Chapter 34 - The days went well

374 19 6
                                    

Say Cheese ....” Wajah Mike dan Diana saling berdempetan dan tersenyum lebar hingga memperlihatkan gigi mereka pada kamera ponsel Mike.

Cheese ...!” Diana berseru.

Mike melihat hasil fotonya lalu mengirimkan hasilnya ke Maria.

Mike: Aku sedang berkencan dengan gadis manis. Jadi jangan hubungi aku sampai malam nanti.

Sementara itu, Maria yang berada di rumah tidak bisa tidak tertawa. Akhirnya kecanggungan antara ayah dan anak runtuh juga. Tanpa membalas, Maria meletakkan ponselnya dan melanjutkan pekerjaannya merangkai bunga.

Kembali pada Mike dan Diana, mereka memakan ice cream di gelas besar yang memiliki 2 sendok kecil dengan tangkai panjang. Walaupun sudah musim gugur, tapi masih terasa panas. Jadi, begitu mereka tiba di tempat hiburan, Diana segera memesan ice cream.

“Jadi, apa yang bisa kita lakukan di tempat ini? Menembak di sana?”

Ketika Mike menunjuk permainan menembak sasaran, Diana pun mengangguk.

Selesai menghabiskan ice cream mereka langsung menyerbu tempat tersebut.

Mike yang memegang pistol. Sedangkan Diana menyemangati ayahnya. Namun setelah banyak menghabiskan peluru mainan, tidak ada satu pun target yang dikenanya. Alhasil mereka tidak mendapatkan hadian apa pun.

Mike berdecak kemudian mendesah. “Aku sudah tua.”

Diana memakluminya.

Kemudian mereka pergi ke permainan lainnya. Lagi, semua permainan tidak ada yang dimenangkan Mike.

Dan pria itu akan mengatakan, “Astaga .... Aku sudah tua.”

“Pfftt ....”

Suara tawa pendek itu membuat Mike menatap anaknya. “Ada apa?”

“Kau mengatakan itu di tiap tempat kita mainkan, Pa.”

Merasa bodoh, Mike menggaruk tengkuknya yang tak gatal. “Benarkah? Aku sampai tidak sadar. Sepertinya aku memang sudah tua ....”

Terdiam sejenak, mereka berdua serempak tertawa kemudian.

Setelah puas tertawa, Mike kemudian memegang tangan anaknya. “Ayo, hari mulai gelap. Kita harus berburu makanan.”

“Oh benar! Aku kelaparan.” Diana menyentuh perutnya yang rata dengan tangan lain.

Mereka menuju pasar malam untuk mencoba banyak makanan yang dijual di sana. Seperti yang Mike bayangkan, anaknya memang seorang pemakan. Gadis mungil itu makan lebih banyak darinya.

Sekarang, Mike bertanya-tanya ... ke mana larinya makanan yang dia telan?

Dan pertanyaannya terjawab ketika mereka hendak berjalan menuju mobilnya terparkir.

“Pa!” Diana menahan Mike. “Toilet.“

“Apa?”

“Toilet! Aku butuh toilet!”

Mike pun tergesa-gesa mencari toilet bersama Diana.

Bersandar di tembok, Mike menghembuskan asap dan menatap ke langit. Dia kemudian terkekeh. “Anak kita sangat mirip denganmu, Maria.”

Selang beberapa menit, Diana kemudian keluar. Betapa leganya dia setelah mengeluarkan isi perutnya. Dia melangkah sambil melompat seperti anak kecil ketika mendekati ayahnya yang posisinya tidak jauh dari toilet. Dan Mike yang melihat Diana segera mematikan rokoknya sebelum membuangnya ke tempat sampah.

“Sudah selesai?”

Diana yang tersenyum menganggukkan kepalanya.

“Kalau begitu kita bisa pergi sekarang. Ayo, Little Bean. Masih ada satu tempat lagi sebagai penutup kencan kita. Aku sudah membuat daftar kencan kita dengan sempurna. Jika satu ini tidak berhasil, artinya apa yang aku lakukan bersamamu dari sore tadi, gagal total.”

VENUS [#5 Venus Series]Where stories live. Discover now