Part 32

413 25 0
                                    

Jangan lupa Vote💙

Malam ini setelah memastikan Rania tertidur pulas Ainun langsung menyiapkan beberapa pakaian Jeffry untuk perjalananannya ke bali selama 3 hari kedepannya.

Setelah selesai menyelesaikan pekerjaannya ia menghampiri Jeffry yang duduk di sofa sambil sibuk di layar laptopnya
"Jeff"

"Hummm" jawabnya singkat

"Gimana kalau kita liburannya akhir tahun nanti?" tanya Ainun yang tengah menyandarkan kepalanya  di bahu Jeffry

"Kayaknya aku belum bisa mastiin bisa atau nggak bisanya kita liburan, akhir tahun juga masih lama ini aja baru masuk bulan ketiga" balas Jeffry yang masih sibuk mengutak atik laptopnya

"Iya sih, hitung-hitung kita buat planing dlu. Jadi apa nggak tergantung situasi dan kondisinya" kata Ainun 

Jeffry kemudian menutup laptopnya dan mengangkat kepala Ainun dari bahunya dan dipegannya kedua pipi Ainun dan berkata
"Iya, tapi aku gak mau ngecewain kamu nantinya"

"Tergantung kamunya aja Jeff, kalau berusaha tidak ada yang sia-sia," balas Ainun yang membalas tatapan Jeffry

"Iyaiyaa, bakal aku usahain biar kita bisa liburan bertiga, tapi aku gak janji yah" ucap Jeffry lalu memeluk Ainun

"Jeff, jangan pernah bermain di belakangku. Aku bisa saja melakukan hal yang bisa membuatmu menyesal seumur hidul" bisik Ainun pada Jeffry yang masih memelukny

Jeffry yang mendengar kata-kata yang dibisikkan Ainun langsung melepaskan pelukannya lalu menatap dan bertanya perihal maksud perkataan Ainun"Kamu ngomon apa sih?"

"Nggak Jeff aku hanya mengingatkanmu saja, sebelum terjadi hal-hal yang tak diinginkan" balas Ainun

"Jadi kamu nuduh aku selingkuh gitu?" tanya Jeffry yang tampak menegang

Ainun yang melihat mimik wajah suaminya yang berubah langsung memlemparkan pertanyaan dan juga pernyataan menohok
"Yang bilang kamu selingkuh siapa? Aku ngasih peringatan doang. Santai aja Jeff nggak usah tegang gitu"

"Gak sih, tapi dari kata-katamu seperti itu seakan menuduhku bermain belakang" kata Jeffry yang kembali menatap Ainun lalu mengambil tangan Ainun dan digenggamnya dengan erat
"Cuma kamu yang selalu ada dihatiku Inun, gak ada yang lain" sambung Jeffry

****

Insting seorang perempuan itu kuat jarang sekali bisa meleset hampir semua bisa dibuktikan kebenarannya. Ibaratnya seperti anak panah yang ditembakkan akan selalu tepat sasaran

Sudah sejak beberapa bulan ini waktu  ia mengalami insomnia, pikiran-pikiran negatif selalu menghampirinya namun ia selalu menapik pikiran tersebut

Pukul 02:00 Ainun belum bisa berdamai dengan pikirannya ia kemudian membuka matanya yang sedari tadi terpejam namun belum bisa masuk kealam bawah sadarnya

Ia kemudian memindahkan Rania yang semula disisi mereka berdua dan memindahkannya ke sisi kiri ranjang, ranjangya sudah dipasang Baby BadRail jadi aman.

Ia kemudian memeluk tubuh Jeffry dan menangis
"Jeff, aku mohon jangan khianati aku dan Rania. Akan sangat berat untukku pergi dari sisimu" kata Ainun dengan lirih sambil terisak "Aku tak akan pernah bisa memaafkanmu jika nanti semua yang aku takutkan bisa terjadi"

"Aku bersumpah dan berjanji pada diriku nanti jika kamu mengkhianati kami berdua ku pastikan kau tak akan pernah bisa melihat kami lagi" ucap Ainun dengan suara Isakan yang mampu membuat Jeffry terbangung dari tidurnya dan langsung kaget melihat Ainun menangis sambil memeluknya

Ainun ( SELESAI✔)Where stories live. Discover now