Chapter 27 - Joke's on her

258 36 2
                                    

Untuk beberapa saat seketika suasana di sana menjadi sunyi. Hingga suara tawa pelan memutuskan keheningan tersebut.

"Pfft ...." Helena menatap Becky dengan geli. Dia adalah orang pertama yang mengeluarkan suara walaupun itu hanya sebuah tawa.

Inanna menatap Becky aneh. Diana sedikit memiringkan kepalanya seraya mengerjapkan matanya menatap Becky. Sedangkan Hera, seperti sebelumnya, ia hanya menghembuskan napas lelah tanpa merasa terganggu.

Mendapatkan beraneka ragam ekspresi dari Venus membuatnya sangat gugup dan bingung. Kenapa mereka menatapnya seperti itu? Dia sudah mencoba terlihat berani dan angkuh, dia bahkan mengurai rambutnya ke belakang. Dia juga menyemprotkan parfum chanel sebelum menghampiri mereka. Jaket, tas, dan sepatunya juga, walaupun bukan ia yang membelinya tapi semua orang akan tahu jika apa yang ia kenakan seluruhnya merupakan barang mahal.

"What's your name, Baby Girl?" suara Helena yang lembut membuat Becky menjawabnya cepat.

"Becky Rodgers— I mean my friends call me Becky." Becky terdengar sangat gugup dari nada suaranya.

"Aku ingin pizza di seberang sekolah."

Becky menatap Helena bingung. Awalnya ia tidak mengerti maksud Helena. Tapi ketika melihat 2 minion yang mengikuti Venus tadi membuat Becky dengan cepat memahami perkataan Helena. "Oke, aku akan menyuruh dua anak menyedihkan tadi membelikan pizza—"

Belum sempat Becky menyelesaikan kalimatnya, Helena kembali tertawa.

Apakah Becky salah bicara lagi? Akhirnya, ia hanya membisu. Merasa bahwa dirinya terlalu lama berdiri, ia hendak menaiki anak tangga dan duduk di sebelah Diana. Namun, sebelum hal itu terjadi, Lesley dan Sasha telah kembali membawa minuman Venus.

"Siapa gadis menyebalkan ini?" tanya Sasha melirik Becky yang satu kakinya berhenti di anak tangga pertama.

"Apa kau mau mati? Berani-beraninya berdiri di depan Venus dengan wajah jelek itu," Lesley menambahkan seraya menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

Wajah Becky segera merah padam karena marah ketika mendengar ucapan dua orang yang lebih menyedihkan di depannya.

Becky baru saja hendak membuka mulutnya ingin meneriaki Sasha dan Lesley, tapi seseorang sudah menghentikannya.

"Enyah."

Becky melirik Hera yang masih fokus pada ponselnya lalu tersenyum pada dua orang yang berdiri di depannya. "Kau dengar apa yang dikatakan Hera-"

"Aku menyuruhmu pergi, Little Bitch," Hera kembali bersuara, kali ini ia melirik Becky lewat ekor matanya dengan dingin. "Jangan buat aku mengulanginya dua kali."

Becky segera memandang Hera dengan terkejut. Nada perintah Hera membuatnya bergidik. Ketika pandangan matanya bertemu dengan mata dingin Hera, dia menjadi gemetar. Ada kesan yang sulit untuk Becky jelaskan tentang Hera. Satu hal yang pasti, perintah Hera terdengar mutlak.

Apakah Hera baru saja menyuruhnya pergi? Menyuruh Becky yang baru saja memantapkan dirinya untuk meminta bergabung dengan Venus?!

Dia kembali menatap Hera, kali ini dengan marah. Membalas tatapan Hera yang dingin.

"Kau akan menyesali ini ...," Becky berkata gemetar.

Mengacuhkan perkataan Becky, Hera sekali lagi mengusirnya. "Fuck off."

Kembali suara tawa kecil Helena terdengar membuat Becky malu dengan wajah merah padam.

Becky menatap Venus masing-masing untuk terakhir kalinya sebelum bergegas pergi dengan malu. Di belakangnya ia masih bisa mendengar percakapan Venus dan para minionnya.

"Apa yang dilakukan gadis itu di sini?" tanya Lesley.

"Oh sepertinya dia ingin mengikuti audisi menjadi minion Beauty, benar kan, Beauty?" Diana menatap Hera dengan polos. "Tunggu, sejak kapan kau membuka audisi?"

Dan Hera hanya mendengus.

