Chapter 50 - Worry about him

179 4 0
                                    

Di malam hari, Matthew melihat tato di dada bagian kirinya yang baru saja dibuat. Sebuah gambar wajah wanita cantik dari samping dengan rambut penuh dengan bunga. Melihat lebih lama lagi membuat dia tersenyum miring menandakan dia puas dengan hasilnya.

“Sungguh mengejutkan gambar seperti itu yang kau inginkan,” ujar pembuat tato yang sudah akrab dengannya. Namanya Bennett Joshua dan orang-orang memanggilnya BJ. Pria dewasa itu melepaskan sarung tangan sambil melirik Matthew yang mulai mengenakan t-shirt kembali. Dia kemudian bersandar di meja belakangnya dan mengambil kotak rokok dengan santai. “Pacarmu?”

“Hm.”

BJ yang hendak menyalakan pemantik seketika tidak jadi. Betapa ringannya pria itu berkata membuat dia terkejut.

Oh please, jangan menatapku seperti itu.” Matthew terkekeh ketika mengenakan jaket.

BJ menggelengkan kepalanya, menyalakan rokoknya lalu menghembuskan asapnya ke atas. Dia berjalan menuju luar salon dan Matthew mengikutinya.

“Dia pasti kewalahan dengan sikap bajinganmu.”

Ada beberapa pekerjanya yang menangani klien, ada juga yang bersantai karena belum ada pelanggan baru.

“Yo, BJ,” sapa beberapa pelanggan yang mengenalnya dan dia hanya mengangkat tangan sebagai tanggapan. 

Begitu juga dengan para pekerja, mereka menyapa Matthew. Dan dia mengangkat dagunya tanda membalas sapaan mereka sambil berbicara, “Entahlah. Mau aku tanyakan?”

Begitu mereka sudah di luar, BJ menghisap rokoknya setelah bertanya, “Kau baru saja tiba di sini beberapa bulan lalu dan sudah mendapatkan pacar?”

“Kau pikir aku akan melajang setelah kembali ke sini? Yang benar saja.” Matthew mengapit rokok di bibirnya. Dia menyalakan pemantik ke ujung rokok.

“Siswi di sekolahmu?”

Matthew mengangguk sambil menghembuskan asap. Dahinya sedikit berkerut setelah itu. “Lena sangat populer di sekolah. Dia bergabung dengan sebuah geng terkenal .... Yah, seperti itu.”

“Kau tidak suka dia populer?”

“Terlalu banyak menarik perhatian para bedebah.” Bahkan Finn juga. Ini sedikit mengganggunya.

“Itu konsekuensi menyukai wanita cantik, kau tahu, Young Man?”

Menghembuskan asap lagi ke udara, Matthew yang menatap BJ menyeringai. “Ya, dia sangat cantik.”

BJ terkekeh ketika menjentikkan rokoknya agar abu jatuh. “Lena?”

Matthew mengangguk. “Ariadne Helena Alexandras. Dia dan keluarganya dari Yunani menetap di sini.”

BJ mengerutkan dahi. “Pantas saja nama keluarganya terdengar langka di sini.”

Matthew menyunggingkan senyuman. Dan pembahasan tentang Lena ini berhenti.

Menikmati rokok sambil menatap langit malam, BJ membuka suara setelah keheningan yang mereka buat, “Apa Joanna tahu tentang pacar barumu?”

Beberapa waktu berlalu begitu saja tanpa jawaban membuat dia melirik pria muda di sebelahnya.

Matthew menghisap untuk yang terakhir kalinya sebelum menginjak putung rokoknya.

“Jangan buang sampah sembarangan di depan tokoku,” ucap BJ menjentikkan abu namun Matthew malah menendangnya sampai memasuki selokan.

“Dia tidak perlu tahu.”

BJ melirik Matthew dalam diam.

Matthew mengeluarkan dompet kulit. Dia mengambil beberapa lembar ratusan dollar lalu menyerahkannya pada BJ. “Karena dia bukan siapa-siapa.”

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 22, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

VENUS [#5 Venus Series]Where stories live. Discover now