Page 96

1K 150 111
                                    

    Daehyun menghentikan mobilnya di halaman kediaman Keluarga Kim. Ia kemudian menghadapkan tubuhnya pada Hoseok dan meraih tangan pemuda itu untuk mengucapkan kalimat perpisahan yang sebenarnya berat untuk di ucapkan.

    "Ingat pesanku baik-baik. Kau harus patuh pada keluargamu dan jangan khawatir, kita masih bisa bertemu setelah ini. Kapanpun kau merindukan kami, kau bisa mengunjungi kami."

    Hoseok merasa kecewa, terlebih setelah mendapati cara berbicara Daehyun yang berbeda sejak pagi tadi. Entah kenapa Hoseok merasa bahwa Daehyun benar-benar menginginkannya untuk menjauh.

    "Jaga kesehatanmu. Makanlah dengan baik dan tidur tepat waktu ... kau bisa menghubungiku kapanpun kau merindukanku. Apa kau mengerti?"

    Hoseok terpaksa mengangguk, karena menolak pun dia juga tak bisa melakukan apapun. Satu usapan singkat kemudian jatuh pada kepala dan berakhir di wajahnya.

    "Kita turun sekarang."

    Daehyun meraih sebuah berkas sebelum keluar dan beralih ke bagasi untuk mengeluarkan koper Hoseok di saat pemuda itu turun dari mobil. Hoseok mengusap kasar wajahnya. Berusaha untuk tidak menangis lagi, setidaknya tidak di hadapan Daehyun.

    Daehyun menghampiri pemuda itu dengan satu tangan yang membawa koper. Keduanya lantas berjalan menuju pintu rumah milik Keluarga Kim itu. Daehyun kemudian menekan bel rumah dan menunggu beberapa waktu hingga sang pemilik rumah membukakan pintu dari dalam.

    Taehyung yang saat itu tengah menonton televisi di ruang keluarga bersama ibunya pun beranjak dari duduknya ketika mendengar bel rumah mereka berbunyi.

    "Biar aku saja yang buka," ucap pemuda itu yang langsung bergegas meninggalkan ruang keluarga.

    Tak menunggu waktu lama, Taehyung bisa menjangkau pintu dan membuka pintu tersebut yang kemudian membuatnya terkejut.

    "Ssaem?" Keterkejutan itu berubah menjadi rasa heran ketika pandangannya menemukan Hoseok dan juga koper di tangan Daehyun.

    "Ssaem ingin bertemu dengan orangtuamu, bolehkah Ssaem masuk?"

    "Ah ... Ye, silahkan masuk." Taehyung mempersilahkan tamunya untuk masuk dan menutup pintu setelahnya.

    "Ssaem tunggu sebentar, aku akan memanggilkan ayah dan ibu."

    Taehyung bergegas meninggalkan kedua tamunya dan saat itu Boyoung baru saja keluar dari ruang keluarga untuk menyusul putranya itu.

    "Taehyung, siapa yang datang?"

    "Jung Ssaem datang kemari."

    "Jung Ssaem? Ada apa?"

    Taehyung menggeleng. "Jung Ssaem mengatakan ingin bertemu dengan Appa dan Eomma, aku akan memanggil Appa dulu."

    "Ayahmu ada di ruang kerjanya."

    Taehyung mengangguk dan Boyoung pun segera pergi ke ruang tamu. Wanita itu sama herannya dengan Taehyung sebelumnya ketika melihat sebuah koper yang di bawa oleh Daehyun dan juga pemuda asing yang duduk di sampingnya.

    Daehyun yang melihat kedatangan Boyoung pun segera berdiri untuk memberi salam. "Apa kabar, Nyonya?"

    "Ada ... perlu apa kau datang kemari?"

    "Ada masalah keluarga yang harus kita bicarakan malam ini."

    "Masalah, keluarga? Apa maksudmu?"

    "Aku ingin bertemu dengan Presdir Kim dan Taehyung terlebih dulu agar semua menjadi jelas."

    Dari arah Boyoung datang sebelumnya. Taehyung datang bersama sang ayah yang kemudian bergabung di ruang tamu.

GOODBYE DAYS [Spring Version]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن