Chapter 26 - Girl crush 2

278 35 4
                                    

Setelah melihat bahwa Lisa, Sandra, Abbey, dan Shelley sibuk menggosipkan aktris baru yang bermain di saluran disney, Becky kembali membuka layar ponselnya dan melihat media sosial Hera, Inanna, juga Diana.

20 menit kemudian, ia baru mengetahui bahwa Venus memang populer bukan hanya di sekolah mereka, tapi di kota ini.

Hera Louiza Vourou memiliki pengikut terbanyak yakni 6 juta lebih. Foto yang ia posting tidak berbeda dengan Helena, ia banyak memposting swafoto dirinya atau candid di depan kamera dengan latar tempat dan pakaian yang mewah. Hera juga rajin memposting makanan sehat ala dirinya dan jenis olahraga yang ia tekuni.

Diana Hestia Stefanidi memiliki 2 juta lebih pengikut. Ia berbeda dengan Hera dan Helena yang banyak memposting dengan pose seksi. Diana kebanyakan memposting foto makanan. Sedangkan untuk foto diri sendiri ketika tertawa dan tersenyum manis pada kamera hanya beberapa saja. Ia juga banyak memposting hadiah yang ia dapatkan dari penggemarnya di sekolah.

Sedangkan Inanna Paparizou, wanita itu paling sedikit memiliki pengikut yakni hanya 1 juta pengikut. Namun bagi Becky yang hanya memiliki 400-an pengikut merasa iri. Gadis itu jarang memposting foto seperti teman-temannya yang lain tapi bisa memiliki pengikut sebanyak itu.

Becky mendengus pelan. Dirinya menduga jika Inanna pasti mendapatkannya dengan cara membeli pengikut atau mungkin bisa jadi karena menumpang ketenaran dari Hera dan Helena seperti benalu.

Andai saja dia lah yang duduk di meja Venus, bukan Inanna ....

Tanpa sadar, Becky berpikir liar.

***

"Hei, Sialan. Aku sedang berbicara denganmu. Tenang saja, gadismu tidak akan lari ke mana-mana!" Jacob memukul lengan atas Matthew dengan kesal.

Matthew meliriknya sebentar sebelum kembali memandang Helena yang sedang tertawa mendengar cerita Hera. Ia penasaran apa yang bisa membuat gadis seksi itu tertawa seperti itu.

Sebenarnya saat ini Hera tengah menceritakan kembali bagaimana raut wajah Alice setelah menerima hadiah spesial darinya dengan suara pelan. Ia tidak mau ada orang lain tahu jika ayahnya memiliki kekasih yang sangat muda. Pembahasan dari Hera sontak membuat ketiga temannya tertawa terbahak-bahak.

"Bukankah polisi sudah mengatakannya, jelas-jelas Marshall sedang bertengkar dengan sekelompok preman tadi malam. Bocah bodoh itu terlalu sombong memamerkan ototnya," Matthew berkata malas.

Setelah membolos selama kelas pagi hingga siang untuk menjenguk Marshall di rumah sakit, Matthew dan yang lainnya segera kembali ke sekolah. Karena sudah jam istirahat, mereka segera menuju kafetaria sekolah untuk makan siang. Dan dia memanfaatkan jam istirahat untuk melihat wanita muda di sana yang membuatnya tertarik.

"Saat di rumah sakit kau sudah mendengarkan Marshall, bukan? Ia berkata, preman itu yang memulai padahal dia tidak melakukan apa-apa." Jacob terlihat marah. "Bahkan setelah dia berhasil kabur, para bajingan itu berani membuntuti mobilnya dan menabraknya. Ah sialan ...."

"Ini bukan rencana seseorang, kan?" pertanyaan Cole membuat kuping Matthew sakit.

Mengorek telinganya dengan tidak sabar, Matthew menatap mereka bertiga. "Apa kalian telah membuat orang luar marah? Kalian pernah bertarung atau mengejek mereka?"

"Tentu saja tidak, Sialan," Jacob menjawab jujur.

Melihat wajah Matthew yang seolah tidak percaya padanya membuat dia menendang meja di depannya dengan geram. Membuat para anak-anak tidak bersalah yang berada di meja tersebut menatapnya ketakutan. Secara naluriah mereka semua pindah tempat.

"Aku tidak pernah mencari keributan di luar," Jacob menegaskan perkataannya dengan jelas di depan wajah Matthew.

Matthew mengalihkan tatapannya pada Cole dan Tony. Mereka berdua juga menggeleng.

VENUS [#5 Venus Series]Where stories live. Discover now