Sembilan belas : De' Ranch

776 78 26
                                    

Pengalaman terbaik ditentukan oleh diri kita sendiri. Tapi perencananya tetap berada di tangan Tuhan.

Insyaf Bos!

TIARESYA HAURELIEN

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



TIARESYA HAURELIEN

HYR : DE' RANCH

"Hoamm..." Rayen menguap hingga terdengar suara. Lelaki itu masih mengantuk, karena kurang tidur. Masih subuh, tapi Tiara memintanya untuk menemani ke toilet. Tiara tidak berani sendiri, jadilah ia membangunkan Rayen dan Fian untuk menemaninya.

"Ngantuk banget gue, Ra. Lo juga kenapa mau pipis jam segini sih," racau Rayen tidak jelas.

"Gue juga gak mau kali," jawab Tiara kesal.

"Pipis di celana aja, jangan ngerepotin orang."

Tiara menatap Rayen tajam. "Lo kira gue bayi!"

"Emang bayi, bayi kuntilanak."

Bulu kuduk Tiara seketika berdiri, kenapa masih sempat-sempatnya Rayen menyebut kuntilanak di hutan subuh-subuh seperti ini.

"Lo jangan bahas hantu, lo lupa kita lagi di hutan? Ini tempat mereka loh, kita harus sopan!"

"Iya, iya, Maaf bu haji. Lo kan pawang hantu ya," tuduh Rayen seenaknya.

Tidak Tiara jawab, kalau selalu diladenin pasti melunjak itu anak.

Lain hal nya dengan Fian, lelaki itu hanya fokus pada jalan sambil mengarahkan senter pada sekitar. Tidak peduli dengan kedua sejoli yang berbeda kepribadian itu.

Toilet sudah terlihat, tanpa memedulikan siapapun Tiara langsung menyambar satu toilet.

"Ra, kalau lo gak bisa keluar dari sana berarti lo udah berada di alam gaib!" teriak Rayen menakut-nakuti.

"Bangke lo, Ray!" umpat Tiara dari dalam toilet.

Beberapa menit, akhirnya Tiara keluar dari toilet umum. Tanpa menunggu lama, mereka bertiga langsung kembali ke tempat camping.

Di sisi lain, Devan dan Resya duduk di hamparan rumput hijau, menghadap ke arah matahari yang akan segera terbit. Sinar kekuningan sudah mulai menampakan keindahannya.

"Pacar, kamu pernah berfikir gak, kenapa Tuhan menciptakan keindahan di muka bumi?" Devan mencoba membuka pembicaraan dengan Resya, sesekali membahas tentang ciptaan Tuhan kan.

Have you RESYA! [Tamat]Where stories live. Discover now