakaknya dan bersedih lagi.

"Maafkan aku. Aku tidak bermaksud mengingatkanmu akan kejadian itu."

Xu Liu menggeleng. "Tidak apa-apa."

[BL] Transmigrated to be A Male WangfeiWhere stories live. Discover now