Chapter 40 - BBQ time!

78 6 0
                                    

Matthew meletakkan seluruh belanjaan dalam bagasi. Tepat saat dia menutupnya, Ryan memanggilnya dari belakang.

Hey.”

Baru saja berbalik, Ryan menendang tulang keringnya dengan kuat hingga dia membungkuk, meringis, dan mengumpat, “Damn it! What the heck, Sir?!

“Itu keringanan dariku.”

Oh really?

Ryan berjalan menuju pintu penumpang bagian depan seraya berkata, “Berterima kasihlah aku tidak mematahkan kakimu.”

Pria itu masuk ke dalam mobil membuat Matthew mendesah panjang sambil mengusap kakinya. Dia lagi yang harus mengemudi kali ini.

Berada di jalan, Ryan melirik Matthew yang membawa mobil dengan gaya santai.  Dia kembali menatap ke depan ketika membuka obrolan. “Jika aku mengatakan keburukan anak perempuanku,apa kau masih akan menyukainya?”

“Tentu saja.” Matthew menoleh dan menyeringai.

“Helena tidak pandai memasak.”

“Aku tidak mencari koki pribadi.”

“Dia tidak bisa mengerjai pekerjaan rumah.”

“Pelayan di rumah keluargaku sangat banyak. Aku bisa mengambil anak-anak mereka untuk melayani Lena kalau memang diperlukan.”

“Kerjanya hanya bisa bermalas-malasan di rumah, berbelanja, keluar bersama teman-temannya, spa, salon, yah intinya menghabiskan uangku.”

“Seorang Putri sudah sepatutnya begitu.”

Ryan menatap Matthew datar. “Sekarang kau bisa mengatakan itu dengan ringan. Di masa depan, kau pasti mengeluh kepada anakku.”

“Kenapa aku harus mengeluh?” Matthew menoleh sekilas sebelum menatap ke depan kembali. “Aku sangat senang mengetahui keburukan Lena seperti itu. Artinya, aku bisa memanjakannya. Dia tidak perlu bekerja, cukup aku saja. Apa pun yang dia inginkan akan aku turuti. Dia hanya perlu berada di dalam rumah, menikmati semua fasilitas yang aku berikan, dan jangan keluar dari rumah jika aku tidak ada.”

“Aku tidak setuju yang terakhir. Aku tidak senang jika kau mengekang anakku.”

“Baiklah.” Matthew menggeleng pelan. Jika dia berkomentar, mereka akan beragumen panjang.

Ryan menatap pohon-pohon di sepanjang jalan pada keheningan yang mereka buat. Selang beberapa menit keheningan tersebut, dia kembali bicara, “... Aku mencari tahu tentang keluargamu.”

“....” Matthew tidak menanggapi, namun dia mendengarnya dengan jelas.

Ryan meliriknya. Dari sisi samping, wajah Matthew tidak sedang marah ataupun senang. Dia masih mengemudi dengan santai.
“Jangan salahkan aku melakukannya. Kau mendekati anakku, sudah sewajarnya aku mencari tahu tentangmu.”

“Anda bisa melakukan apa pun yang Anda mau, Sir,” Matthew menanggapi kemudian menoleh. “Tapi, apa semua itu sudah cukup untuk Anda? Beberapa hal tidak tampak di permukaan, Anda tahu?”

Membalas tatapan Matthew, Ryan menjawab, “Aku tahu.”

Matthew menegang sebentar sebelum menatap ke depan dengan cepat. Dia tampak terkejut sebelumnya walau hanya sebentar.

“Yah, tidak semuanya sejujurnya. Tapi tenang saja, aku tidak akan ikut campur urusan keluargamu. Mau bagaimanapun, aku hanyalah pihak luar.” Ryan mengeluarkan kartu identitas Matthew dari dalam dompetnya lalu melemparnya pelan ke dashboard. “Hanya saja, ini bukan untuk membuat orang tuamu melihatmu, tapi ini adalah perjanjian kita berdua .... Sekolah dengan benar, aku tidak peduli dengan nilaimu, cukup fokus pada bidang yang kau sukai, kuliah, dan bekerjalah. Orang tuamu mana mungkin membiarkanmu menggunakan uang mereka ketika kau masih saja memberontak. Dan aku juga tidak mau membiarkan anakku hidup bersama pria yang tidak bisa memberinya makan dan kehidupan yang dia inginkan.”

VENUS [#5 Venus Series]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang