Chapter 39 - Shopping with his future father-in-law

76 8 0
                                    

“Hai, Becky. Kau di sini juga. Bagaimana kabarmu?”

Aah ... Becky. Inanna hampir melupakan nama gadis ini. Gadis yang pernah membuat lelucon di depan Venus.

“Aku banyak pikiran akhir-akhir ini dan tidak ada teman untuk pergi.  Uhm, bolehkah aku bergabung?”

Inanna secara naluriah mengambil tasnya di kursi kosong sebelahnya. Dan saat dia meletakkan di atas pangkuannya, dia mendengar jawaban Christian.

“Maaf, Becky. Tapi apa kau bisa duduk di meja sana saja? Di sana juga kosong.” Christian menunjuk meja bagian depan sambil tersenyum. “Kami sedang berkencan sekarang, aku harap kau bisa mendukungku.”

Becky yang membawa nampan makanannya mematung. Senyuman indah yang sudah dia pelajari selama ini membeku dengan menyeramkan. Dia melirik Inanna dengan pandangan remeh. “Ah ... aku tidak melihat ada orang lain di sini. Maafkan aku.”

Melirik Becky, Inanna menatapnya dengan tatapan hanya Tuhan yang tahu. Dia paham, wanita muda ini sengaja berkata begitu.

“Tapi, aku pikir ada dua kursi kosong di sini. Jadi kenapa aku—”

Inanna meletakkan tasnya kembali di kursi sebelah lalu berkata dengan tenang, “Tidak ada kursi kosong di sini.”

“Aku bisa duduk di sebelah Christian—”

“Bukankah kau sudah mendengarnya dengan jelas? Apa perlu kami ulangi?” Inanna kembali memotong perkataan Becky.

Senyuman wanita itu tampak sedang menahan amarah. Dia menggertakkan giginya ketika berujar, “Aku tidak akan mengganggu kencan aneh kalian kalau begitu.”

Inanna tidak melihat Becky di belakangnya. Dia segera mengambil tasnya dan beranjak berdiri.

“Kau sudah selesai? Tapi makananmu belum habis.” Christian ikut berdiri.

“Hmm. Aku sudah kenyang.”

Dia tidak memiliki nafsu makan gara-gara gadis itu. Begitu Inanna keluar, Christian dengan sigap mengikutinya.

“Inanna, tunggu!” Christian menahan tangan Inanna hingga perempuan itu berhenti ketika mereka berada di depan restoran. “Apa kau sangat membenciku?”

“Tidak,” jawab Inanna tanpa berbohong.

“Lalu, kenapa kau tidak membalas perasaanku? Apa usahaku masih belum cukup?”

“Bukan begitu. Aku hanya—”

“Jadi artinya aku tidak sesuai dengan tipemu.”

“Tidak—”

“Baiklah.” Christian mengangguk. “Aku hanya perlu menjadi tipemu, kan?”

“Aku tidak punya tipe khusus. Bukan karena itu, Christian.”

Bukannya mendengar, Christian kembali bicara, “Test di bulan depan ....”

“Apa?” Inanna menatap Christian bingung.

“Aku akan membuktikannya di test semester nanti.”

Inanna masih belum memproses maksud dari perkataan Christian. Sedangkan pria itu hanya menyeringai lebar menikmati kebingungan Inanna. Dia menarik Inanna, mengajaknya pulang.

Becky yang melihat mereka berdua dari kaca tidak bisa tidak cemberut.

***

Di rumahnya sendiri, Matthew duduk di lantai depan kursi. Dari posisinya, dia menatap Ryan dan Hillary yang berada di halaman depan rumah sedang menyiapkan kayu bakar dan peralatan memanggang.

“Hey.”

Matthew yang murung sedikit mendongak dan menoleh ke samping ketika mendengar suara indah kekasihnya. Dia membiarkan dirinya ketika Helena berdiri dengan lutut dan memeluk bahunya. Kekasihnya itu tersenyum hangat.

VENUS [#5 Venus Series]Where stories live. Discover now