Part 40

839 22 0
                                    

Siang ini Ainun sudah bersiap-siap menunggu kepulangan Jeffry, Rania ia titipkan pada Siti yang pagi tadi sudah tiba dirumah

"Ti, tolong jagain Rania bentar ya kalau dia bangun kamu kasih ASIP di Freezer" tutur Ainun yang keluar dari kamar Rania

"Ibu mau kemana?" tanya Siti

"Aku mau jemput Jeffry di bandara"

"Baik bu"

Saat Ainun merogoh ponselnya di slinbag miliknya dan berusaha menelfon Jeffry menanyakan kembali waktu keberangkatannya

"Halo, Jeff kamu dimana?"

"Aku masih di villa"

"Kamu gak ke bandara?" tanya Inun

"Nggak, tiba-tiba saja ada masaalah serius yang terjadi disini jadi aku akan menyelesaikannya sebelum pulang." Bohongnya pada Ainun

"Kalau mau pulang pastikan dulu urusanmu sudah selesai, kesannya kamu kayak ngasih harapan palsu ke Aku dan Rania" tutur Ainun

"Aku tutup dulu telfonnya" sambung Ainun yang kemudian menutup panggilannya dan masuk kembali ke kamar Rania

Sementara itu Jeffry mencoba menghubungi Ainun ia hanya mengabaikan telfon dari Jeffry

"Udah Jeff, gak usah dipikirin masih ada aku disini" sahut Stevani yang berbaring di samping Jeffry

"Dia gak pernah sedingin ini padaku, sekarang dia pasti sudah menangis dalam diamnya"

"Cengeng amat sih, gitu aja nangis"

"Jaga mulut kamu ya, Ainun itu masih istri SAHku!" bentak Jeffry

"Jeff, kamu cinta nggak sih sama istri kamu?" tanya Stevani yang bangkit dari tempat tidurnya dan menatap ke arah Jeffry

"Cintalah, kalau gak cinta ngapain nikahin dia" jawab Jeffry

"Tapi kenapa kamu selingkuh dari Ainun yang notabennya istri Sah kamu?" tanya Stevani lagi

"Yah, karna..."

"Karena kamu belum bisa lupain aku kan? Kamu masih cinta kan sama aku?" potong Stevani

"Tuh kamu tahu jawabannya, masih pakek nanya lagi" sinis Jeffry "Tapi aku gak akan menikahimu Van, ingat Itu!!"

Mendengar jawaban dari Jeffry ia langsung pura-pura tersenyum bahagia kearah Jeffry dan memeluknya

"Makin sayang deh sama kamu"

"Gimana kalau kita jalan-jalan sore nanti? kamu mau kan?." Stevani berharap Jeffry mau memenuhi permintaannya ini

"Jalan-jalan kemana?" tanya Jeffry yang pada Stevani yang sedang memeluk tububnya

"Nanti kamu juga akan tahu sendiri" balasnya
*
*
*
Di kamar Rania Ainun masih terisak, hatinya begitu sesak ia sendiripun tak mengerti apa yang membuatnya sesak bayang-bayang Jeffry selalu menghantuinya. Bayang-bayang trauma masa lalu mulai menghantuinya kembali saat memutuskan untuk mengizinkan Jeffry mengambil alih Ressortnya dan seminggu belakangan ini perasaannya semakin sesak.

Rania yang tidur nyenyak tiba-tiba saja merengek yang membuatnya mendekat ke ranjang tempat putrinya tidur.

"Sayang ada apa?" tanyanya pada Rania yang merengek

"Sayang, bunda ganti dulu popoknya ya" ucapnya yang kemudian berjalan mengambil popok dan tissu basa di laci dan mengganti popok dan kemudian menyusui Rania

Ainun kembali menangis menatap ke wajah Rania yang terlihat memerah sehabis menangis, perasaan bersalahpun mulai menghantui Ainun

"Maafkan bunda nak, semua gara-gara kelemahan bunda yang tak bisa membantah keinginan Ayahmu. Akibatnya kamu telah kehilangan banyak waktu dengan Ayahmu" tuturnya pada Rania.

"Nanti kalau Ayah pulang kita akan minta liburan ke puncak bogor, bunda tidak akan menerima alasan Apapun dari Ayahmu" 

****

Malam hari sesuai janjinya pada Jeffry, Stevani mengajaknya ke velvet & hypnotized ini adalah restoran dan lounge yang berada di lantai tiga, di lokasi ini anda bisa menikmati matahari terbenam yang ada di pantai kuta. Perjalanan ke Kuta dari ubud memakan waktu kurang lebih 1 jam.

"Jeff, bangun kita harus siap-siap ke kuta, perjalanan kali ini cukup jauh" ucap Stevani yang mencoba  membangunkan Jeffry

"Hummm, jam berapa sekarang?"

"Sekarang jam 4, kita harus segera berangkat agar masih bisa menyaksikan Sunset disana"

"Bentar, 5 menit lagi"

"30 menit kamu sudah harus siap-siap dan jangan lupa bawa baju ganti!" perintah Stevani pada Jeffry

"Ngapain bawa baju ganti segala?" tanya Jeffry

"Kita akan menginap semalam disana. Kamu kan mau balik besok biar gak repot kesini lagi jadi kamu bawa baju untuk kebandara besok" jelasnya pada Jeffry

"Jeff, Aku tunggu 30 menit lagi!" ucapnya lalu meninggalkan Jeffry dikamarnya

30 menit sudah Jeffry telah siap berangkat dan juga membawa pakaian sesuai instruksi Stevani. Kini mereka melaju menuju tempat tujuan

****

Sore ini Ainun memutuskan untuk jalan-jalan membawa Rania keliling komplek biar sesak yang ia rasakan bisa sedikit mereda. Ia berjalan namun pikirannya masih melayang memikirkan Jeffry sampai ia tak sadar dari Arahnya ada sebuah sepeda yang melaju ke arah mereka.

Bruuk

Pesepeda itu jatuh tak jauh dari stroller anaknya. Ainun yang menyebabkan pesepeda itu jatuh karena pikirannya yang kesana kemari sampai lupa kalau ia mendorong stroller ditengah jalan. Jalan di perumahan ini cukup sepi jadi ia terbawa dengan suasana yang sepi sampai tidak memperhatikan kendaraan

Ainun masih syok dan langsung mendorong stroller Rania mendekati pesepeda tersebut

"Maaf pak, saya tidak sengaja membawa stroller anak saya ke tengah jalan"

"Lain kali hati-hati bu, untung hanya sepeda kalau mobil gimana?" ujar pesepada yang kemudian bangkit dan memperbaiki sepedanya

"Iya pak, saya minta maaf atas kecelakaan ini"

"Kalau pikiran lagi kacau jangan coba-coba keluar membawa bayi ibu. Itu sangat berbahaya" ujarnya yang kemudian menaiki kembali sepedanya dan meninggalkan Ainun dan Rania

Setelah insiden itu ia pulang ke rumah dengan perasaan yang masih syok karena insiden yang hampir membahayakan nyawa putrinya. Sesampai dirumah ia langsung membersihkan badan dan menyiapkan makan malam Rania.


Ainun ( SELESAI✔)Место, где живут истории. Откройте их для себя