Cuplikan - Page 126 : Melepaskan Kim Taehyung Untuk Pergi

397 30 10
                                    

Seok Jin membawa Tae Hyung pulang. Tae Hyung turun dengan jas milik Seok Jin yang menggantung di bahunya. Sepertinya sang kakak tak menyadari wajahnya yang terlihat lebih pucat karena tak ada sedikitpun kekhawatiran di wajah Seok Jin kala itu.

Saat Seok Jin berjalan menuju teras rumah, langkah Tae Hyung terhenti ketika ia menyadari sesuatu yang tak biasa. Dia menemukan mobil milik Dae Hyun terparkir di halaman rumahnya.

"Hyeong?" batin Tae Hyung.

"Kim ... apakah ada yang tertinggal?" tegur Seok Jin yang sudah berada di teras rumah.

Tae Hyung menggeleng dan segera menyusul sang kakak. Perasaannya menjadi tak enak ketika ia tahu bahwa di rumah itu Dae Hyun sudah menunggunya. Tapi ia justru ingin cepat-cepat bertemu dengan Dae Hyun.

Masih dengan berjalan di belakang Seok Jin, Tae Hyung memasuki ruang tamu dan langsung bisa mengenali punggung seseorang yang tengah berbicara dengan kedua orang tua Seok Jin. Ho Seok pun juga ada di sana. Tapi pemuda itu duduk di bawah tangga.

Wajah semua orang seketika menegang ketika keduanya sampai. Seok Jin menghentikan langkahnya ketika kedua orang tuanya beranjak berdiri.

"Seok Jin, Tae Hyung, kalian baru pulang?" tegur Bo Young, tampak kecanggungan di raut wajahnya.

"Ada apa dengan kalian?" tegur Seok Jin dan perhatiannya langsung teralihkan oleh pergerakan sang tamu yang beranjak berdiri.

Rahang Seok Jin tiba-tiba mengeras ketika ia menyadari keberadaan Dae Hyun. Tangannya refleks mendorong Tae Hyung ke belakang. Berniat menghalangi Dae Hyun jika ingin membawa Tae Hyung pergi.

Dae Hyun kemudian menghampiri keduanya dan berdiri berhadapan dengan Seok Jin. Jelas terlihat bahwa Seok Jin tidak akan pernah mengabulkan apapun permintaannya.

"Kau tidak tahu? Kau sudah tidak diterima sebagai tamu di rumah ini," tegur Seok Jin dengan sikap yang sangat dingin. "Tinggalkan tempat ini sekarang juga."

Dae Hyun tak menunjukkan perubahan apapun dari raut wajahnya yang hanya memperlihatkan kesedihan dan perasaan putus asa. Ia sempat bertemu pandang dengan Tae Hyung. Adik kecilnya yang tengah terluka, adik kecilnya yang harus ia bawa pulang sekarang juga.

"Setelah muncul sebagai orang bisu, sekarang kau memutuskan untuk menjadi dungu," tegur Seok Jin.

"Seok Jin, masuklah dan istirahat. Biarkan ayah yang mengurus masalah ini."

"Aku sudah menegaskan sejak awal, di sini! Aku lah wali dari Kim Tae Hyung. Dia tidak akan melakukan apapun tanpa izin dariku," tandas Seok Jin, tak bisa berbicara dengan lebih tegas ketika Dae Hyun tak menunjukkan sikap yang agresif.

Pandangan Dae Hyun kemudian terjatuh, menyusul kemudian satu persatu lututnya yang menyentuh lantai bangunan itu dan mengejutkan semua orang, termasuk Seok Jin sendiri.

Alih-alih berjuang dengan menjunjung harga dirinya, dokter muda itu justru bersimpuh di hadapan kearoganan seorang Kim Seok Jin. Hanya dengan satu tujuan, ia ingin membawa pulang adiknya dan merawatnya dengan sepenuh hati. Membuang semua harga dirinya, Jung Dae Hyun datang untuk memohon belas kasihan Kim Seok Jin yang begitu agung.

"Kau boleh membunuhku setelah ini jika itu bisa meredam kemarahanmu. Tapi kali aku benar-benar memohon padamu. Tolong ... biarkan aku membawa pulang adikku."

Sudut bibir Seok Jin tersungging. Bukannya merasa iba, dia justru ingin merendahkan si dokter muda.

"Kenapa? Apa kau begitu putus asa sekarang? Kenapa aku harus menyerahkan Tae Hyung padamu? Dia adikku, aku yang merawatnya sejak dia bayi. Kau tidak memiliki hak apapun. Maka dari itu berhenti mengharapkan sesuatu yang tidak bisa kau miliki."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 27, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

GOODBYE DAYS [Spring Version]Where stories live. Discover now