Part 33

398 24 0
                                    

Jangan lupa vote yah dan juga komentarnya💙

Seharian ini mereka menghabiskan waktu di luar mulai jalan ke mall, siangnya ke rumah orang tua Jeffry dan sore hari mampir ke makam Ayahnya Ainun untuk pertama kalinya ia ke makam setelah kurang lebih setahun tidak datang berziarah.

"Assalamualaikum Ayah, Maaf Ainun baru bisa datang hari ini." Ainun memberikaan sapaannya seolah-olah ia datang mengunjungi Ayahnya yang masih Hidup

"Yah. Ini Rania cucu perempuan Ayah, cucu yang selalu ayah idam-idamkan dulu maaf baru bisa ngasih disaat Ayah tak bisa lagi menggendongnya" kata Ainun yang mulai terisak diatas pusara Ayahnya

Setelah mengucapkan beberapa kalimat tersebut ia kemudian melafalkan surah Al-fatiha dan juga doa untuk Kedua Orang Tua. Waktu ziarahnya tak lama seperti biasanya karena mengingat ia membawa Rania dan juga perihal waktu yang sekarang menunjukan pukul 16:30 

Dalam perjalanan pulang Ainun dan Jeffry sama-sama memilih diam. Masing-masing tenggelam dengan pikiran masing-masing. Rania tertidur  dipangkuan Ainun

Ia memilih mengedarkan pandangannya pada langit sore yang tampak indah dengan kehadiran Senja dengan warna jingganya.

Ainun teringat momentnya beberapa jam setelah menikah Jeffry mengajaknya ke rumah orang tuanya yang notabennya sangat tidak menyukai Ainun.

Wina dulu benci sama Ainun namun setelah ia sadar akan perbuatannya yang bisa saja membuat Jeffry akan menjauhi mereka ia memutuskan untuk menerima Ainun sebagai menantunya.

Jeffry sesekali mencuri pandang pada Ainun yang terdiam menatap langit senja sore ini dan berdecih dalam hatinya "Maafkan aku Inun, Aku terlalu jahat untuk menjadi suamimu. Aku sendiri tak bisa mengontrol perasaan bodoh ini, aku akan siap jika suatu hari nanti kau akan membenciku"

Ainun semakin merasa tak lagi mengenali Jeffrynya. Baginya hanya raga Jeffry yang bersamanya namun Jiwa Jeffry entah melayang kemana, semua tampak berubah saat ini mulai rutin keluar daerah. Namun sekali lagi cinta Ainun yang besar pada Jeffry seakan menolak kenyataan itu.

*****

Sampai dalam rumahpun keduanya masih diam-diamman. Ia dan Jeffry berpisah diruangan keluarga. Jeffry ke kamar untuk membersihkan diri sedangkan Ainun menuju kamar Rania untuk mengganti pakaian Rania dan menyiapkan makanan Rania

"Siti, tolong kamu ambil pakaian dan mainan Rania yang di mobil Jeffy jangan lupa di cuci terlebih dahulu ya sebelum dimasukan kedalam kamar ini" ucap Ainun pada Siti yang berdiri didepan pintu rumah

"Baik bu" balas Siti yang kemudian keluar rumah dan menuju mobil

Saat ia masuk kedalam mobil dan mengambil apa yang diperintahkan Ainun. Namun pandangannya tertuju pada Kotak kecil persegi empat berbahan Buludru berwarna dongker yang tergeletak dibawah kursi mobil. Ia penasaran dan membuka kotak tersebut dilihatnya terdapat kalung liontin Huruf yang berabur krystal.

"JS" menjadi Inisial huruf kalung tersebut. Ia kemudian meletakan kembali ketempatnya lalu memilih masuk dengan membawa beberapa belanjaannya

Namun pikirannya tetap mengarah pada kalung. " Masa Iya, kalung itu untuk Ibu dari insialnya aja gak melambangkan nama Ibu." Siti membantin dan berhenti sejenak diruangan tamu

"Nggak usah mikir aneh-aneh deh" ucapnya sambil menepuk jidatnya sendiri dan kemudian melanjutkan langkahnya membawa pakaian dan mainan Rania untuk dibersihkan

****

"Anaknya bunda Inun ganti baju dulu ya sayang, biar tidurnya nyaman ya nak" ucap Ainun yang membuka pakaian lalu memandikan Rania

