Chapter 30 - Ethan O'Connor

250 32 3
                                    

Pulang sekolah, Diana Hestia Stefanidi tidak mampir ke mana pun dan langsung pulang ke rumah. Tiba di depan rumahnya yang cukup sepi, Diana yang bersenandung ceria tiba-tiba saja terdiam dan kehilangan senyumannya. Kakinya juga berhenti melangkah. Pandangannya terfokus pada mobil yang berada di pekarangan rumah dia dan ibunya. Mobil itu sudah tidak asing baginya ....

Diana kemudian berbalik dengan cepat. Sebelum seseorang melihat kedatangannya, lebih baik dia pergi lagi.

Beberapa saat setelah kepergian Diana di dalam rumah tersebut. Seorang pria paruh baya mendekati jendela di dapur. Dia melihat keluar rumah, di mana pekarangan rumah tersebut masih tidak ada tanda-tanda kedatangan orang lalu bergumam, "Aku pikir ini sudah waktunya dia pulang."

"Mungkin saja dia menghindarimu," kata wanita yang duduk di meja makan sambil merangkai bunga. Dia adalah ibu Diana yang bernama Maria.

Mike berbalik dan melihat wanita yang dia cintai kemudian menghela napas panjang. "Hadiah apa yang bisa membuatnya berbicara lagi denganku?"

"Entahlah. Mungkin dia tidak akan menyukai apa pun yang kamu berikan. Dia selalu pulang dengan tas penuh hadiah," Maria bergumam.

"Sungguh disayangkan." Mike mendekat dan mencium pelipisnya membuat Maria tersenyum. Dia kemudian duduk di kursi kosong di dekat Maria.

"Bagaimana kabar Irina dan anak-anak yang lain?"

Pertanyaan mendadak itu menyebabkan Mike meliriknya. Pertanyaan itu tidaklah terdengar marah maupun dingin. Malah, Maria sedang tersenyum. Namun tetap saja membuat Mike merasa bersalah dan tidak ingin membahasnya.

"Mereka baik-baik saja." Mike berdiri dan mengambil mug Maria. "Ini sudah dingin. Aku akan membuat kopi yang baru untukmu."

"Terima kasih," Maria berkata membuat Mike tersenyum.

"Sampai kapan kamu akan di sini, Mike?"

Tanpa menghentikan pekerjaan tangannya, Mike menoleh sekilas sebelum menjawab, "Sampai aku melihat anak bungsuku. Melihat kondisinya, melihat kesehatannya, dan melihat kesehariannya."

Maria menoleh. "Apa itu berarti kamu akan menginap beberapa hari di sini?"

"Ya. Aku tidak bisa membiarkan kalian tinggal hanya berdua cukup lama."

***

Ethan O'connor, aktor remaja yang sedang naik daun tampak berpose untuk iklan produk. Usai menghabiskan banyak waktu, akhirnya pekerjaannya di hari itu selesai.

"Pekerjaan hari ini sangat luar biasa. Terima kasih untuk kerja kerasnya, teman-teman," Si fotografer berkata membuat seluruh staff dan Ethan bertepuk tangan bersama.

Keluar dari studio, dia bersama timnya berjalan menuju mobil mereka.

Menatap ponselnya yang tertera nama Helena di sana, Ethan mendesis. "Kenapa dia tidak mengangkat panggilanku? Apa dia masih marah padaku?"

Dia hendak masuk ke dalam ketika melihat seseorang yang familiar sedang duduk dengan melipat kakinya. Pandangan gadis itu turun ke bawah seolah rumput di kakinya terlihat menarik.

"Tidak ada lagi pekerjaan untukku kan hari ini?"

Manajernya menjawab, "Tidak. Aku sudah mengatur besok pagi untuk pekerjaan selanjut-"

"Oke kalau begitu, sampai jumpa besok, Uncle!"

"Hey, Ethan—" Pria itu menatap Ethan yang sudah berjalan menuju taman kosong. Dia hanya bisa menghela napas panjang. Setelah menjadi terkenal pun, bocah itu masih sulit untuk diatur."

VENUS [#5 Venus Series]Where stories live. Discover now