Page 31.

1.5K 235 208
                                    

Seokjin menepikan mobil nya ketika sampai di perbatasan Seoul dan membuat sedikit kebingungan di wajah Jeon Ssaem yang duduk di kursi penumpang bagian belakang, ketika Taehyung sendiri yang justru tidak perduli.

"Ada apa? Kenapa berhenti di sini?" Tanya Jeon Ssaem.

"Buka pintu nya dan turun!"

"Ye?!" Pekik Jeon Ssaem, dia kemudian melihat ke luar sebelum kembali pada Seokjin.

"Eih... Jangan bercanda, kau tidak mungkin menurunkan ku di sini bukan?" Ujar Jeon Ssaem dengan senyum canggung nya.

"Kenapa tidak? Kau hanya menumpang di sini, cepat turun atau ku lempar kau dari sini." Ancaman yang terucap dengan tenang yang justru membuat Jeon Ssaem tampak gusar.

"Seokjin-ssi... Bagaimana mungkin kau menurunkan ku di tempat seperti ini? Setidaknya turunkan aku di Halte Bus, itukan lebih masuk akal." Rengek Jeon Ssaem.

Seokjin kemudian segera menghadapkan tubuh nya ke belakang dan langsung berhadapan dengan Jeon Ssaem.

"Siapa yang perduli? Turun dari mobil ku! Anggap saja ini karma karna kau tidak bisa menjaga anak kecil itu dengan baik, turun sekarang!" Acuh Seokjin.

"Eih... Bukankah sudah ku jelaskan, adik mu pergi dengan Jung Ssaem. Bukannya dengan ku."

"Entah Jung Ssaem atau siapa itu, aku tidak perduli. Sekarang turun dari mobil ku!"

"Seokjin-ssi..."

"Keluar!!!"

Nyali Jeon Ssaem menciut akan suara Seokjin yang tiba-tiba meninggi, dan dengan tak rela nya dia pun turun dari mobil.
Seokjin kemudian membuka kaca jendela pintu di samping nya dan mengarahkan pandangan pada Jeon Ssaem.

"Kau punya uang?"

"Tidak perlu, aku akan berjalan kaki. Jika ingin pergi, pergi saja." Acuh Jeon Ssaem yang terlihat kesal.

"Siapa juga yang ingin memberi mu uang." Sinis Seokjin. "Nikmati perjalanan mu, eoh!" Acuh nya yang kemudian kembali melajukan mobil nya dan benar-benar meninggalkan Jeon Ssaem yang menatap kepergian nya dengan frustasi.

"Manusia itu, benar-benar. Kejam sekali." Gerutu Jeon Ssaem.

Suasana yang benar-benar menjadi hening ketika hanya tersisa mereka berdua di dalam mobil yang terus melaju dengan kecepatan sedang, sesekali Seokjin menggunakan ekor mata nya untuk melihat si bungsu yang sejak keluar dari Rumah Sakit sudah merajuk dan tidak mau bicara padanya.
Dia kemudian berdehem untuk sekedar mencairkan suasana kaku di antara mereka, namun sepertinya apa yang berada di samping Taehyung lebih menarik dari pada deheman kakak nya.

"Kim... Kenapa kau diam saja sejak tadi?"

Seokjin terdiam sejenak, menunggu respon dari si bungsu yang nyatanya tak juga menjawab pertanyaan. Dan hal itu yang membuat nya sekilas mengalihkan pandangan untuk melihat apa yang tengah di lakukan oleh adik nya tersebut.

"Kepala mu sakit?"

"Tidak." Jawaban pertama yang terdengar sedikit ketus, sempat membuat sebelah alis sang kakak terangkat sekilas.

"Kau masih kesal pada Hyeong?"

"Tidak tahu."

Sudut bibir Seokjin terangkat, sudah sangat jelas bahwa Taehyung masih marah dengan nya.

"Tidak baik berlama-lama kesal pada kakak mu, kau ingin pergi ke Rumah Sakit?"

Taehyung dengan cepat menghadap Seokjin dan berbicara dengan lantang. "Aku tidak sakit! Aku ingin pulang, menyebalkan!"

GOODBYE DAYS [Spring Version]Where stories live. Discover now