Chapter 10 - 5M

504 74 11
                                    

Ponsel Hera bergetar tanda pesan masuk di tengah-tengah makan malam mereka. Hera mengambil ponselnya dari dalam saku celana membuat Charles menegurnya.

"Bukankah sudah sering kukatakan untuk tidak membawa ponsel ketika kita sedang makan, Sunshine?"

"Kita jarang makan bersama sampai aku lupa," ujar Hera sambil tersenyum dan Charles hanya bisa menggelengkan kepalanya sambil menghembuskan napas pendek. Setelah itu Hera membaca cepat pesan yang masuk. 

Beberapa saat berikutnya, dia beranjak dari kursinya sambil meminum air.  "Dad, aku sudah selesai makan. Aku akan keluar sebentar." Hera memeluk ayahnya, Nick, dan William sebelum pergi. Dia tidak mempedulikan Alice dan panggilan Charles. 

Mereka yang berada di meja makan hanya melihat Hera yang berlari kecil menuju lantai atas di mana kamarnya berada.

***

"Apakah sangat buruk?" Hera bertanya.

Saat ini ia berada di taman bermain yang sepi. Karena sudah malam, tidak ada yang datang kemari dan di sini sangat minim cahaya di malam hari. Dia bersandar di tiang ayunan seraya memainkan ponselnya dengan santai.

Lesley berada di sebelah Hera mengenakan hoodie menutupi kepalanya. Ia menendang batu-batu kecil di tanah, tidak ingin menatap Hera. "Ya."

"Seberapa buruk?"

Lesley terdiam sebentar seolah sangat susah untuknya menjawab. "... Ibuku terluka."

Hera sedikit menoleh, jujur saja dia tidak terlalu peduli dengan ibu Lesley karena dia hanya pernah sekali bertemu ibunya. Dan pertemuan pertama mereka saat itu tidak terlalu membuat Hera bersimpati. Tapi Lesley, dia sangat peduli dengan minion-nya.

"Bagaimana denganmu, apa kau terluka?" Dari nada Hera terdengar datar, tapi sebenarnya ia sangat khawatir dengan Lesley.

Lesley tidak menjawab membuat Hera dengan kasar melepaskan tudung jaketnya. Tempat di sana memang temaram, tapi Hera bisa melihat dengan jelas memar biru keunguan di sudut mata dan bibir Lesley. Wajah Hera menjadi dingin.

"Kalian semua harus pergi dari gubuk itu."

Lesley menggeleng. "Aku tidak bisa, ibuku tidak bisa, adik-adikku juga tidak bisa. Biar bagaimanapun dia tetap ayahku."

Ayah Lesley seorang pemabuk. Saat dia normal, dia menjadi ayah yang paling baik, yang paling disukai anak dan istrinya. Tetapi ketika sudah menyentuh alkohol, dia menjadi monster dan ringan tangan. Ayahnya selalu memukul ibunya dan berteriak hingga membuat kedua adik Lesley menangis ketakutan. Dia selalu berusaha melindungi ibunya walau hasilnya ia akan dipukuli juga oleh ayahnya. Alasan mabuk ayahnya hanya satu, karena keadaan ekonomi mereka yang sangat sulit. Ayahnya salah satu karyawan yang di-PHK karena pabrik tempatnya bekerja mengalami kerugian besar. Setelah itu ayahnya mulai keluar masuk penjara karena mencuri. Hera selalu membujuknya untuk meninggalkan ayahnya namun bagi Lesley, seburuk apa pun ayahnya tetaplah ayahnya.

"Aku hanya perlu membantu ayahku mencari kerja yang cocok untuknya."

"Sangat susah untuk ayahmu mendapatkan pekerjaan baru, Lesley .... Bahkan ayahku tidak bisa membantunya."

Lesley mengangguk paham. Dengan temperamen ayahnya, perusahan besar tidak akan menerimanya.

Hera menghela napas. Ia mengambil dompet di dalam tasnya, mengeluarkan beberapa lembar dollar lalu menyerahkannya kepada Lesley.

"Gunakan dulu untuk mengobati kalian berdua."

Lesley menatap dollar demi dollar di tangan Hera tanpa berniat mengambilnya membuat Hera tidak sabar. Dengan paksa ia menaruhnya di tangan Lesley.

VENUS [#5 Venus Series]Where stories live. Discover now