Delapan belas : Official?

802 72 40
                                    

Dengerin mulmed di atas...!!

Kata orang pacaran dengan orang yang di suka itu menyenangkan. Tapi, menurutku lebih menyenangkan lagi saat mendapatkan senyuman dari orang yang di sayang

Anti galau

DEVANDRA RELVERO

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

DEVANDRA RELVERO

HYR : OFFICIAL?

Suara itu semakin lama semakin keras, Resya merasa takut. Sudah beberapa detik sejak suara itu terdengar, tapi Resya masih belum berani membuka matanya.

"Buka mata dong, Res!" pinta Fian berteriak, karena suarnaya beradu dengan suara keras itu.

Resya menggelengkan kepalanya tidak mau, ia tetap memejamkan matanya, tangannya pun masih betah berada di genggaman Devan.

"Gapapa, buka aja." Suara Devan seakan magnet, yang mana mampu menarik Resya. Ia menurut dengan Devan. Dengan perlahan Resya membuka mata, walaupun masih ada ketegangan dari wajahnya.

Matanya membulat sempurna, bibirnya mengukir senyuman indah. Senyum manis itu yang Devan rindukan dari Resya.

Apakah yang di depannya ini sungguh untuknya? Kejutan ini?

Ratusan balon berwarna putih di terbangkan oleh Rayen dari tempatnya berdiri sekarang, di atas gunung putri lembang. Di padukan dengan suara nyaring kembang api yang di arahkan ke langit malam, membentuk percikan-percikan api yang di hasilkan kembang api.

Sangat indah!

Resya tidak membayangkan akan diberi kejutan seperti ini.

Devan yang sedari tadi diam sambil menggenggam tangan Resya, kini mulai beraksi.

Lelaki itu berlutut di hadapan Resya, mengambil sebelah tangan Resya yang belum berada di tangannya. Kini kedua tangan Resya sudah ia genggam dengan lembut.

"Tiaresya Haurelien... jangan gugup, jangan gugup. Kita di pertemukan berawal dari kejadian pertama kali lo masuk sekolah, perasaan gue gak bisa bohong, mata lo juga gak bisa bohong kalau emang semua yang kita lakuin selama kurang lebih sebulan ini berdasarkan dari hati, hukuman yang lo lakukan, gue percaya itu tulus dari hati lo, bukan sebuah paksaan." Devan menghentikan ucapannya sebentar, menghela nafas panjang sebelum mengatakan kalimat selanjutnya.

"Gue ada rasa sama lo, jadi selama gue ngejalanin sama lo, gue ngerasain sesuatu yang beda dan gue beneran suka dan pengen ngejalanin sama lo. Gue juga gak menyangka bisa memiliki perasaan ini sejak saat pertama kali kita bertemu, apa yang gue rasakan gue tulus, sama sekali gak ada harapan apapun, semoga lo juga bisa merasakan hal yang sama." Devan berdiri, tangannya masih menggenggam erat tangan dingin Resya.

Have you RESYA! [Tamat]Where stories live. Discover now