Chapter 20 - Chase you

330 49 7
                                    

Hari yang tidak diinginkan Inanna akhirnya tiba. Semua anggota OSIS sangat sibuk mempersiapkan hari ini dalam waktu yang lama. Tidak hanya anggota OSIS, tim pemandu sorak Hera juga berlatih cukup giat untuk menunggu kedatangan Finn dan teman-temannya. Ya, hari ini adalah lomba persahabatan softball dengan sekolah Finn.

Finn dan teman-temannya baru saja tiba bersama tim pemandu sorak Hera. Finn berjalan santai mendekati Helena. Dari jauh Finn bisa melihat tatapan menusuk Hera dan Helena pada tim pemandu sorak sekolah Finn yang sudah tiba sebelum pria itu. Sedangkan Diana, wanita kecil itu melambaikan tangannya pada mereka dengan ramah.

“Oh, mereka melihatku! Siapa bilang mereka membenci Venus?” Diana berseru bahagia padahal siapa pun tahu tatapan permusuhan dari para gadis sekolah lain.

Sambil mengunyah permen karet, Hera berkata, “Jangan lupa sapaan hangatmu, Sweety.”

“Oh benar. Aku lupa.” Masih tersenyum lebar, Diana pun mengacungkan jari tengahnya setinggi yang ia bisa. Hal yang sudah diajarkan Hera padanya di mobil tadi.

Dan wajah pemandu sorak lawan menjadi suram. Sebagian lagi merasa bingung, sebenarnya Diana ini menyambut mereka dengan baik atau sedang mengejek mereka?

Hera dan yang lainnya segera tertawa merasa lucu.

"Jaga jarakmu, Tuan pembuat onar. Hari ini kita sedang bermusuhan!" Helena berseru ketika melihat Finn mendekatinya.

"Tidak seperti aku menjadi pemandu sorak untuk sekolahku." Finn tahu Helena tidak akan memusuhinya karena permusuhan yang sebenarnya terjadi di antara tim cheerleaders sekolah mereka.

Helena mengerutkan bibirnya. "Tetap saja aku tidak ingin kau mendekatiku."

Finn mendengus merasa konyol. "Aku ingat sebulan yang lalu kau membiarkan aku menciummu."

"Helena mencuci mulutnya dengan air zam-zam yang dibawa Ethan, ngomong-ngomong," celetuk Diana yang polos membuat Finn mendesis ngilu.

Sontak Helena menatap Diana datar, itu tidak seperti yang dikatakan Diana. Ethan membohonginya, mengatakan itu adalah micellar water untuk membersihkan lipstick yang ia kenakan. Jadi dia melakukannya di depan Diana yang baru saja datang. Dan saat itu Diana pikir Helena benci ciuman Finn.

"Seburuk itu rupanya ciumanku." Finn tertawa.

"Ya, sangat buruk!" Diana pun tertawa terbahak-bahak membuat Finn berhenti tertawa dan menatapnya datar.

"Sepertinya setelah ini aku akan berlatih lebih giat lagi."

"Apa kami akan menunggumu di tempat latihan?" Hera bertanya tiba-tiba.

Helena menggelengkan kepalanya pelan. Ia mendongak menatap Finn. "Sampai jumpa di lapangan."

"Hei, kalian akan mendukungku, bukan?"

Helena tersenyum manis. "Tentu saja aku mendoakanmu kalah."

"Jilat kakiku jika ingin dukungan dariku." Sudut bibir Hera ditarik sedikit ke atas sebelum berbalik disusul Diana dan Helena. Dia yang diapit kedua sahabatnya berjalan meninggalkan Finn yang masih berdiri di tempatnya. 

"Kau tahu, aku pasti bisa melakukannya," Finn berseru namun Hera dan Helena tidak menolehkan kepalanya sama sekali.

"Sampai jumpa, Maxie!" Diana melambaikan tangannya pada Finn. 

"Wanita itu masih tidak hapal namaku." Finn terkekeh, membalas lambaian tangan Diana tak kalah semangat.

"Jika aku menang, aku akan menciummu, Helena!" teriak Finn yang mendapatkan balasan jari tengah Helena membuat dia tertawa.

VENUS [#5 Venus Series]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang