Chapter 8 - Help her

607 64 9
                                    

Becky sedang menyimpan buku pelajarannya di loker ketika mendengar suara ricuh di kejauhan. Menoleh ke samping dan melihat kedatangan Hera dan Helena, dia segera mengibas rambutnya ke belakang dan memakai lipgloss dengan cepat. Menutup lokernya, dia kemudian berdiri di tengah-tengah koridor sekolah sambil tersenyum, menunggu kedatangan Hera.

Dan tepat dua langkah lagi, dia membuka suaranya, "Hai, Hera—"

"Minggir," Hera memotongnya dengan tatapan dan suara yang dingin membuat Becky membeku di tempatnya.

Becky menelan salivanya susah payah kemudian mengerjapkan matanya berkali-kali.

Perasaan apa itu? Kenapa ... dia bergidik hanya karena tatapan dan perkataan Hera? Becky merasakan tangannya bergetar dan juga jantungnya yang berdetak cepat. Dia akui dirinya takut. Ini pertama kalinya dia ketakutan hanya karena satu kata pendek itu.

"Ada apa dengannya?"

"Apa dia tidak lihat suasana hati Hera sedang buruk?"

Beberapa suara yang dia dengar membuatnya tersadar dan segera meninggalkan koridor dengan wajah malu.

***

Hari ini pertama kalinya Hera mengantre makan siang di kafetaria sekolah. Sebelumnya, Lesley dan Sasha yang akan mengambil makanan pesan antar dari restoran ternama karena Hera dan Helena tidak terlalu suka dengan makanan kafetaria sekolah yang kata Diana dan Inanna sangat enak.

Tapi untuk hari ini, ia mencobanya. Tapi Hera tidak tahu jika mengantre untuk mengambil makanan di sini akan memakan waktu yang sangat lama. Astaga, antreannya sangat panjang! Padahal jam istirahat pertama sudah dibagi dua waktu.

Setelah memakan waktu cukup lama, barulah Hera bisa memegang piring sekali pakai.

"Betapa terkejutnya aku melihatmu mengantre." Koki kafetaria di sekolahnya tersenyum menatapnya.

"Anggap saja ini hari keberuntunganmu," Hera bergumam.

"Tentu, Ms. Vourou."

Saat Hera melihat jenis-jenis makanan di depannya, ia mengernyitkan dahinya. Makanan apa ini semua ...?

"Kentang tumbuk dengan campuran cheddar. Di tengahnya ada potongan daging. Ini makanan yang paling enak dari yang lain."

Suara di belakangnya membuat Hera fokus menatap olahan kentang di depannya. Ia mengambil tiga lalu lanjut di sebelahnya. Saat ingin mengambil taco yang berwarna kuning keemasan seperti warna kalung Kylie Jenner, suara di belakangnya segera menghentikannya.

"Percayalah, kau tidak akan memakannya. Isinya ikan kecil yang diasinkan."

Refleks Hera meletakkan kembali taco tersebut dengan jijik. Ia dengan cepat beralih ke sebelahnya dan kembali suara pria di belakangnya menjelaskan makanan yang akan Hera ambil.

"Itu sup bayam. Menurutku lumayan enak."

Hera mengerti dan mengambil sedikit. Begitu pun pria itu. Hera melihat makanan di piringnya. Hm ... tidak buruk. Setidaknya ada dua jenis makanan yang bisa ia makan di sini.

Setelah selesai dengan memilah makanan, Hera membalikkan tubuhnya hanya untuk melihat punggung belakang pria itu. Dia sudah pergi duluan ke tempat duduknya. Saat dia berbalik, Hera baru bisa melihat wajahnya yang tertutup kacamata besar dengan rantai tipis di tiap ujung kacamatanya. Hera terlambat satu langkah. Padahal ia ingin berterima kasih atas saran untuk makan siangnya.

Mengedikkan bahu, Hera berjalan mendekati meja Venus dan mengobrol dengan mereka.

"Aku mendengarnya, suasana hatimu sedang buruk. Bahkan seisi sekolah menyadarinya," Inanna berkata.

VENUS [#5 Venus Series]Where stories live. Discover now