Chapter 2 - Don't provoke them

1K 130 9
                                    

Jangan lupa 🌟 dulu sebelum baca^^

———————————————————————


Seorang perempuan sedang menghembuskan napas gugupnya kemudian mengetuk pintu dengan berlebihan.

"Masuk."

Wanita muda itu membuka pintu dan melihat seorang pria paruh baya duduk di kursi kulit mengkilap, tidak butuh waktu lama untuk mengetahui orang itu adalah kepala sekolah. Lalu pandangannya bergeser di depan kepala sekolah, seorang pria seumuran dengannya. Mereka berdua menoleh untuk melihatnya yang masih berdiri canggung.

"Ms. Becky Rodgers?" Kepala sekolah melihat kertas di tangannya.

"Ya, saya Becky."

"Kemarilah dan duduk."

Becky masuk dan duduk di sebelah pria tampan itu. Ia sesekali mencuri pandang ke samping hingga pria di sebelahnya menyadarinya. Laki-laki itu menoleh dan mendapati Becky salah tingkah. Ia memberikan senyum ramah sebelum kembali melihat kepala sekolah.

"Mohon kalian isi jadwal pelajaran apa yang ingin kalian ikuti untuk satu tahun ke depan lalu serahkan kembali kepada saya."

"Baik, Mr. Horos," jawab mereka serempak.

Diam-diam Becky melirik lembaran kertas pria di sebelahnya kemudian mengangguk dalam hati. Rupanya dia adalah siswa baru sepertinya di kelas 10. Namanya Christian McKale. Betapa kecocokan yang sangat sempurna! Namun, Christian datang dengan beasiswa. Sepertinya pria ini sangat pintar.

Setelah melihat jadwal pelajaran Christian, Becky mengisi miliknya. Christian mengecek kembali formulirnya sebelum memberikannya kepada Mr. Horos. Namun, sebelum ia memberikannya, Becky duluan berdiri dan memberikan lembar formulir jadwal pelajarannya kepada Mr. Horos lalu disusul Christian.

Mr. Horos menatap bergantian jadwal mereka dengan sedikit keanehan di wajahnya. "Kalian memiliki jadwal yang sama."

"Benarkah?" Becky pura-pura terkejut lalu menoleh ke Christian.

Pria muda itu juga terkejut namun setelah itu tersenyum. "Apakah tidak masalah, Mr. Horos?"

"Tidak apa-apa."

Setelah itu bunyi ketukan pintu terdengar. Sebelum Mr. Horos berbicara, pintu sudah terbuka dan seorang laki-laki muda berbadan besar masuk dengan tas disampirkan di bahu kiri.

Becky menoleh dan terpesona. Ia bahkan tidak sadar jika mulutnya terbuka lebar. Sepertinya dia tidak salah memilih sekolah ini karena di sini merupakan surga dunia tempat berkumpulnya pria-pria tampan.

Mr. Horos berdeham. "Kalian boleh keluar dan segera mengikuti kelas pertama kalian."

"Terima kasih, Mr. Horos." Christian dan Becky menundukkan kepalanya dengan sopan sebelum keluar.

Laki-laki tampan tadi masuk begitu saja dan duduk di sofa panjang dengan malas. "Bagaimana kabarmu, Uncle?"

Hanya itu yang Becky dengar sebelum menutup kembali pintu dengan rapat.

"Sepertinya kita akan sering bertemu," Christian berkata.

Becky mengangguk malu. "Sepertinya begitu."

"Aku Christian." Christian mengulurkan tangannya.

Becky menatap tangan Christian cukup lama sebelum berjabat tangan. "Becky."

"Aku tahu." Christian kembali tersenyum dan mereka kembali melanjutkan perjalanan mereka yang tertunda. "Mr. Horos menyebut namamu tadi."

"Oh ...." Becky mengangguk pelan dengan wajah memerah. Tanpa sepengetahuan Christian, Becky menatapnya dengan tatapan tertarik. Christian pria yang baik, ramah, dan berkharisma. Orang yang mudah bergaul. Well, untung saja pria ini tidak menyadari trik kecilnya tentang jadwal tadi.

VENUS [#5 Venus Series]Where stories live. Discover now