Part 4

844 43 0
                                    


Suasana pagi ini membuat ia tampak bahagia dan bersyukur masih bisa bangun pagi dan menatap wajah suaminya yang masih terlelap sambil memeluknya, untuk pertama kalinya bangun dan membuka mata melihat wajah Jeffry.

Ainun Bersyukur bisa dipertemukan dengan Jeffry yang sangat mencintainya dan terus berada disisinya melindunginya dan sekarang mereka telah disatukan dalam ikatan pernikahan yang membuat Ainun semakin mencintai suaminya ini

Dengan pelan ia melepaskan tangan suaminya yang masih memeluknya dan kemudian mandi untuk bersiap-siap sarapan lalu pergi ke rumah ibunya

"Sayang..bangun udah pagi" bisik Ainun dengan lembut ditelinga suaminya

"Hmmm, 5 menit lagi ya" balas Jeffry dengan suara beratnya

"Bangun Jeff! hari ini kan kita berkunjung kerumah ibu aku, nanti keburu macet dijalanan"

"Iyaiyaa 5 menit lagi aku tunggu dibawah" saat dia akan bangkit dari kasur yang ia duduki tangannya langsung ditarik yang menyebabkan dia terduduk kembali di kasurnya

"Kenapa? Katanya minta waktu 5 menit untuk tidur lagi" tanya Ainun dengan dahi mengkerut karena heran dengan tingkah sang suami

"Waktunya bukan untuk tidur tapi untuk peluk kamu" ucapnya sambil membawa istrinya kedalam pelukannya

"Udah deh manjanya, nanti kebiasan lo. Aku mau bantu-bantu mama menyiapkan sarapan pagi kita" ucap Ainun yang berusaha melepaskan gengaman tangan  Jeffry

"Gak bisa, kamu harus meluk aku dulu setiap pagi baru bisa bekerja, dosa lo gak nurutin permintaan suami" jelas Jeffry dengan suara seraknya sambil tersenyum penuh kemenangan ke arah Ainun
Ainun langsung memeluk tubuh Jeffry yang masih setengah sadar

Ainun langsung terduduk mendapati pernyataan dari suaminya dan memilih untuk menuruti keinginan snag suami

Satu sifat baru Jeffry yang manja, minta dipeluk pagi hari, nggak aneh sih orang mereka juga sudah jadi pasangan yang halal

*****

Suara pintu kamar itu diketok dengan terus-terusan. Sampai membuat sang penghuni kamar tersebut tersadar dari mimpinya

"Siapa sih yang ngetuk pintu sepagi ini" cibir Jeffry dengan frustasi

"Buruan bangunin istrimu pemalas itu, bilangan mama udah masakin sarapan kalian!" sindir Wina lalu meninggalkan putranya tanpa mendengrkan penjelasannya terlebih dahulu.

Tanpa Jeffri sadari, Ainun telah mendengar perkataan kejam ibunya. Dia hanya mengelus dadanya dengan sabar. Berusaha untuk tidak terlihat sedih dimata suaminya.

Saat Jeffry membalikkan badanya ia dikagetkan dengan Ainun yang berhambur memeluknya.

Lama sekali Ainun menenggelamkan wajahnya di dada bidangnya Jeffry Ia paham dengan apa yang ainun rasakan sekarang. Tiga tahun ia diperlakukan dingin oleh mamanya Jeffry

"Maaf yah, gara-gara aku kamu jadi kena omelan mama" ucap Jeffry sambil mengelus rambut Ainun yang sedang menangis dipelukannya

"Jeff, akankah aku bisa meluluhkan hati mama dan Fiona?" tanya Ainun dengan nada suaranya ia sangat terluka dengan semua ucapan ibu dan adik iparnya itu

"Kamu pasti bisa sayang, percayalah  Mama hanya butuh waktu agar bisa menerimamu" balas Jeffry sambil terus mengusap lembut rambut sang istri.

"Ayo kita turun kebawah untuk sarapan, mama sudah membuatkan sarapan untuk menantunya, jarang-jarang loh mama masak sarapan untuk kami. Karena ada orang spesial yang hadir dirumah ini jadi mama membuatkan sarapan untuk anggota keluarga smith yang baru." Hibur Jeffry pada sang istri yang masih memeluknya seakan enggan melepaskan pelukannya

********

Sekarang sudah pukul 08:30 pagi. Kalau saja Jeffry tidak mengajaknya untuk tidur 5 menit yang malah ngaret 30 menit mungkin ia masih bisa membantu mertuanya untuk menyiapkan sarapan pagi ini.

Walaupun Ainun seorang dokter spesialis bukan berarti kewajiban masak-memasak ia lupakan begitu saja. Ia hidup menjadi gadis yang mandiri karena berkat didikan orang tuanya.

Kenapa Ainun bisa menyelesaikan pendidikan dokternya sedangkan ia hanya punya orang tua tunggal jawabannya karena ibu Ainun Dea juga berprofesi dokter umum di salah satu rumah sakit dan Alm. Ayahnya adalah seorang pemilik klinik kesehatan dan juga dokter spesialis Penyakit dalam.

Namun insiden kecelakaan tunggal 7 tahun yang lalu merenggut nyawa ayahnya yang membuat Ibunya harus turun tangan  langsung mengelolah harta yang telah ditinggalkan oleh sang Suami yakni Klinik

******

Suasana sarapan pagi ini hanya ada Fiona dan mama mertuanya, Ainun dan Jeffry. Papa mertuanya tidak bisa sarapan bersama mereka karena ada panggilan darurat dari kantor yang mengharuskan ia segera ke kantor untuk menyelesaikan masaalah kantornya

"Ainun kapan cutimu akan selesai?" tanya Wina datar tanpa menatap wajah Ainun

"Minggu depan Ainun mulai kerja di rumah sakit mah" jawabnya dengan nada yang lemah lembut

"Sekalipun kerjaan kamu sibuk kamu harus mengurus anak saya dengan baik!" cibir Wina yang masih enggan menatap wajah menantunya

"Iya mah, aku tidak akan melupakan kewajibanku sebagai seorang istri" balas Ainun

"Awas saja anak saya tidak terurus dengan baik" ancamnya dengan suara wina yang dingin

"Mah!" tegur Jeffry yang mulai tidak tahan dengan sikap sang ibu dengan mengintimidasi istrinya

"Ini semua demi kebaikan kamu Jeff, mama melakukan semua ini karena mama tidak mau putra mama tidak di urus dengan baik oleh dia" sambil menunjuk ke arah Ainun

"Dia siapa mah? Dia punya nama. Namanya Ainun" sambil menekan kata AINUN

"Sudah Jeff, mama bermaksud menasehatiku kok" potong Ainun yang mulai menyadari lerdebatan ibu dan putranya

"Ma, ka Jeff Fio berangkat ke kampus dulu, malas banget harus menyaksikan tontonan memuakkan ini"  pamit Fiona dan langsung meninggalkan meja makan begitu

Setelah Fiona meninggalkan meja makan lalu disusul oleh Wina yang meninggalkan Jeffry dan Ainun

Jeffry yang melihat sikap mamanya dan Fiona yang belum bisa menerima Ainun merasa marah ia lalu berdiri dari meja makan dan  mengajak Ainun untuk segera pergi dari rumah ini.

Jangan lupa Vote💙

29 Agustus 2020

Ainun ( SELESAI✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang