Page 104

842 144 34
                                    

Hari-hari berlalu, mengiringi kisah yang berakhir, kisah yang baru memulai dan kisah yang masih berlanjut. Hari libur kembali datang, memberikan kesempatan bagi keluarga untuk kembali berkumpul dan menikmati hari libur bersama.

Siang itu, ketika para orang dewasa sibuk dengan urusan masing-masing, Taehyung keluar dari kamarnya karena tak melihat Hoseok sejak sarapan pagi tadi. Taehyung berpikir bahwa mungkin saja Hoseok sedang bersama Seokjin. Namun ketika hendak menuruni tangga, langkah Taehyung terhenti ketika melihat Hoseok duduk di tengah-tengah tangga.

Taehyung sejenak memperhatikan pemuda yang semakin dekat dengannya itu. Namun tak ada apapun yang dilakukan oleh Hoseok saat itu. Pemuda itu hanya berdiam diri tanpa melakukan apapun. Taehyung kemudian memutuskan untuk menghampiri Hoseok.

Tanpa mengucapkan apapun, Taehyung langsung duduk di samping Hoseok dan menarik perhatian pemuda itu. Taehyung menoleh, mempertemukan pandangan keduanya. Namun Hoseok segera berpaling, terkesan menghindar. Taehyung kemudian turut mengalihkan pandangannya.

"Apa yang sedang kau lakukan di sini?" tegur Taehyung tanpa memandang.

"Tidak ada."

"Jika kau tidak suka, kau bisa menolaknya."

Hoseok memandang, belum mengerti tentang apa yang dibicarakan oleh Taehyung saat itu. "Apa maksudmu?"

Taehyung balik memandang. "Kau murid Sunhak. Jika kau tidak suka menjadi murid Jusang, lebih baik kau menolak sejak awal."

Hoseok menjatuhkan pandangannya. Pagi tadi Seokjin mengatakan bahwa besok Hoseok akan mulai bersekolah di tempat Taehyung. Mendadak memang, karena Seokjin mengurus kepindahan Hoseok tanpa memberitahu pemuda itu terlebih dulu. Sedangkan Hoseok tak bisa melawan. Namun alasan sebenarnya ia tidak keberatan pindah sekolah adalah karena dengan pergi ke Jusang Highschool, dia bisa melihat Daehyun.

"Jika tidak suka, jangan dipaksakan."

"Aku ingin pergi ke sana," Hoseok mengangkat pandangannya. Kembali bertemu pandang dengan Taehyung. "Setidaknya aku bisa melihat Daehyun Hyeong di sana."

Taehyung terdiam untuk beberapa detik sebelum berpaling. Hingga saat ini, kedua pemuda itu belum ada yang bertemu dengan Daehyun. Taehyung pun juga tak lagi berhubungan melalui sambungan telepon sejak hari itu.

Merasa sudah semakin dekat dengan Taehyung, Hoseok menepis perasaan canggung untuk menyambung pembicaraan di antara keduanya.

"Boleh aku bertanya?"

Taehyung kembali memandang. "Tentang apa?"

"Jangan marah, aku hanya bertanya."

"Katakan dulu, akan kupikirkan setelahnya."

"Apa kau benar-benar sakit?"

Dahi Taehyung mengernyit. "Kenapa?"

"Maaf, kau jangan sakit hati ... aku lihat rambutmu masih baik-baik saja."

Taehyung meraba rambutnya sendiri sembari memikirkan apa yang dimaksud oleh Hoseok. Namun beberapa saat kemudian Taehyung mengerti apa yang dimaksud oleh pemuda itu. Taehyung kembali menurunkan tangannya.

"Kau ingin bertanya kenapa rambutku tidak mengalami kerontokan?"

Hoseok mengangguk.

"Kihyun Hyeong mengatakan bahwa terapi yang kulakukan tidak membuat rambutku rontok."

"Adakah yang seperti itu?"

"Tentu saja ada, aku sudah melakukannya."

"Apa kau baik-baik saja?"

GOODBYE DAYS [Spring Version]Where stories live. Discover now