Lima : Confide

1.1K 69 10
                                    

"Gak ada yang mudah buat dicapai, termasuk masalah hati sekalipun!"

"Gak ada yang mudah buat dicapai, termasuk masalah hati sekalipun!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


TIARESYA HAURELIEN

HYR : CONFIDE

Matahari sangat menyengat, padahal hari sudah sore. Jalanan yang semula tidak terlalu macet, kini mulai macet, dikarenakan banyak orang yang sudah pulang kerja, atau lebih tepatnya jam pulang kerja.

Seorang gadis berdiri di tengah terik matahari sore. Tidak ada satupun pohon besar yang terlihat di sekitaran sekolah Resya. Jadilah dengan terpaksa Ia harus berdiri di bawah teriknya matahari.

Ia sedang menunggu Papa-nya, Papa-nya berjanji akan menjemputnya hari ini, padahal Resya sudah menyuruh Papa-nya untuk tidak usah menjemputnya.

Sebuah mobil hitam berhenti di hadapannya. Selang beberapa detik, seseorang keluar dari mobil tersebut dengan penuh percaya diri.

"Haii... yuk pulang bareng gue," ajak lelaki itu. Wajahnya dibuat sok ganteng, dan pede sekali.

"Gak mau," tolak Resya mentah-mentah. Untuk apa dirinya pulang dengan ketos tengil itu.

Devan berucap, "Lo itu nolak mulu kalau gue ngajak sesuatu. Asal lo tau ya Res, ajakan gue itu salah satu keinginan gue. Jadi mau gak mau, lo harus mau!" Lelaki itu memaksa Resya untuk ikut. Mau tidak mau, harus mau.

"Lo juga jangan maksa dong. Ini hidup gue, terserah gue dong. Suami gue bukan, sok mau ngatur ngatur."

"Jadi lo mau gue jadi suami lo?"

"Siapa bilang?"

"Kan lo yang bilang tadi, Tiaresya Haurelien!"

"Gak ada. Udah sana pergi!" usir Resya sambil mendorong tubuh Devan kasar. Hingga menyebabkan Devan hampir saja kepentok mobilnya sendiri.

Suara Handphone-nya berbunyi, membuat Resya mengambil Handphone yang ada di saku bajunya.

Dengan cepat, Resya mengangkat telpon dari Papa-nya.

"Halo Pa?" Resya membuka pembicaraan. Resya yakin, Papa-nya itu akan mengatakan bahwa tidak bisa menjemputnya.

"Resya, sepertinya Papa tidak bisa menjemput kamu. Tiba tiba klien meminta rapat sekarang juga. Gak apa apa kan sayang? Sekali lagi Papa minta maaf ya."

Iya kan? Papa-nya selalu begitu. Tapi, Resya mengerti, bahwa Papa-nya itu orang yang sibuk. Jadi Ia memakluminya.

"Iya Pa. Kan Resya bisa pulang sendiri."

Have you RESYA! [Tamat]Where stories live. Discover now