***

Lisa, Sandra, Shelley, dan Abbey yang tadinya sedang berjalan di koridor sekolah, melihat Becky berjalan lawan arah dari mereka. Raut wajah Becky terlihat tidak sedap dipandang membuat mereka saling pandang bertanya-tanya.

"Becky, ada apa?" Abbey memanggilnya namun Becky melewati mereka begitu saja dengan cepat.

"Dia tidak terlihat baik," Lisa berkata. "Ayo, kita harus melihatnya."

Mengangguk, mereka segera mengejar Becky yang pergi ke kamar kecil. Saat Becky hendak menutup pintu kamar kecil dan ingin menguncinya, Lisa dan Shelley segera menahan pintu tetap terbuka.

Melihat siapa yang berada di depannya, Becky membuka pintu lebih lebar supaya mereka bisa masuk. Setelah itu barulah ia mengunci pintu kamar kecil.

"Kau baik-baik saja, Becky?" tanya Sandra.

"Tidak. Aku tidak baik-baik saja. Aku tidak senang saat ini. Dan juga aku sangat kesal." Becky berdiri di tengah-tengah mereka berempat.

Becky terlihat tertekan. Ia berusaha menahan amarahnya dengan tubuh gemetar, membuat Lisa dan yang lainnya menatapnya prihatin.

Shelley mendekatinya namun Becky menghindari Shelley dan bergerak menuju wastafel.

"Kalian tahu, di sini ...." Becky menunjuk tempatnya berdiri. "Di sinilah kami berbicara untuk pertama kalinya. Dia memuji jaketku dengan senyum malaikatnya yang aku pikir berarti dia berharap untuk aku bergabung dengan kelompoknya, menjadi bagian dari gengnya."

Lisa, Sandra, Shelley, dan Abbey terdiam.

"Aku menemui mereka barusan. Mengatakan bahwa aku akan bergabung dengan mereka tapi hanya menjadi bahan tawa gadis itu. Dan kalian tahu apa yang Hera sialan itu katakan padaku? Dia mengusirku dengan dingin. Jalang kecil ...." Becky mendenguskan tawa tidak percaya. "Dia memanggilku jalang kecil, hah sialan. Bahkan salah satunya berpikir jika aku ingin menjadi minion mereka. Aku bersumpah akan membuat mereka menyesal telah mempermainkanku seperti itu. Dan aku akan menghancurkan mereka, Para Pelacur Sialan itu," Di akhir kalimat, Becky berbisik untuk dirinya sendiri seolah membuat janji untuk dirinya.

Wajah keempat orang itu menjadi pucat pasi. Mereka terdiam sejenak sebelum Abbey membuka suara, ".... Tunggu, apa kau baru saja menyebut nama Hera? Kau membuat masalah dengan gadis itu?"

"Dia bahkan menambahkan kata sialan pada nama Hera," Lisa berkata pelan di dekat telinga Abbey.

"Apa kau gila?! Kenapa kau sangat berani mengusik Venus?" Abbey mendekatinya. Memarahi Becky masih berbisik. Walaupun mereka saat ini berada di kamar kecil yang kosong dan sudah mengunci pintu, Abbey masih berusaha untuk tidak membuat suara supaya bisa hidup dengan tentram di sekolah.

"Well, lucky you. Karena Hera bukan lagi menjadi ketua geng Venus, kau masih bisa memiliki hari-hari yang aman di sekolah," Sandra bergumam. "Hanya, jangan lakukan lagi."

"Ini demi kebaikanmu," Lisa menambahkan membuat Becky mulai jengah dengan apa yang mereka sampaikan.

Oh ayolah .... Demi kebaikannya? Siapa yang sebenarnya yang lebih tahu apa yang terbaik untuknya sendiri?!

Shelley yang sedari tadi hanya menonton mereka akhirnya membuka suara, "Tadi .... Sebelumnya kau bilang salah satu dari Venus memuji jaketmu?"

Becky melirik Shelley dengan anggukan pelan. "Helena. Dia memuji jaketku."

"Oh dude ...." Lisa berdesis diikuti yang lainnya.

"What? Apa yang salah dengan itu? Apa itu terdengar mengerikan?" Becky menatap mereka bergantian dengan bingung. Apakah dia tidak pantas mendapatkan pujian?

"Itu jauh lebih buruk." Abbey menghela napas panjang.

"Oh gadis malang .... Apa pun yang Helena puji berarti itu adalah hal yang terburuk yang pernah ia lihat," Shelley berkata membuat wajah Becky mengeras. 

VENUS [#5 Venus Series]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt