Chapter 18 - A dirty book

352 47 8
                                    

Hera membuka pintu mobil dengan wajah marah.

"William akan menjemputmu nanti!" Nick yang mengantar Hera pagi ini berseru.

Dan jawaban yang ia terima adalah kekuatan penuh Hera ketika menutup pintu mobil dengan keras. Setelah itu, Hera segera menuju ke tempat favoritnya di sekolah.

Berkat William kemarin, dia tidak jadi melakukan hal menyenangkan bersama Jacob di kamarnya. Sambil menarik kerah Jacob kasar keluar dari kamar Hera, dia bahkan memanggil Nick dan mereka mengusir Jacob setelah memukul perut Jacob. 

Hera tidak memikirkan betapa sakitnya Jacob. Toh, rencananya hanya ingin bersenang-senang tidak jauh sampai harus besatu. Hanya saja, kenapa kedua pria itu ada di rumah pada jam segitu?! Apa mereka tidak bekerja?

Hera menghembuskan asap demi asap di halaman kosong belakang sekolah. Jari telunjuk dan tengah mengapit rokok tipis berwarna putih. Ia berdiri bersandar pada pohon tua yang besar. Menghisap lagi batang candunya, dia memejamkan mata ketika berbicara, "Aku tahu kau di sana. Pergi sekarang sebelum aku membunuhmu dengan putung rokokku!"

Merasakan seseorang di belakang pohon tidak juga pergi menyebabkan Hera menghembuskan napas kesal. Ia berbalik dan melihat siapa yang berada di sana membuat dia terkejut.

5M?!

Seorang pecundang malang berdiri di sana masih mengenakan kacamata kakeknya.

Oh Neptunus! Dari banyaknya pria yang selalu mengelilinginya kenapa harus dia di sini?!

"Apa yang kau lakukan di sini?!" Dari nadanya saja siapa pun tahu jika Hera tidak menyukai keberadaan 5M di dekatnya.

"Kau tampak tidak baik."

"Apa pernah aku terlihat baik-baik saja?!" Sadar jika dia terlalu berlebihan, Hera membelakangi 5M dan kembali merokok.

"Apa yang mengganggu pikiranmu?"

Hera mendengus ketika membuang putung rokoknya sembarangan. "Jika pun aku memberi tahumu, percayalah kau tidak akan bisa membantu apa pun untukku."

Miguel melangkah mendekat. "Kita tidak akan tahu jika kau tidak mengatakannya."

Hera mengeluarkan kotak rokok dari saku roknya. Ia meletakkan salah satunya di bibir merah mudanya dan mencari pemantik api dalam saku. Saat ia hendak menyalakannya, ia merasakan tatapan lain tengah tertuju pada kelakuannya saat ini. Hera berhenti di tengah jalan. Ia melirik dengan matanya ke arah 5M.

"Kau ingin juga?"

Dan jawaban yang diberikan Miguel membuat Hera terkejut. Pria muda itu mengangguk pelan dengan gugup.

Merasa aneh, Hera mendenguskan tawa dengan seringaian di wajah cantiknya. "Cukup mengejutkan mengetahui kau ingin merokok. Tapi memangnya kau bisa merokok?"

Ia mengulurkan tangannya yang memegang bungkusan rokok kepada 5M.

Bukannya mengambil, Miguel malah mengambil pemantik api di tangan Hera yang lain. Ia menyalakannya dan mendekatkannya ke rokok yang masih berada di bibir Hera. Setelah itu barulah ia mengambil satu rokok dari bungkus rokok Hera. Kemudian menyalakan rokok tersebut untuk dirinya sendiri. Dan menyandarkan tubuhnya di meja kayu di belakangnya. Posisi tersebut membuatnya saling berhadapan dengan Hera.

Hera merasa waktu di sekitarnya baru saja berhenti beberapa saat yang lalu. Ia sangat terkejut dengan apa yang dilakukan 5M. Sesuatu yang tidak pernah ia pikirkan. Sejak kapan membantunya menyalakan rokoknya bisa tampak keren seperti itu? Ia melihat 5M dengan tatapan kosong sejenak. Beberapa saat kemudian, Miguel terlihat tersedak dan terbatuk-batuk ketika menghirup rokok di tangannya.

VENUS [#5 Venus Series]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang