Page 18

1.4K 213 7
                                    

Pagi yang kembali membangunkan kehidupan yang sempat terlelap, Seoul yang tampak sibuk setiap hari. Begitupun dengan Kim bersaudara dan juga Jung bersaudara yang kembali memulai aktivitas mereka seperti hari sebelumnya, pergi ke sekolah dan tempat kerja.

"Daehyun Hyeong." Suara teguran yang kemudian menghentikan langkah Jung bersaudara yang baru saja keluar dari rumah, keduanya serempak berbalik dan mendapati si Tuan Pengacara yang berjalan ke arah mereka. Cukup aneh karna si arogan tersebut tidak akan memanggil Daehyun dengan sebutan 'Hyeong' jika tidak ada sesuatu yang benar-benar ia butuhkan.

"Ada apa?" Daehyun berujar dengan perasaan yang tiba-tiba menjadi tidak enak ketika Youngjae telah berada di hadapan nya.

"Antarkan aku ke kantor."

"Tidak mau."

"Wae?"

"Karna aku tidak mau."

"Kenapa kau tidak mau?"

"Kenapa aku harus mengantar mu?"

"Karna aku meminta."

"Akan lebih baik jika kau meminta tolong dari pada hanya meminta."

"Aku tidak bilang bahwa aku meminta tolong, aku memintamu mengantarkan ku."

Daehyun berkacak pinggang dengan helaan napas sebalnya ketika ia sempat memalingkan wajahnya dan Hoseok yang sedari tadi memperhatikan keduanya pada akhirnya merasa Lelah dan memutuskan untuk masuk ke dalam mobil terlebih dulu. Namun pergerakan nya terhenti tepat setelah ia membuka pintu mobil.

"Ya! Bocah!" Seru Youngjae yang di tujukan pada Hoseok dengan tatapan tajamnya. "Kau duduk di belakang!"

"Dia duduk di depan, aku tidak bilang bahwa aku bersedia mengantar mu." Sahut Daehyun dengan malas.

"Duduk di belakang!" Youngjae kembali mengucapkan nya dengan penuh penekanan hingga pada akhirnya Hoseok menutup pintu kembali dengan helaan pasrahnya, dia beralih ke pintu bagian belakang dan segera masuk sebelum mendengar perdebatan dua orang dewasa yang bahkan melebihi anak sekolah dasar ketika sedang berdebat.

"Kau punya mobil sendiri, kenapa juga aku yang harus mengantar mu?"

"Kau ingin pilih kasih? Setiap hari kau selalu mengantarkan Hoseok ke sekolah, giliran mengantar ku sekali saja kau tidak mau."

"Kau kalah lagi?"

Youngjae membulatkan matanya. "Kenapa kau menanyakan?"

"Sudahlah! Naik bus saja, kau punya banyak uang untuk bisa naik bus." Acuh Daehyun, dia berbalik berjalan menuju mobil nya dan membuka pintu mobil. Namun saat itu tiba-tiba Youngjae merampas kunci mobilnya dan segera mendahuluinya masuk ke dalam mobil, tak lupa dengan pintu mobil yang dengan cepat ia tutup.

"Ya! Jangan main-main dengan ku, turun sekarang!" Ujar Daehyun sembari mengetuk kaca jendela, namun Youngjae tak merespon nya dan malah menyalakan mesin mobilnya. Melihat hal itu pun Daehyun tampak mengepalkan tangan nya dengan gemas sebelum akhirnya berjalan mengitari mobil dengan langkah sebalnya dan membuka pintu penumpang bagian depan, membuat Youngjae mengukir senyum kemenangan nya di saat dia duduk di kursi penumpang dengan pasrah.

Youngjae kemudian melajukan mobilnya keluar dari halaman rumah menuju jalan utama dan berbaur Bersama kendaraan lain pagi itu.

"Kau kemanakan mobil mu?" Masih dengan nada bicara yang terkesan sebal, Daehyun pada akhirnya berucap.

"Jangan mencarinya, aku sudah membuangnya ke sungai Han." Acuh Youngjae.

"Kau sudah sinting!" Cibir Daehyun.

GOODBYE DAYS [Spring Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang