Sembilan : Excitement

889 67 3
                                    

Cowok bukannya gak peka, tapi emang dasar ceweknya aja yang kasih kode mulu. Coba kalau mau sesuatu itu bilang, jangan diam!

 Coba kalau mau sesuatu itu bilang, jangan diam!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

TIARESYA HAURELIEN

HYR : EXCITEMENT

Resya baru saja keluar dari ruang ganti, Ia dan Bela membeli pakaian baru. Tidak mungkin kan, Resya ke Mall memakai pakaian sekolah. Bisa-bisa di kira bolos lagi. Tapi, Resya dan Devan memang bolos kan?

"Udah?" tanya Devan memastikan. Dan diangguki oleh Resya.

Devan sudah membayar apa yang Resya beli, jadi, Resya tidak perlu lagi membayarnya. Mereka bertiga langsung saja menuju mobil Devan yang berada di parkiran.

Sekitar tiga puluh menit menempuh perjalanan menuju Mall, Akhirnya mobil hitam milik Devan tertata rapi di parkiran Mall.

Devan dan Resya berjalan berdampingan. Sedangkan Bela dengan tenang berada dalam gendongan Resya.

Mereka terlihat seperti keluarga bahagia. Devan sebagai Ayah yang ganteng, Resya sebagai Ibu yang cantik, dan Bela sebagai anak yang mungil.

Mall tempat mereka berpijak sekarang ini begitu besar dan luas. Di sana juga banyak permainan untuk anak-anak seusia Bela. Tempat belanja pun banyak ditemukan di sana.

Tanpa diminta, Devan mengaitkan jari-jemarinya dengan jari mungil milik Resya. Tentu saja Resya sempat menatapnya tajam. Tapi, bukan Devan namanya kalau tidak bisa membiarkan Resya menuruti perintahnya.

"Bela mau main apa, sayang?" Resya bertanya pada Bela. Resya bisa melihat, bahwa Bela begitu senang. Ia tahu, Bela baru pertama kali jalan-jalan seperti sekarang ini. Resya ingin Bela bisa puas bermain-main.

"Bela, mau main mobil-mobilan itu kak Lesya," ucap Bela dengan suara mungilnya.

"Itu." Resya mengarahkan jari telunjuknya ke arah mobil-mobilan berwarna merah di ujung sana. Langsung saja Bela mengangguk antusias. "Oke," sambung Resya.

"Ayo, ke sana," ajak Devan cepat, karena Ia bisa melihat kebahagiaan Bela yang terpancar dari matanya. Pasti Bela ingin sekali bermain.

Kemudian Devan menarik lembut tangan Resya yang berada dalam genggamannya, menuju tempat yang sudah Resya tunjuk sebelumnya.

Setibanya di tempat bermain tersebut, lantas Bela berlari, sambil menarik tangan Resya lumayan keras. Hal itu juga menyebabkan genggaman Devan dan Resya terlepas.

Wajah Devan mendatar, nasibnya sedang buruk hari ini. Sedangkan Resya, tersenyum bahagia, akhirnya Ia tidak nempel lagi dengan Devan.

Have you RESYA! [Tamat]Where stories live. Discover now