Setelah Rania selesai mandi ia kemudian mengganti pakaiannya dengan setelan celana dan kaos pendek berwarna biru dan dipakaikan bedak bayi yang sedikit belepotan karena ia yang sekarang semakin aktif jadi susah untuk dipaikan bedak

"Sayang pakai parfumnya dulu biar makin harum nak" kata Ainun pada Rania yang merengek meminta untuk dilepaskan dari dekapan sang ibu

"Bentar sayang, pake ini dulu" ucap Ainun yang berusaha menyemprotkan parfum bayi ke badan Rania

Karena Rania yang aktif tak sengaja Ainun menyemprotkan parfum ke wajahnya dan membuat Rania menangis mengejer.

"Sayang gak sengajaa, maafin bunda sayang" ucap Ainun yang mengelap wajah Rania dengan Tissu basah

"Raniaaaa, maafin bunda sayang. Bunda gak sengajaaa." Ainun membawa Rania dalam pelukannya dan keluar kamar sedangkan Rania  masih menangis entah parfum masuk kedalam matanya atau ia menangis karena kaget saja

Si kecil masih menangis dan membuat Jeffry keluar dari kamarnya

"Rania kenapa Inun?" tanya Jeffry yang keluar kamar dengan handuk yang masih melingkar ditubuhnya

"Ini... Wajahnya kena Parfum" isak Ainun sambil menenangkan Rania de dalm gendongannya

"Kamu gimana sih, kenapa bisa kena wajahnya?" tanya Jeffry dengan tatapan tajam

"Gak sengaja Jeff, habis dia aktif banget jadi parfumnya kena ke wajah" kata Ainun yang juga ikut menangis dengan Rania "Sayangnya bunda Inun, udah dong nangisnya bunda takut nak"

"Kamu sih gak hati-hati kalau kena matanya gimana!?" suara Jeffry yang terdengar membentak Ainun semakin membuat Ainun merasa bersalah dengan kejadian ini "Kalau Rania gak berenti nangisnya kita ke rumah sakit aja" ucap Jeffry yang meninggalkan Ainun dan masuk ke dalam kamar

"Sayangnya bundaa Inun" ucap Ainun sambil membelai rambut Rania yang tengah bersandar dibahunya "Maafin bunda ya nak, untung saja gak kena mata nak"

Dengan isaknya Ainun berusaha menenangkan Rania dengan mengelus-ngelus rambutnya dan mencoba menyusui Rania

Setelah Rania mulai tenang dalam tangisannya. Ainun memastikan parfumnya tidak sampai ke mata dan juga membersihkan kembali wajah Rania dengan Tissu dan yang mungkin masih terdapat sisa parfum yang tak sengaja ia semprotkan.

Ia kemudian meletakan sikecil Rania kedalam Stand Alone Coby House miliknya yang terdapat berbagai macam mainan

"Ini gimana sih ceritanya sampe parfum bisa kena ke wajah Rania?" tanya Jeffry yang berjalan kearah mereka dan kemudian duduk di samping Ainun

"Tadi pas aku mau nyemprot parfumnya ke baju Rania ia bergerak kesana kemari dan hasilnya malah ngena ke wajahnya" jelasnya pada Jeffry

"Udah tahu anaknya aktif banget malah dipakein segala macam" cetus Jeffry yang duduk disamping Ainun

Ainun hanya terdiam tanpa membalas perkataan Jeffry karena semua perkataan Jeffry benar dan  juga ini terjadi akibat dari kesalahannya

"Kamu mending mandi deh, supaya bisa fress kembali" saran Jeffry pada Ainun "Biar aku yang jagain Rania" sambung Jeffry

Ainun bangkit dari tempat duduknya dan menuju ke kamar untuk membersihkan diri.

*****

Belum juga selesai mengenakan krim wajah Jeffry berteriak dari luar memanggil namanya. Rambut yang masih basah dan belum dikeringkan, wajah putih polos tak ia pedulikan ia memilih untuk keluar kamar

"Kenapa Jeff? Rania kenapa lagi?" tanya Ainun dengan wajah khawatirnya

Jeffry kemudian menatap wajah tegang Ainun dan langsung tertawa kecil dan berucap

"Gapapa, aku manggil doang"

"Gak lucu tahu Jeff" tutur Ainun yang kemudian duduk disamping Jeffry dan mengawasai Rania yang tengah bermain


Ainun ( SELESAI✔)Where stories live. Discover now